Bukan Sekadar Kangen, Ini Makna Unik 'Lilili Yabbay' Oleh SEVENTEEN

Hikmawan Firdaus | Ellyca S.
Bukan Sekadar Kangen, Ini Makna Unik 'Lilili Yabbay' Oleh SEVENTEEN
SEVENTEEN (Soompi)

SEVENTEEN kembali memukau penggemar melalui laguLilili Yabbay” (13 ) yang dibawakan oleh unit Performance Team. Lagu ini dikenal dengan nuansa ethereal, koreografi unik, dan lirik yang puitis. Jadi tak heran kalau lagu ini menjadi salah satu karya paling ikonik milik sub unit yang terdiri dari Hoshi, THE8, Jun, dan Dino ini.

Sejak bait pertama, “Lilili Yabbay” milik SEVENTEEN ini langsung dibawa ke dunia yang magis. Seperti dalam liirk:

You live in my dreams, you’re beautiful, You shook me up (and disappeared)”.

Baris ini mencerminkan perasaan rindu mendalam pada seseorang yang hadir hanya dalam mimpi, lalu menghilang. Sehingga menyisakan kekosongan dan penantian panjang.

Sementara itu, “Lilili Yabbay” punya makna unik dan pesonanya sendiri. Judul ini bukanlah kata yang bermakna secara literal. Sebaliknya, ia hadir sebagai mantra, sebuah ekspresi magis yang menyimbolkan pengabdian dan kerinduan. Dalam setiap pengulangan frasa ini, kita dapat merasakan intensitas doa dan harapan yang tidak pernah padam.

Lagu ini menggambarkan tarian cinta yang terus dilakukan, bahkan ketika realitas tak lagi berpihak. Ada keabadian dalam gerakannya, seakan tubuh menjadi medium doa bagi cinta yang sulit dijangkau.

Selanjutnya, motif “13 (bulan ketiga belas)” adalah inti dari lagu ini. Bulan ke-13 tidak pernah ada dalam kalender, melainkan ruang dan waktu imajiner tempat dua jiwa bisa bersatu tanpa batasan. Melalui lirik “I will dance in the palace of the thirteenth month”, SEVENTEEN menciptakan dunia fantasi penuh simbol, di mana cinta yang mustahil menjadi mungkin.

“Lilili Yabbay” menggunakan konsep yang bukan hanya puitis, tapi juga mencerminkan hasrat manusia untuk menciptakan keabadian dalam cinta melalui sebuah dunia di luar hukum waktu.

Istilah “Dancing in the moonlight” dalam lirknya menjadi simbol penyatuan antara tubuh dan jiwa, antara realitas dan mimpi. Kemudian melalui lirik seperti “Your tears will turn to white snow” menambah kesan dramatis sekaligus spiritual. Air mata diibaratkan seperti salju. Sebuah simbol transformasi dari duka menjadi keindahan yang abadi. Sehingga ada pengharapan yang terus tumbuh, bahkan di tengah dinginnya jarak dan waktu.

Setiap bait dalam lagu ini mengajak kita untuk merenung. Tentang betapa cinta bukan hanya soal pertemuan fisik, tetapi juga soal keyakinan dan pengorbanan. Jadi melalui lagu ini, performance team SEVENTEEN mendedikasikan penampilan mereka untuk seni.

Melalui koreografi dan penampilan panggung yang menyentuh sehingga memperkuat makna liriknya. Dimana Hoshi, Jun, The8, dan Dino berhasil memadukan musik, tarian, dan visual menjadi satu paket yang utuh. Choreography mereka dikenal inovatif, mengekspresikan cerita cinta dan kerinduan melalui gerakan tubuh yang dramatis.

Inilah mengapa lagu ini begitu disukai para penggemar K-pop. Tidak hanya karena melodi yang memikat, tetapi karena kedalaman makna dan kekuatan visual yang menyertainya.

Akhir kata, dengan atmosfer dreamy, lirik penuh simbolisme, dan koreografi artistik, “Lilili Yabbay” menjadi bukti bagaimana SEVENTEEN menggabungkan musikalitas dengan storytelling. Lagu ini bukan hanya untuk dinikmati telinga, tetapi juga dirasakan hati.

Bagi penggemar yang mencari pengalaman musik yang berbeda, penuh makna, estetika, dan emosi, “Lilili Yabbay” adalah pilihan yang tepat. Lagu ini mengingatkan kita bahwa cinta sejati mungkin tak selalu hadir di dunia nyata, tapi ia bisa hidup abadi dalam tarian dan doa.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu juga menyukai lagu SEVENTEEN “Lilili Yabbay” ini?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak