Bosan dengan genre isekai merasuk ke dalam novel via ditabrak truk? Nah, manhwa No Outtakes ini bakal worth it karena menawarkan isekai merasuk ke dalam drama. Penasaran?
Selayang Pandang
No Outtakes merupakan manhwa yang tayang di platform Tappytoon karya Go Sunyoung yang mengusung genre isekai, historical, romansa, dan fantasi, dengan rating 15+. Oh iya, manhwa ini berstatus tamat dengan 79 chapter ya.
Rangkaian Alur
No Outtakes mengisahkan Jaerin, seorang mahasiswi yang sedang menjadi cameo dalam syuting drama bertajuk Hwaya. Drama ini dibintangi oleh aktor Lee Ahn yang memerankan karakter Lee Hwi, seorang ksatria yang mencintai Hwaya, seorang gadis sakti berkekuatan naga kuno.
Saat sedang istirahat, Jaerin berjalan-jalan di hutan dekat lokasi syuting dan bertemu dengan Lee Ahn. Sang aktor berpikir bahwa gadis itu adalah salah satu fans gilanya. Maka, bertengkarlah mereka dengan Jaerin membela diri bahwa dia hanya mencintai ‘karakter’ Lee Hwi yang seorang ahli pedang berambut hitam dan softboy abis. Nggak kayak Lee Ahn yang songong, dan berambut blonde.
Lewat pertengkaran itulah, mereka lantas terjatuh dari tebing tinggi hingga bertemu dengan orang-orang berpakaian ala era Joseon. Lee Ahn pikir, mereka cameo. Namun, saat melihat mereka mampu menebas kepala seorang perempuan, baik Lee Ahn hingga Jaerin segera waspada.
Orang-orang tadi mencari Hwaya, seorang gadis yang dipercaya memiliki separuh batu naga, dan mampu mengendalikan kekuatan naga kuno. Jaerin dan Lee Ahn segera menyadari, bahwa mereka merasuk ke dalam naskah drama yang berjalan sesuai plot.
Alhasil, kita akan disuguhi petualangan Lee Ahn bersama Jaerin mengarungi kehidupan era Joseon, hingga nyaris dimakan oleh ular imugi raksasa pelindung batu naga. Belum lagi, mereka nyaris mati lantaran menghadapi pasukan mayat hidup yang sekaligus mengaktifkan kekuatan naga kuno yang entah bagaimana dimiliki Jaerin.
Kita juga akan dibuat ngakak saat mereka bertemu sekumpulan perampok yang berhasil di prank oleh Lee Ahn. Namun, hal paling mendebarkan tentu saja saat Lee Ahn yang memerankan Lee Hwi, Jaerin yang ‘terpaksa’ memerankan Hwaya, dan Gari–seorang second male lead dalam drama–harus menghadapi Park Hwan, sang villain yang hampir membunuh mereka semua.
Mirip Film Narnia, Tapi Versi Manhwa Fresh!
No Outtakes berhasil menyajikan manhwa isekai yang fresh, karena nggak melulu mengikuti trend merasuk dalam novel. Meskipun, jalur yang ditempuh agak mainstrem, yakni jatuh dari tebing. Namun, tentu saja menyajikan ending yang lain, dimana Lee Ahn bersama Jaerin berhasil kembali ke dunia asal mereka, yakni Korea. Jadi boleh dikata, No Outtakes memilih genre semi-isekai huhu. Begitu membaca manhwa ini, aku lalu teringat film series Narnia yang juga merasuk ke negeri asing via lemari baju di film pertama, via stasiun kereta di film kedua, bahkan via lukisan laut di film ketiga.
Manhwa ini juga menampilkan chemistri Lee Ahn sebagai Lee Hwi dan Jaerin sebagai Hwaya yang penuh intrik, baik enemy maupun romansa. Mereka digambarkan bermusuhan di awal, hingga menuai rasa haru karena berjuang bersama demi bisa pulang lagi. Ditambah kehadiran Gari, yang semakin menyemarakkan plot karena menyajikan plot twist yang bikin reader tercengang.
Rupanya, Gari juga tengah ‘mengulang kehidupan’!
Namun, tension yang paling ngeri-ngeri sedap sebetulnya adalah scene kemunculan Park Hwan sebagai villain. Dia nggak segan menyebarkan fitnah terhadap Hwaya, melukai orang-orang Gari, hingga menusuk mata kiri Lee Hwi. Puncaknya, ketika sisi yandere-nya terkuak, dengan ambisi ingin menangkap dan menyekap Hwaya di kediamannya. Tentu, motif utamanya adalah batu naga. Sedangkan motif lain adalah ‘memiliki’ Hwaya sepenuhnya. Manhwa yang semula ringan, berubah menjadi ala dark romance saat Park Hwan muncul.
Meski hanya memiliki 79 chapter, No Outtakes berhasil bikin readers dag dig dug, karena alurnya agak susah diprediksi. Apalagi saat Jaerin dan Lee Ahn berhasil pulang, wah nangis bahagia aku. Karena sejak itulah, hubungan mereka menjadi lebih dekat sebagai sepasang kekasih. Lee Ahn pun semakin berprestasi dalam bidang akting, bahkan turut menang nominasi aktor terbaik. Dia juga belajar tentang memahami perasaan lawan, hingga menggapai rasa syukur yang selama ini dirasa kurang.
Walau agak disayangkan ending mereka kurang greget menurutku ya. Seakan-akan, manhwa ini dipaksa tamat, tapi yah masih bisa dimaafkan. After all, No Outtakes layak mendapat nilai 9 dari 10. So, menurutmu gimana?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS