Problematika Remaja dalam Bingkai Sepak Bola di Novel Bandar Bola, Cuy!

Hikmawan Firdaus | Ade Feri
Problematika Remaja dalam Bingkai Sepak Bola di Novel Bandar Bola, Cuy!
Novel Bandar Bola, Cuy! (goodreads.com)

Netty Virgiantini merangkum isu sosial dalam novel remaja berjudul Bandar Bola Cuy!. Realita kehidupan remaja yang kompleks dibawakan dengan gaya cerita yang lucu dan ringan. Meski begitu, novel ini berhasil menyinggung isu kekeluargaan, asmara, dan konflik sosial yang sangat dekat dengan kehidupan anak muda.

Bercerita tentang siswi SMA kelas XII IPA 3 bernama Tari yang gemar sepak bola, membuatnya sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi manajer tim sepak bola kelas di sekolahnya. Ia bertugas bersama Noni, teman dekatnya yang cantik sebagai pengurus konsumsi tim. Namun, tugas Tari tidak hanya mengurus tetek bengek keperluan tim saja karena ia juga kerap meng-handle uang taruhan dari pertandingan sepak bola antarkelas.

Pada suatu hari, tiba-tiba Rashid yang merupakan anggota OSIS SIE olahraga sekaligus kakak kelas yang Tari suka mendekatinya. Mulai dari mengajak kelas Tari tanding sepak bola, membantu Tari saat motornya mogok, hingga mengajaknya makan berdua. Tanpa curiga, Tari pun menerima Rashid sebagai pacarnya saat lelaki itu menembaknya. 

Namun, dari sinilah semua persoalan bermula. Rahasia soal tradisi taruhan yang sebenarnya sudah terendus sekolah perlahan mulai terungkap. Bahkan Tari ditetapkan sebagai tersangka tunggal atas taruhan sepak bola sehingga ia dijatuhi hukuman yang berat. Sayangnya, permasalahan Tari tidak hanya soal taruhan belaka. Ada sosok terdekat yang ternyata menjadi dalang dari peristiwa terungkapnya ia sebagai bandar bola. 

Topik sepak bola yang diangkat penulis menurutku sangat pas dipakai untuk membingkai persoalan remaja. Lewat olahraga universal ini, kita bisa merepresentasikannya sebagai impian, persahabatan, kekeluargaan, dan ironi kehidupan. Apalagi keputusan membuat Tari sebagai gadis yang gila bola bisa dibilang sebagai pilihan segar untuk mendesain karakter novel teenlit yang anti mainstream.

Sepak bola dalam novel ini tidak hanya sebagai impian atau hobi anak sekolahan. Lewat kekompakkan tim sepak bola antarkelas, kita bisa melihat bahwa olahraga mampu menyatukan berbagai kelompok orang yang berbeda-beda. Semuanya berkolaborasi atas nama persaudaraan dan kekeluargaan. 

Tema tersebut sangat pas dipakai untuk novel remaja karena pada usia ini pertemanan cenderung didasari oleh rasa solidaritas. Terlihat dalam novel bahwa uang taruhan justru sebagian digunakan untuk membantu Rendi, Agus, dan Singgih membayar biaya SPP. Selain itu, tampak juga dari tindakan para siswa yang aktif bermain bola tetap mendukung Tari, meski aktivitas ilegal mereka sudah diketahui pihak sekolah.

Memang moral isu perjudian di novel ini sedikit abu-abu, karena di sisi lain ternyata uang taruhan dipakai untuk hal positif. Namun, penulis masih tetap menyinggung dampak negatif sebagai konsekuensi perjudian. Seperti yang dialami Tari saat harus menanggung hukuman dari sekolah dan beban moral karena menyadari kesalahannya.

Selayaknya novel teenfiction yang lain, ada beberapa isu tambahan yang menjadi bumbu pelengkap. Tidak terkecuali persoalan ekonomi keluarga yang membuat Rendi rela bekerja untuk membantu meringankan beban keuangan keluarga. Permasalahan ini juga terlihat dari tokoh Bagas yang berkali-kali mengulur pembayaran uang taruhan karena kakaknya sering berhutang.

Meskipun konfliknya terlihat berat, pembaca juga disuguhi kisah asmara menggemaskan antara Tari dengan Rashid. Interaksi keduanya yang malu-malu mau terkadang membuat pembaca ikut salah tingkah. Ditambah dengan tingkah Tari yang kocak bisa membuat pembaca tergelak. 

Kalau dari pemilihan kata, terkadang memang ada dialog yang terkesan cheesy. Namun, narasinya masih bisa dinikmati dan lawakan yang dilontarkan tokoh juga cukup renyah. Akhir kata, novel ini berhasil membingkai kehidupan remaja dengan cara yang tidak biasa.

Identitas buku

Judul: Bandar Bola, Cuy!

Penulis: Netty Virgiantini

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2019

Tebal buku: 256 halaman

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak