Bayangkan kamu berada di dalam kereta yang harus melaju lebih dari 100 km/jam untuk menghindari ledakan bom yang dipasang oleh seorang teroris. Itulah premis film action-thriller Jepang 'Bullet Train Explosion' yang dirilis pada 23 April 2025.
Ketegangan dimulai ketika seorang teroris mengumumkan ancaman tersebut, dan seluruh sistem berusaha menemukan solusi. Para penumpang di dalam kereta panik, sementara staf perusahaan kereta api berjuang mencari jalan keluar. Di sisi lain, berbagai pihak di sepanjang jalur rel menyusun strategi penyelamatan.
Mengangkat premis ekstrem, film ini tidak hanya mengajak kita merasakan ketegangan dan kepanikan dalam kereta yang bergerak dengan kecepatan tinggi, tetapi juga mengajarkan pentingnya kerja sama dan keteguhan hati di saat krisis.
'Bullet Train Explosion' adalah film yang dengan gesit menggerakkan ceritanya tanpa banyak basa-basi. Film ini berfungsi sebagai requel (remake sekaligus sequel) dari film Jepang tahun 1975, 'The Bullet Train,' yang juga menjadi inspirasi bagi film 'Speed' (1994).
Setelah beberapa karakter diperkenalkan secara singkat, film langsung memasuki inti permasalahan: ancaman bom yang siap meledak jika kereta melambat.
Film ini memperkenalkan berbagai perspektif (POV) dari kru kereta, penumpang, serta staf perusahaan yang berusaha menyelamatkan para "sandera". Ketegangan langsung terasa seiring dengan semakin sempitnya ruang gerbong yang penuh dengan orang-orang yang panik.
Di kantor pusat perusahaan kereta api, staf harus berhadapan dengan birokrasi yang rumit, sementara di jalur rel, beberapa pihak bekerja keras untuk mencari cara agar penumpang bisa diselamatkan. Ketegangan semakin meningkat seiring berjalannya waktu, karena setiap detik sangat berharga dalam situasi yang semakin darurat ini.
Sutradara Shinji Higuchi, yang sebelumnya dikenal dengan film 'Shin Godzilla,' berhasil menggambarkan bagaimana respons birokrasi, perusahaan, dan pemerintah dalam menangani krisis ini, dengan menonjolkan kerjasama tim dan usaha gigih setiap karakter untuk menyelesaikan masalah.
Takaichi, yang diperankan oleh Tsuyoshi Kusanagi, menjadi tokoh utama yang sangat ideal dengan sikap tenang dan profesional. Kecerdasannya sangat penting dalam menghadapi situasi yang semakin memburuk.
Selain itu, karakter-karakter lain juga diberi porsi yang cukup besar dalam film ini. Pemeran seperti Kanata Hosoda dan Machiko Ono memberikan dinamika yang menarik dalam cerita, meskipun fokus utama tetap pada upaya Takaichi dan tim untuk menjaga agar kereta tetap berjalan dengan aman.
Walaupun premisnya mirip dengan 'Speed,' film ini menawarkan pendekatan yang lebih realistis dan terfokus pada kerjasama antara berbagai pihak yang terlibat dalam penyelamatan. Dibandingkan dengan blockbuster pada umumnya, 'Bullet Train Explosion' lebih mengedepankan akal dan kerjasama daripada adu fisik atau aksi yang berlebihan.
Kesimpulan
Sebagai penutup, 'Bullet Train Explosion' adalah film yang sangat seru dengan ketegangan yang terus meningkat sepanjang film. Meskipun ide cerita mungkin terdengar seperti film aksi biasa, namun film ini berhasil menyajikan ketegangan yang penuh dengan perhitungan dan realisme.
Dengan pendekatan yang lebih serius dan berfokus pada kecerdasan serta ketangguhan karakter-karakternya, film ini menawarkan pengalaman yang mendalam dan sangat berbeda dari film aksi biasa.
Jika kamu ingin menikmati film dengan ketegangan tinggi namun tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kerja sama, 'Bullet Train Explosion' sangat saya rekomendasikan.
Keberhasilan film ini terletak pada kemampuannya menciptakan ketegangan tanpa mengandalkan aksi berlebihan, memberikan hiburan yang lebih cerdas dan berkelas.
Jika tertarik, kamu bisa langsung menyaksikannya di Netflix, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS