Meski telah mengalami penundaan penayangan hingga dua tahun, namun antusiasme masyarakat Indonesia terhadap perilisan film KKN di Desa Penari masih terbilang tinggi. Film Garapan Awi Suryadi dan diproduseri oleh Manoj Punjabi tersebut masih menyimpan daya Tarik tersendiri bagi para pecinta film nasional.
Bahkan, melalui akun Twitter @SimpleM81378523, sang penulis cerita di utas twitter pada tahun 2019 lalu, film yang tayang secara resmi di bioskop Indonesia mulai 30 April 2022 ini sudah mengantongi penjualan mencapai 100 ribu lembar dalam skema pre-sale. Ingat ya, ini skema pre-sale, sebelum tiket dijual secara terbuka untuk umum!
Bagi teman-teman yang ingin menyaksikan film KKN di Desa Penari ini, pastikan untuk bijak dalam memilih versi filmnya ya. Pasalnya, film yang dibintangi oleh Tissa Biani, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, Adinda Thomas, Aghniny Haque dan M Fajar Nugraha tersebut telah mengumumkan akan dirilis dalam dua versi, yakni versi biasa (cut) dan versi uncut. Lalu, apa sih beda kedua versi ini?
Secara garis besar, perbedaan kedua versi film ini terdapat pada tiga hal yang mendasar, yakni durasi film, konten yang dimuat dan rating yang diberikan oleh Lembaga Sensor Film. Saya akan coba menuliskannya secara singkat disini mengenai perbedaan-perbedaan tersebut, agar teman-teman bisa menentukan versi mana yang akan ditonton nanti dengan bijak.
1. Durasi Pemutaran (runtime)
Perbedaan pertama mengenai durasi film. Disadur dari laman filmindonesia, film KKN di Desa Penari versi biasa memiliki durasi pemutaran (runtime) 121 menit. Sementara untuk film yang versi uncut, memiliki durasi lebih panjang 9 menit, yakni 130 menit. Hal ini tentu saja wajar, karena di film KKN di Desa Penari versi uncut, akan ada adegan-adegan yang tak dimasukkan dalam film versi biasa.
2. Konten yang dimuat dalam film
Perbedaan kedua dalam kedua versi film ini adalah mengenai konten yang dimasukkan dalam film. Jika di film versi biasa, kita akan menyaksikan konten-konten standar di dunia perfilman Indonesia, namun tidak demikian halnya dengan di film yang versi uncut. Dalam film versi uncut, terdapat konten-konten bermuatan seksual yang ditampilkan, hingga adegan-adegan lain yang tak layak untuk penonton di bawah umur.
3. Rating yang diberikan Lembaga Sensor Film
Karena perbedaan konten yang dimuat dalam film, maka Lembaga Sensor film Indonesia memberikan dua rating untuk film ini. Bagi film yang non uncut, LSF memberikan rating 13+ yang artinya bisa disaksikan oleh penonton dengan usia minimal 13 tahun, sementara untuk film dengan label uncut, rating yang diberikan oleh LSF adalah 17+ karena menampilkan unsur bermuatan seksual.
Nah, setelah mengetahui perbedaan kedua versi film ini, sudah menentukan akan menonton film yang mana nih?
Baca Juga
-
Berlabuh ke Lille, Calvin Verdonk Langsung Jalani Persaingan Berat di Sektor Fullback Kiri
-
Kualifikasi AFC U-23: Pasukan Garuda Muda Harus Jadikan Laos sebagai Gerbang Pembuka Putaran Final
-
Jor-Joran di Bursa Transfer, Orientasi Persib Bandung Seharusnya Bukan Lagi Liga Domestik
-
Recap Pemain Diaspora Indonesia: 12 Berganti Seragam, 4 Balik ke Tanah Leluhur
-
Persib Datangkan Duo Timnas Indonesia, Eks Kompatriot Langsung Lengser dari Puncak Pemain Termahal
Artikel Terkait
-
Film Korea Terbaru Kang Dong Won dan IU Umumkan Tanggal Pemutaran Perdana
-
Kembali Dapat Ranting Buruk, Ini Sinopsis 365 Days: This Day
-
Ulasan Film Along With The Gods: The Last 49 Days, Konflik di Antara Tiga Wali Akhirat
-
Belum Juga Tayang, Film KKN di Desa Penari Kembali Tuai Sambutan Positif
-
Nekat Nonton Film 'Panas' saat Puasa, Rachel Vennya: Batal Nggak Sih?
Entertainment
-
Iconik oleh ZeroBaseOne: Menerima Diri Sendiri dan Menjadi Versi Terbaik
-
Sinopsis Tokyo Taxi, Film Jepang Terbaru Takuya Kimura dan Chieko Baisho
-
Paradise oleh TREASURE: Indahnya Momen Bersama Si Dia Layaknya di Surga
-
Sinopsis Film Keadilan, Menariknya Kolaborasi Dua Sutradara Lintas Negara
-
Color oleh NCT Wish: Bersinar Terang Warnai Dunia dengan Keunikan Diri
Terkini
-
Jejak Digital Buktikan Foto 'Black Mamba' Bukan dari Rumah Ahmad Sahroni, Ini Sumber Aslinya
-
Pestapora 2025 Lanjut! Tapi Siap-siap Datang Lebih Pagi, Konser Selesai Sebelum Tengah Malam
-
Kalau Nulis Nggak Viral, Apakah Masih Layak?
-
Ulasan Novel Bedebah di Ujung Tanduk: Titik Balik Dunia Shadow Economy!
-
Blak-blakan! Thom Haye Ungkap Alasan Utama Tertarik Gabung Persib Bandung