Horor dipadu kearifan lokal, lahirlah kisah yang nggak hanya menegangkan, tapi juga sarat dengan makna. Dan kisah itu tertuang dalam Film Eva: Pendakian Terakhir, yang disutradarai Dedy Mercy, dan nggak sekadar film memacu adrenalin, tapi juga cerminan tentang betapa eratnya hubungan manusia dengan alam juga budaya.
Sinopsis Film Eva: Pendakian Terakhir
Eva: Pendakian Terakhir menyuguhkan kisah horor yang nggak hanya menakutkan, tapi juga penuh dengan pesan moral yang dalam. Terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Gunung Abbo, Sulawesi Selatan, yuk simak lebih lanjut kisahnya!
Setelah kehilangan ibunya, Eva (diperankan Bulan Sutena) hidupnya jadi hampa banget dan penuh kesedihan yang sulit dilukiskan. Untuk menghibur hati Eva, pacarnya, Pasha (Kiesha Alvaro), mengajaknya mendaki gunung bersama teman-temannya, Vicky (Ilham Aji Santoso) dan Nisa (Ashira Zamita). Dipandu Joni (Axel Matthew Thomas), mereka pun memulai perjalanan menuju puncak gunung itu.
Awalnya, pendakian itu penuh canda dan tawa. Namun, suasana mulai berubah saat mereka melanggar pantangan yang disampaikan Joni. Larangan seperti nggak boleh meninggalkan jejak sembarangan, mematuhi aturan adat, hingga menghormati alam, agaknya dianggap remeh. Akibatnya, satu per satu dari mereka mulai mengalami kejadian aneh yang nggak masuk akal, hingga akhirnya mengancam keselamatan mereka.
Dalam situasi yang semakin menegangkan, Eva harus menghadapi kengerian yang bukan hanya datang dari luar, tapi juga dari dirinya sendiri. Ih, ngeri!
Yang Menarik dari Film Eva: Pendakian Terakhir
Film ini memadukan elemen horor dengan etika budaya yang erat kaitannya dengan alam bebas. Sebagai film horor yang menggali mitos dan kepercayaan lokal, film ini memperkenalkan sejumlah pantangan yang harus diikuti para pendaki gunung, terutama yang berkaitan dengan penghormatan terhadap alam dan lingkungan.
Misalnya, dalam dunia pendakian gunung, ada aturan: ‘Perempuan yang sedang haid dilarang mendaki karena bau darah dapat menarik binatang buas’. Aturan ini, meski terdengar tabu bagi sebagian orang, tapi nyatanya punya akar dalam menjaga ekosistem dan kelangsungan hidup di alam bebas.
Penasaran kan? Buat para pecinta alam, yang suka berburu dan mendaki gunung, film ini pas banget buat masuk list daftar tonton. Yuk, siap-siap menyambut filmnya yang akan rilis 16 Januari 2025. Sebentar lagi dan selamat nonton ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Review Film Legenda Kelam Malin Kundang: Menarik di Awal, Kendor di Akhir
-
Review Film The Voice of Hind Rajab: Pedih dan Mengguncang Nurani
-
Review Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Tawa dari Awal sampai Akhir, Pecah!
Artikel Terkait
-
Petualangan Baru yang Seru dalam Film Wallace & Gromit: Vengeance Most Fowl
-
Den of Thieves 2 Sukses Lengserkan Mufasa di Box Office dengan Rp252 Miliar
-
Djimon Hounsou Singgung Sulitnya Berkarier di Hollywood karena Hal Ini
-
Misteri di Balik Selasa Kliwon di Film Horor 'Almarhum', Bisa Undang Kematian?
-
Jenna Ortega dan Paul Rudd Berpetualang Absurd di 'Death of a Unicorn', Film Fantasi Gelap Terbaru A24
Entertainment
-
Ungkap Judul Resmi, Film Detective Conan Terbaru Bakal Tayang Tahun Depan
-
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Ini Pemeran Film Children of Heaven
-
Liburan Makin Seru! Ini 5 Drama China Baru yang Siap Temani Akhir Tahunmu
-
Aurel Hermansyah Ajak Ameena Nonton Konser BLACKPINK, Netizen Malah Ribut?
-
Saling Unfollow, Ari Lasso dan Dearly Joshua Ramai Diduga Sudah Putus?
Terkini
-
Review Film Five Nights at Freddy's 2: Hadir dengan Teror dan Twist Baru!
-
Revitalisasi Kampung Nelayan di Tengah Gempuran Modernitas
-
Ulasan Film In Your Dreams: Tatkala Mimpi Jadi Kunci Mengubah Nasib
-
Perundungan Tak Kasat Mata: Saat Covert Bullying Menghancurkan Tanpa Suara
-
4 Serum Kandungan Exosome Ampuh Atasi Wrinkle dan Buat Kulit Auto Plumpy!