Selama ini, kita selalu disuguhi dengan film-film berlatar perang dunia dari sudut pandang tentara sekutu. Sebagai pihak yang kalah dalam perang, blok fasis yang salah satunya adalah Jerman, seolah mendapat kasta kedua dalam penceritaan film, dan selalu menjadi pihak musuh dalam setiap film perang yang diproduksi.
Namun, tidak demikian halnya dengan film dari Netflix berjudul All Quiet on the Western Front. Dalam film bertemakan perang dunia pertama tersebut, fokus penceritaan dalam film justru diambil dari sudut pandang tentara Jerman. Sebuah film yang sangat jarang kita temukan memang, mengingat industri perfilman saat ini yang didominasi oleh negara-negara yang secara predikat menjadi pemenang perang.
Cerita dalam film ini berfokus pada pengalaman seorang remaja bernama Paul Baumer (diperankan oleh Felix Kammerer) dan dua rekannya, Albert (diperankan oleh Aaron Hilmer) dan Muller (diperankan oleh Moritz Klaus). Di Jerman, menjelang perang dunia pertama, semangat patriotisme tengah melanda seluruh elemen negara. Maka tak mengherankan jika mereka bertiga memutuskan untuk mendaftar di kesatuan militer secara sukarela.
Singkat cerita, mereka pun diterima dan dikirimkan ke front barat pertarungan. Namun, semangat patriotisme mereka segera luntur ketika mendapati kengerian yang luar biasa. Di depan mata kepala masing-masing, mereka melihat kehancuran dan kebinasaan menjadi satu-satunya hal yang pasti terjadi di medan perang tersebut.
BACA JUGA: Venna Melinda Ajak Damai Ferry Irawan, Netizen: Yah, Kaya Tetangga Sebelah
Dalam kepercayaan diri yang goyah, mereka bertiga berusaha untuk tetap bertahan menjalankan perintah, dan bertarung meski harus mati sekalipun. Sementara itu, di tingkat petinggi militer, proposal gencatan senjata tangah dibahas. Menyadari bahwa sudah lebih dari 40 ribu nyawa yang melayang di pihak Jerman, gencatan senjata menjadi satu-satunya cara agar Jerman tetap selamat dari kehancuran.
Namun sayangnya, para petinggi militer menyiapkan sebuah rencana terakhir. Dalam 72 jam sebelum gencatan senjata disepakati secara resmi, para pasukan yang tersisa harus melakukan pertarungan terakhir atau dengan kata lain, mereka harus mengakhiri perang dengan cara melakukan serangan besar-besaran. Sebuah serangan terakhir, yang akan mengakhiri perang untuk sementara waktu.
Lantas, apakah Baumer dan rekan-rekannya akan selamat dari instruksi terakhir sang pimpinan? Jawabannya ada di film All Quiet on the Western Front ini ya teman-teman.
Catatan: karena banyaknya adegan kekerasan dan scene yang mungkin bisa mengganggu psikologi, mohon berhati-hati ya dalam menonton film ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
RilisanPeringkat FIFA Bulan September dan Intimidasi Malaysia yang Siap Kudeta Pasukan Garuda
-
Ranking FIFA September: 3 Raksasa ASEAN Saling Pepet, Indonesia Terancam Rival Paling Berisik!
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?
Artikel Terkait
-
Totalitas, Demi Akting Beby Tsabina Coba Makan Durian Sampai Mau Nangis
-
Deretan Judul Drakor yang Siap Tayang di Netflix Tahun 2023, Ada Kim Nam Gil Jadi Koboi!
-
Sinopsis dan Link Nonton BAYI AJAIB, Film Horor yang Diperankan Vino G Bastian dan Adipati Dolken Siap Buat Bulu Kuduk Merinding
-
Sinopsis dan Link Nonton MUMMIES Sub Indo Full Movie, Kisah Petualangan Mumi Mencari Harta Raja yang Hilang
-
Link Nonton AUTOBIOGRAPHY (2023), Film Terbaru Lukman Sardi Bergenre Thriller, Cek Disini Sinopsis Selengkapnya
Entertainment
-
Gemilang! Artis dan Film Indonesia Menghiasi BIFF 2025
-
Season Kedua Telah Berakhir, Anime Dandadan Umumkan Produksi Season 3
-
Senandung Asmara oleh Anneth: Ungkapan Kasih Sayang Tulus untuk Seseorang
-
Park Bo Gum Ulti Calo yang Jual Merchandise Fan Meeting di X: Eh Bro!
-
Resmi, Prime Video Lanjutkan Kisah The Summer I Turned Pretty ke Versi Film
Terkini
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies
-
RPG Koleksi Baru: Seven Knights Re:BIRTH Resmi Meluncur di Indonesia
-
JICAF 2025 Resmi Dibuka, Saatnya Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia
-
Pameran Sutartinah, Mengenang Perempuan di Balik Ki Hadjar Dewantara