Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri
Poster My Stepmomā€™s Daughter Is My Ex (IMDb)

Pernah nggak sih Sobat Yoursay mengalami perasaan campur aduk saat bertemu mantan? Awalnya yakin sudah move on, tapi ternyata masih ada sisa-sisa rasa yang sulit dijelaskan. Nah, bayangkan kalau mantanmu tiba-tiba jadi saudara tiri karena orangtua kalian menikah. Gimana rasanya? Canggung? Lucu? Atau malah menyakitkan?

Itulah yang terjadi dalam ‘My Stepmom’s Daughter Is My Ex’ (Mamahaha no Tsurego ga Motokano datta), anime romcom yang menawarkan premis menarik, yakni cinta lama yang belum selesai, tapi harus dihadapi dalam situasi yang jauh lebih rumit.

Anime sepanjang 12 episode ini disutradarai Shinsuke Yanagi, orang yang juga menangani ‘Bottom-tier Character Tomozaki’ dan diproduksi sama Project No.9, studio yang sering menggarap anime romansa.

Beberapa pengisi suara utama yang membawakan karakter-karakternya dengan sangat baik, di antaranya:

  • Hiro Shimono sebagai Mizuto Irido
  • Rina Hidaka sebagai Yume Irido
  • Ikumi Hasegawa sebagai Akatsuki Minami
  • Nobuhiko Okamoto sebagai Kogure Kawanami
  • Miyu Tomita sebagai Isana Higashina

Sekilas tentang My Stepmom’s Daughter Is My Ex

Jadi ceritanya, Mizuto Irido dan Yume Irido dulu adalah sepasang kekasih saat SMP. Awalnya mereka mesra banget, tapi karena sifat mereka yang bertolak belakang dan komunikasi yang buruk, akhirnya mereka putus. Mizuto tipe yang tenang dan sulit ditebak, sementara Yume lebih ekspresif dan gampang terbawa perasaan.

Beberapa tahun berlalu, dan takdir mempermainkan mereka dengan cara yang nggak terduga, saat orangtua mereka menikah, dan sekarang mereka harus hidup serumah sebagai saudara tiri. Mau nggak mau, mereka harus menyesuaikan diri dengan status baru, meskipun dalam hati masih ada perasaan yang belum sepenuhnya menghilang.

Untuk menjaga gengsi dan menghindari situasi canggung, mereka membuat aturan: siapa yang pertama kali menunjukkan perasaan “romantis” terhadap yang lain akan dianggap kalah. Kedengarannya seru, kan? Namun, seperti yang bisa ditebak, mempertahankan aturan ini jauh lebih sulit daripada yang mereka bayangkan.

Impresi Selepas Nonton My Stepmom’s Daughter Is My Ex

Aku awalnya nggak berekspektasi banyak saat menonton anime ini, tapi ternyata ceritanya lebih engaging dari yang kupikirkan.

Yang bikin aku bertahan nonton anime ini adalah hubungan tarik-ulur antara Mizuto dan Yume. Hubungan mereka nggak seperti pasangan baru yang masih malu-malu atau pasangan lama yang sudah sepenuhnya move on. Mereka ada di tengah-tengah—pernah saling mencintai, pernah saling menyakiti, dan sekarang dipaksa untuk terus berinteraksi sebagai keluarga.

Mizuto tuh tipe cowok cool, kalem, dan terkesan nggak peduli. Cuma kadang-kadang, dia secara nggak sadar masih menunjukkan perhatiannya pada Yume. Sementara itu, Yume berusaha keras terlihat seperti sudah move on, tapi kenyataannya nggak bisa bohong kalau dia masih punya rasa.

Yang menarik, anime ini nggak langsung menjelaskan kenapa mereka putus. Aku suka cara cerita ini mengungkap masa lalu mereka secara perlahan. Waktu akhirnya dijelaskan, ternyata penyebabnya lebih kompleks dan menyedihkan dari yang kuduga.

Akan tetapi, kalau harus jujur, ada satu hal yang bikin aku agak terganggu. Itu lho, arakter Mizuto terasa kurang konsisten. Kadang dia terlihat masih menyukai Yume, tapi di lain waktu dia benar-benar terkesan nggak peduli. Ini bikin aku bingung. Apakah dia memang sudah move on, atau dia hanya menutupi perasaannya?

Sementara itu, Yume lebih mudah dipahami. Kita bisa lihat jelas kalau dia masih menyimpan perasaan, meskipun gengsinya terlalu besar untuk mengakuinya. Rasa cemburunya, cara dia merespons Mizuto, dan usahanya untuk tetap terlihat kuat membuatnya jadi karakter yang lebih relatable.

Selain mereka berdua, ada juga karakter pendukung yang lumayan menarik. Akatsuki Minami, sahabat Yume yang super bersemangat dan agak obsesif, kadang jadi comic relief yang menyegarkan. Lalu ada Isana Higashina, karakter eksentrik yang justru jadi favoritku karena kepribadiannya yang unik.

Sayangnya, ada sedikit masalah sih. Misalnya, beberapa karakter pendukung seperti Kogure terasa kurang dimanfaatkan. Dia bahkan sempat "menghilang" di pertengahan cerita dan baru muncul lagi di bagian akhir. Kayaknya para penulis baru ingat kalau dia ada, jadi buru-buru dimasukkan lagi ke dalam cerita. Ups. 

Pada akhirnya, bagiku, anime ini adalah tontonan santai yang tetap bisa meninggalkan kesan. Apakah aku ingin mereka balikan? Hmm... masih 50:50. Namun, satu hal yang pasti, aku ingin tahu bagaimana kisah mereka berlanjut!

Skor: 3,5/5

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak