Dua puluh dua tahun lalu, ‘Freaky Friday’ (2003) membawa kita ke dalam kekacauan hidup Tess dan Anna Coleman—ibu dan anak yang tubuhnya tertukar setelah terjadi insiden ajaib. Kini, Disney menghadirkan judul barunya: ‘Freakier Friday’ (2025), yang bukan sekadar nostalgia, tapi juga membawa perspektif baru, terkait bagaimana jika si anak yang dulu bermasalah kini sudah menjadi ibu. Menarik ya?
Film ini disutradarai Nisha Ganatra, yang dikenal lewat Film Late Night (2019) dan Film The High Note (2020). Gaya penyutradaraannya yang kuat dalam menggabungkan komedi dengan sentuhan drama, bisa jadi akan membawa ‘Freakier Friday’ ke arah yang lebih matang tanpa kehilangan keseruannya.
Nah, Walt Disney Pictures, yang juga menangani film pertamanya, memastikan nuansa klasiknya tetap terjaga dengan sentuhan modern. Semoga sesuai janjinya ya.
Dan para bintangnya, kamu akan menjumpai pemain lama yang kembali. Di antaranya:
- Lindsay Lohan sebagai Anna Coleman
- Jamie Lee Curtis sebagai Tess Coleman
- Chad Michael Murray (kemungkinan kembali sebagai Jake, cinta pertama Anna)
- Mark Harmon (tunangan Tess di film pertama)
Sementara itu, ada tambahan karakter baru yang berperan sebagai putri Anna dan calon anak tirinya, meski Disney belum mengungkapkan siapa yang akan memerankannya. Yang jelas, kedua karakter baru ini sangat menarik buat dinantikan.
Sekilas Tentang Film Freaky Friday dan Freakier Friday
Dulu, pada kisah ‘Freaky Friday’ (2003), Anna Coleman adalah remaja pemberontak yang merasa ibunya, Tess Coleman, nggak memahami kehidupannya. Kini, dalam film terbarunya: ‘Freakier Friday’ justru keadaannya berbalik. Anna sudah dewasa dan menjadi sososk ibu. Yang lebih menarik, bukan cuma dirinya yang mengalami pertukaran tubuh, tapi juga putrinya serta calon anak tirinya. Bisa dibayangkan betapa rumitnya situasi ini, lebih dari sekadar konflik ibu dan anak, tapi juga dinamika keluarga baru yang lebih kompleks.
Jika di film pertama Anna frustrasi karena harus menghadapi hidup sebagai ibunya (karena pertukaran tubuh), kali ini dia mungkin akan memahami tekanan yang dulu dialami Tess. Bagaimana menjadi orangtua, bagaimana menghadapi anak yang merasa nggak dimengerti, dan bagaimana mengelola sebuah ‘keluarga campuran’. Bisa dibilang, Ini tuh bukan cuma komedi, tapi juga cerminan tentang perubahan peran dalam keluarga.
Dari sekilas kisahnya, bisa jadi ‘Freakier Friday’ nggak cuma komedi pertukaran tubuh, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kita melihat orangtua kita dulu, dan bagaimana kita akhirnya memahami mereka saat kita sendiri berada di posisi yang sama. Ini sih menarik banget buat diikuti kelanjutannya. Mantap deh!
Apakah ‘Freakier Friday’ termasuk nostalgia Dengan kisah yang fresh? Dengan cerita yang lebih kompleks, perspektif yang lebih dewasa, dan humor yang khas, ‘Freakier Friday’ tampaknya akan jadi sekuel yang lebih dari sekadar mengenang masa lalu. Film ini bisa jadi pengingat, kalau waktu tuh berjalan cepat. Ya, dulu kita berada di sisi anak yang nggak paham kenapa orangtua begitu protektif, kini mungkin kita berada di posisi yang sama seperti mereka.
Dan siapa tahu, setelah nonton film ini, kita mungkin akan sedikit lebih memahami gejolak batin dan rasanya menjadi orangtua kita. Yang lebih menarik tuh, kalau kamu jadi makin penasaran, gimana jadinya kalau mengalami pertukaran tubuh seperti Anna dan Tess. Memang sih sangat nggak mungkin karena itu hanyalah fiksi untuk hiburan, tapi nggak apa-apa punya rasa penasaran semacam itu kok. Namanya juga menghayal, itu kan sah-sah saja. Ups.
Film Freakier Friday akan tayang di bioskop pada 8 Agustus 2025 lho. Jangan lupa masukkan dalam list tontonmu dan selamat bernostalgia ya.