Review Film Sunlight: Kisah Emosional di Balik Kostum Monyet

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Review Film Sunlight: Kisah Emosional di Balik Kostum Monyet
Poster Film Sunlight (IMDb)

Sama sekali nggak nyangka, film yang diawali dengan seseorang mencoba bunuh diri dan seorang wanita berkostum monyet, bisa jadi salah satu tontonan menyentuh tahun ini. Ya, begitulah ‘Sunlight’, film debut yang nyentrik dan menyentuh dari Nina Conti, yang berhasil mencampur absurditas dan empati dengan cara yang mengejutkan. 

Sobat Yoursay tonton penasaran dengan kisahnya? Yuk, bahas bareng film yang tayang perdana di Edinburgh International Film Festival pada 17 Agustus 2024!

Sekilas tentang Film Sunlight 

‘Sunlight’ mengikuti kisah Jane (diperankan Nina Conti), perempuan eksentrik yang menjalani hidup dengan cara yang unik. Jane tuh mengenakan kostum monyet ukuran penuh, dan nggak pernah melepasnya. Jane merasa dirinya dan ‘monyet’ adalah dua entitas, seolah-olah kostum monyet itu jadi alter egonya yang penuh percaya diri dan lantang, yang bertolak belakang dengan kepribadiannya yang rentan dan terpuruk.

Segalanya berubah saat Jane menyelamatkan seorang pria bernama Roy (Shenoah Allen), penyiar radio dari New Mexico yang baru saja gagal dalam upaya bunuh dirinya. 

Ketika Roy tersadar, dia sudah duduk di kursi penumpang mobilnya, sementara Jane yang masih dalam kostum monyet mengemudi menuju Colorado dengan alasan akan menghadiri rapat bisnis untuk memulai usaha banana boat. Sungguh absurd, kan?

Namun seperti banyak kisah tentang perjalanan, film ini nggak benar-benar tentang tujuan akhirnya lho, tapi tentang perjalanan emosional para karakternya. 

Dalam perjalanan kali ini, Roy ingin menggali kuburan ayahnya demi mendapatkan jam tangan emas peninggalan keluarga. Sementara Jane, mungkin, hanya ingin merasa hidup kembali.

Eh, mereka diikuti Wade (Bill Wise), ayah tiri Jane yang juga pemilik kostum monyet itu, yang berusaha mengambil kembali kostum (dan kendali atas Jane). Tokoh-tokoh pendukung lain, misalnya Gail (Melissa Chambers), Vashti (Rachel Kylian), dan Mr. Shultz (William Sterchi) melengkapi kisah perjalanan itu dengan nuansa realis yang lembut tapi agak sureal.

Menarik ya? 

Impresi Selepas Nonton Film Sunlight 

Rasanya tuh, di tangan Nina Conti (yang mana dirinya pun sosok ventriloquist dan komedian) menjadikan film ini begitu unik: lucu tapi juga pakai hati, ganjil tapi nggak kehilangan makna. Bahkan, Nina Conti pun menulis naskah bersama Shenoah Allen, dan hasilnya adalah dialog yang terasa sangat hidup, natural, dan seringkali penuh kejutan. 

Humornya memang kasar, kadang menjurus ke konyol, seperti ketika Monyet membuat lagu tentang lubang-lubang di tubuh manusia. 

Nggak masalah kok. Malah aku suka banget terkait 

film ini yang memperlakukan absurditas bukan sebagai gimmick, melainkan sebagai metafora emosional. Misal kostum monyet itu, bukan sekadar lelucon visual lho. Malah bisa dimaknai sebagai metafora dari maksud perlindungan, dan bahkan (bisa jadi) penjara buat Jane. 

Ketika Roy perlahan mengenali siapa Jane sebenarnya di balik bulu-bulu kostum monyet, aku jadi kayak ikut menelusuri luka dan harapan yang tersembunyi dalam diri mereka masing-masing.

Visual film ini pun nggak kalah menawan. Salah satu adegan favoritku ketika Roy dan Jane mengemudi dalam diam di malam hari, membelah lanskap New Mexico yang sunyi. Kamera menjauh dari atas, seolah-olah menegaskan betapa kecilnya mereka dalam dunia yang luas, tapi juga betapa bermaknanya kehadiran satu sama lain.

Chemistry antara Conti dan Allen sangat terasa organik. Mungkin karena mereka memang berasal dari dunia komedi yang sama. Percakapan mereka nggak terasa kayak skrip. 

Di balik kostum monyet, humor kasar, dan keanehan premisnya, ‘Sunlight’ bagiku adalah film tentang dua manusia yang sedang belajar hidup kembali. Tentang bagaimana koneksi yang nggak direncanakan bisa jadi penyelamat. Tentang bagaimana humor bisa jadi pelampung di tengah lautan luka.

Buat yang kepo, selamat nonton ya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak