Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | I Gusti Putu Narendra Syahputra
Tangkapan layar anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori (facebook.com/Rokuhoudou Yotsuiro Biyori Fan Page)

Dilansir Animanga Fandom, anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori adalah anime kuliner yang diadaptasi dari komik manga karya mangaka Shimizu Yu dan diterbitkan oleh Shinchosha pada tahun 2013 sampai dengan saat ini. Anime ini diproduksi oleh studio anime Zexcs dan ditayangkan di saluran TV berbayar Jepang, AT-X, pada April – Juni 2018.

Dilansir MyAnimeList, anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori mengisahkan tentang Togoku Kyousui, pria milenial berusia 28 tahun dan manajer Rokuhoudou, sebuah restoran keluarga tradisional Jepang yang berlokasi di pusat kota Tokyo. Dalam menjalankan restorannya, Kyousui dibantu oleh tiga orang sahabat yang kebetulan juga tinggal bersama dengannya di lantai atas restoran. Ketiga orang itu adalah Valentino “Gure” Gregorio, Nagae Tokitaka, dan Nakao Tsubaki.

Ketiga orang tersebut memiliki keahlian yang berbeda-beda. Gure adalah barista keturunan Italia-Jepang yang ahli dalam meracik berbagai kopi, seperti cappuccino latte dengan sentuhan gambar latte art yang estetik, unik, dan menggemaskan, dan espresso menggunakan biji kopi Arabika dengan cita rasa yang aromatik dan kaya akan rasa, mulai dari buttery, cokelat, hingga caramel.

Sementara itu, Nagae Tokitaka memegang tugas sebagai head chef yang ahli membuat makanan tradisional Jepang dan modern ala Barat dengan cita rasa renyah dan lezat. Tidak hanya ahli memasak makanan, Tokitaka juga memiliki pekerjaan sampingan atau part-time sebagai instruktur seni keramik, di mana ia ahli dalam membuat kerajinan keramik yang artistik.

Orang terakhir sekaligus termuda di antara mereka berempat adalah Nakao Tsubaki yang memegang peranan penting dalam membuat makanan manis andalan Rokuhoudou. Sebagai patissier, Tsubaki terkenal dengan keahliannya membuat kue tart, cake, dan parfait menggunakan kombinasi saus vanila, gula, serta buah-buahan umum, seperti apel, matcha, stroberi, blueberry, mangga, dan sirsak, dengan komposisi bahan yang sangat detail disertai sentuhan artistik yang elegan dan rasa yang menggoyang lidah.

Setiap hari, mereka melayani pelanggan dari berbagai kalangan usia dan latar belakang dengan sifat dan kepribadian yang beragam. Dalam beberapa kesempatan, mereka juga ikut membantu pelanggan untuk mengatasi masalah hidup yang pelik dan berdampak pada menurunnya semangat hidup, mulai dari sekadar memberi saran dan masukan sampai dengan melakukan tindakan konkret yang mengorbankan waktu, tenaga, bahkan biaya.

Anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori menyajikan cerita yang memadukan unsur kuliner modern dengan kuliner khas tradisional Jepang. Menurut penulis, kemampuan Akao Deko, sang penulis naskah anime, dalam menyisipkan salah satu budaya tradisional Jepang, yaitu tradisi minum teh. 

Di dalam anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori, daun teh yang digunakan adalah daun teh Sencha. Dilansir The Spruce Eats, Sencha adalah daun teh hijau kukus yang dibuat dari daun teh Camellia sinensis berbentuk semak-semak teh yang berumput.

Daun teh Sencha menghasilkan aroma daun teh hijau yang melegakan dan mengeluarkan rasa yang mirip seperti teh rumput laut yang tidak terlalu pahit. Kadar kafein yang rendah hingga menengah, warna hijau yang terang, dan aroma teh yang menyegarkan menjadikan teh Sencha sebagai minuman utama masyarakat Jepang ketika menjalankan aktivitas sehari-hari, baik dalam bentuk teh hangat maupun es teh.

Di dalam anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori, ada adegan filler yang menarik karena adalah bagian dari prosesi tradisi minum teh di Jepang, yaitu Senchado. Masih dilansir The Spruce Eats, Senchado adalah cara meracik, menyeduh, dan menyajikan daun teh Sencha sesuai dengan budaya tradisional yang menggunakan beberapa alat dan bahan pendukung yang spesifik. 

Mengutip cerita dari episode dua, Kyousui melakukan Senchado yang dimulai dengan memasukkan daun teh Sencha ke dalam penyaring dan diseduh dengan air bersuhu 170 derajat Fahrenheit di dalam teko keramik sampai dapat disajikan sebagai pendamping makanan yang sesuai dengan pesanan pelanggan. Adegan ini mampu memberikan pemahaman jelas kepada penonton tentang prosedur yang tepat untuk menyajikan teh Sencha yang enak dan menyegarkan.

Amagami Takehiko adalah salah satu karakter pendukung yang berperan sebagai pemilik warung teh Amagamiya dan produsen daun teh Sencha, di mana Takehiko resmi dikontrak oleh Kyousui sebagai penyedia tunggal daun teh Sencha untuk Rokuhoudou. Mengutip cerita dari episode dua, Takehiko menguji tingkat keaslian rasa daun teh Sencha dengan menimbang berat daun teh secara presisi dan mencicipi daun teh yang telah diseduh sebelum diberikan kepada Kyousui.

Adegan Takehiko tersebut menjadi salah satu adegan memorable dan insightful dari anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori karena dapat memperluas wawasan penonton tentang cara yang sering dilakukan oleh produsen daun teh untuk menentukan tingkat kualitas daun teh Sencha yang layak untuk dikonsumsi.

Meski sifatnya trivial, poin-poin penting yang membentuk pilar budaya minum teh matcha dapat tersampaikan dengan gaya bahasa yang ringkas dan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa cerita anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori tidak bosan untuk ditonton berulang kali.

Ritme cerita anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori bersifat datar dan tidak tampak ada suatu hal signifikan yang dapat mengubah ritme cerita. Sebagian besar episode hanya menampilkan empat orang karakter utama yang menjalankan restoran secara bersama-sama setiap hari dengan segala kerumitan yang dihadapi, baik di dalam maupun luar dapur.

Meski memiliki tugas yang berbeda, keempat karakter utama tetap mengarah pada tujuan yang sama, yaitu mendatangkan aura kebahagiaan pelanggan dengan membuat mereka terpana atas kelezatan cita rasa makanan yang dibuat.

Kendati demikian, bukan berarti anime berjalan tanpa adanya konflik batin sama sekali. Kelihaian Akao Deko dalam memilih dan menyunting beberapa kata-kata di dalam dialog manga ke dalam naskah skenario anime mampu memunculkan konflik batin di dalam setiap episode dalam jumlah yang proporsional dengan lama durasi cerita yang telah ditentukan sebelumnya.

Konflik batin tersebut lebih menyangkut pada seberapa besar pengaruh kepribadian empat orang karakter utama terhadap pengembangan karakter pendukung lain yang memiliki masalah serupa. Pengaruh itu dilihat dari besarnya pengalaman hidup yang pernah dirasakan di masa lalu, baik senang maupun sedih.

Pengalaman masa lalu inilah yang melatarbelakangi penilaian penulis terhadap proses pengembangan karakter (character development) yang berjalan sangat baik dari satu episode ke episode lain. Berbagai pengalaman masa lalu tersebut mampu menggerakkan hati dan pikiran diri empat orang karakter utama membantu pelanggan Rokuhoudou yang memiliki pengalaman serupa untuk dapat keluar dari masalah hidup yang sedang dihadapi.

Mengutip cerita dari episode delapan, Gure meracik kopi espresso andalannya untuk anak laki-laki yang juga adalah pelajar kelas dua SMP. Gure mengajak anak tersebut ke Rokuhoudou karena merasa kasihan setelah melihat anak tersebut tertidur di bangku taman kota dengan masih berseragam sekolah pada malam hari.

Usut punya usut, ternyata anak tersebut sering bolos sekolah dan menghabiskan waktu satu hari penuh dengan duduk menyendiri di bangku taman kota. Hal ini dikarenakan anak tersebut tidak dapat menahan beban hidup yang dialaminya di rumah dan sekolah.

Melalui kopi espresso andalannya, Gure menceritakan pengalaman pahit ketika dirinya tinggal di Italia pada usia 15 tahun. Ternyata, Gure juga pernah mengalami hal serupa dengan anak tersebut yang pernah membuatnya sempat melarikan diri dari rumah.

Suatu malam, Gure bertemu dengan laki-laki tua yang merupakan barista sekaligus pemilik kafe yang terletak di salah satu sudut jalan di kota Roma, Italia. Berkat kopi espresso cokelat buatan laki-laki tua tersebut ditambah sedikit masukan inspiratif, Gure dapat kembali menemukan semangat hidupnya yang hilang dan membuatnya kembali percaya diri. Selain itu, laki-laki tua tersebut mengajarkan Gure tentang cara meracik berbagai jenis kopi ala barista terkemuka secara sukarela.

Hal inspiratif dari cerita Gure adalah kegigihannya untuk bangkit dari keterpurukan dan berusaha sekuat tenaga untuk menghadapi tantangan hidup meski dirinya berulang kali mengalami kegagalan. Hal inspiratif kedua adalah memaknai berbagai kegagalan tersebut sebagai kesempatan emas untuk mengubah cara pandang menjadi lebih dewasa dengan tidak bersikap egois dan tetap optimis menghadapi setiap tantangan hidup.

Kualitas visual makanan yang ditampilkan di dalam anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori juga tidak kalah artistik dan estetik dengan makanan yang ditampilkan di dalam anime kuliner sejenis, seperti Food Wars! Shougukeki no Soma, Kiyo in Kyoto, dan Sweetness & Lightning.

Visual makanan yang estetik dan tidak dipenuhi dengan ornamen tambahan mampu memperjelas pandangan mata mengenai bahan utama dan bahan pendukung makanan, seperti paprika, zucchini, terong ungu, dan labu yang ada di dalam nasi kare, saus rum di dalam kue Mont Blanc Caramel, telur rebus di dalam Katsudon, sosis wiener sebagai garnish utama Spaghetti Napolitan, dan saus Ponzo di atas Hamburg Steak.

Dari segi penyutradaraan, keahlian Kamiya Tomomi selaku Storyboard Director dalam merancang rangkaian gambar demi gambar adegan di dalam setiap episode cukup brilian. Keahlian mumpuni Takada Masatoyo selaku Episode Director dalam membaca storyboard yang dirancang oleh Tomomi mampu memunculkan keterkaitan kuat antara adegan satu dengan yang lain. 

Keterkaitan yang kuat antaradegan yang ada di dalam anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori mampu membuat aliran cerita menjadi lebih natural dan penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang sarat mengandung Ikigai. Dilansir MyModernMet, Ikigai adalah konsep kehidupan masyarakat Jepang tentang cara menemukan kebahagiaan dan kepuasan batin yang bertujuan untuk memberikan motivasi terhadap diri sendiri, sehingga lebih semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Sutradara Masatoyo cerdas dalam meringkas dan memvisualisasikan cerita storyboard yang digambarkan dalam bentuk latar suasana yang hangat dan dialog yang inspiratif dengan sangat apik. Hal ini tentu saja mengandung banyak makna positif yang sangat relate dengan apa yang menjadi tujuan sebagian besar orang di era modern saat ini, yaitu memperoleh kebahagiaan atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. 

Itulah ulasan penulis tentang anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori. Anime kuliner yang underrated ini mengajarkan satu pelajaran berharga yang sepele, tapi terlupakan oleh sebagian besar orang.

Pelajaran tersebut adalah bahwa masakan yang sempurna tidak hanya diukur dari cita rasa yang lezat dan visual yang estetik, tetapi juga mampu membuat pelanggan kembali tersenyum karena timbulnya perasaan bahagia dan lega di dalam diri. Dengan begitu, maka pikiran dapat kembali fokus mencari dan menemukan berbagai solusi kreatif yang berguna untuk mengatasi berbagai tantangan hidup yang sedang dialami.

Jadi, buat kamu yang sedang galau menghadapi tantangan hidup dan tidak tahu apa yang harus dillakukan, anime Rokuhoudou Yotsuiro Biyori adalah pilihan tontonan yang tepat karena cerita yang disampaikan di dalamnya dapat kembali menyegarkan pikiranmu. Siapa tahu, berbagai cerita tersebut dapat membantu kamu menemukan berbagai ide baru yang inspiratif dan bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang sedang kamu alami.

I Gusti Putu Narendra Syahputra