Film yang bagus nggak selalu tentang kemegahan sinematografi atau plot twist yang mengejutkan lho. Kadang, film yang sederhana tapi jujur bisa menyentuh jauh lebih dalam. Itulah yang terasa saat nonton Film Demi si Buah Hati, drama keluarga yang tayang di KlikFilm.
Disutradarai Indra Gunawan, yang membawa kisah Film Demi Si Buah Hati sangat manusiawi. Film ini diproduksi KlikFilm Productions dan dibintangi Yuki Kato, Dion Wiyoko, dan Yurike Prastika. Durasi filmnya memang padat, ±61 menit, tapi apakah itu membuatnya kurang maksimal? Sini deh kepoin bareng!
Sekilas tentang Film Demi si Buah Hati
Film ini mengikuti kisah Dona (Yuki Kato), perempuan berusia ±30 tahun yang hidup bahagia bersama suaminya, Yuda (Dion Wiyoko), dan mertuanya, Ibu Haryati (Yurike Prastika). Di awal cerita, kehidupan mereka tampak biasa-biasa saja, harmonis, dan penuh kasih.
Namun semuanya berubah ketika Dona tiba-tiba jatuh pingsan. Setelah diperiksa, dia didiagnosis gagal ginjal kronis. Ternyata sejak kecil, Dona terbiasa minum soda dan jarang minum air putih, kebiasaan kecil yang berdampak besar. Dokter menyarankan Dona segera proses cuci darah secara rutin agar bisa bertahan hidup.
Sayangnya, Dona menolak keras. Bukan karena takut, tapi karena dia merasa nggak siap hidup tergantung pada mesin seumur hidupnya.
Saat Dona mencoba pengobatan alternatif, kabar gembira pun datang: Dona hamil. Namun, kebahagiaan itu berbalik jadi dilema besar karena kehamilan memperparah kondisi ginjalnya. Dokter dengan tegas menyarankan agar kandungan digugurkan demi keselamatan Dona.
Dan di sinilah konflik utama film ini bermula: Dona memilih mempertahankan janinnya. Dia ingin menjadi ibu. Akan tetapi, keputusan itu memicu pertengkaran hebat dengan Yuda, yang merasa Dona egois dan nggak memikirkan masa depan keluarga mereka.
Apakah Dona akan bertahan? Apakah bayi itu bisa lahir dengan selamat? Dan bisakah cinta mereka bertahan di tengah badai ini? Semua itu bakal Sobat Yoursay ketahui bila nonton langsung.
Impresi Selepas Nonton Film Demi si Buah Hati
Saat nonton ‘Demi si Buah Hati’, aku nggak menemukan kisah yang sepenuhnya baru. Tema pengorbanan ibu, dilema hidup dan mati, dan pasangan yang dihadapkan pada cobaan berat sudah sering kulihat, bahkan di berbagai FTV atau sinetron. Namun, yang membuat film ini tetap terasa segar terkait pendekatannya yang tulus dan emosional.
Yuki Kato tampil mulus sebagai Dona. Dia tampil kalem sekaligus tegar, yang pas untuk karakter perempuan dilandai ujian hidup sebesar itu. Akting Dion Wiyoko saat memerankan Yuda pun terbilang oke. Dia berhasil menggambarkan sosok suami yang bimbang antara ingin melindungi istri dan menyelamatkan calon anak mereka.
Durasi yang hanya satu jam memang membuat cerita terasa ringkas dan nggak berlarut-larut. Ini semacam film yang tahu batasannya, yang lebih fokus pada emosi. Konflik antara Dona dan Yuda memang mendominasi, sampai-sampai kayak ngajak diriku bertanya, “Kalau aku di posisi mereka, keputusan apa yang akan kuambil?”
Satu hal yang cukup menarik, terkait bagaimana film ini juga secara nggak langsung mengedukasi tentang bahaya gaya hidup nggak sehat, terutama pola makan dan minum yang sering diremehkan. Tanpa menggurui, ‘Demi si Buah Hati’ ngasih pesan kuat tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
‘Demi Si Buah Hati’ memang bukan film yang akan memenangkan banyak penghargaan, tapi sangat layak masuk watch list-mu. Terutama jika Sobat Yoursay sedang mencari tontonan dengan nilai cinta, pengorbanan, dan keberanian untuk memilih, meski pilihan itu bisa menyakitkan.
Meskipun naskahnya nggak terlalu inovatif dan konfliknya terasa familier, akting para pemain dan kepiawaian Indra Gunawan dalam menjaga ritme cerita membuat film ini tetap punya daya tarik.
Film ini juga kayak lagi mau ngasih tahu: menjadi ‘ibu’ nggak cuma sebatas gelar, tapi tentang pilihan, perjuangan, dan cinta tanpa syarat.
Skor: 3,5/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.