
Apa jadinya jika ada cowok harus menikahi gadis tercantik di dunia demi memenuhi wasiat sang ayah? Premis ini mungkin terdengar seperti dongeng modern, tapi di tangan sutradara Robert Ronny, kisah tersebut disulap jadi Film Wanita Tercantik di Dunia atau dikenal dengan: ‘The Most Beautiful Girl in the World’, yang segar dan penuh gelak tawa.
Film ini diproduksi Paragon Pictures dan bekerja sama dengan Netflix, dengan bintang-bintang ternama: Reza Rahadian, Sheila Dara Aisha, Ira Wibowo, Kevin Julio, hingga Jihane Almira. Menarik sekali ya melihat jajaran nama pemainnya.
Sinopsis Film The Most Beautiful Girl in the World
Cerita ini mengikuti perjalanan cowok ganteng yang diperankan Reza Rahadian. Dia playboy. Sebagai putra pemilik stasiun televisi, dia terbiasa hidup dengan segala kemewahan. Namun, hidupnya berubah ketika sang ayah memberinya syarat nggak biasa untuk mendapatkan warisan keluarga: Harus menemukan gadis tercantik di dunia dan menikahinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dia menggagas sebuah program acara perjodohan, yang tentu saja membuka pintu untuk berbagai situasi kocak yang menggelitik.
Definisi Cantik dalam Film The Most Beautiful Girl in the World
Film ini akan membawamu dalam eksplorasi tema yang sering diperbincangkan: Standar kecantikan yang seringnya dipaksakan oleh orang-orang termasuk media. Dalam masyarakat modern, definisi “cantik” kerap kali dipersempit jadi sesuatu yang bisa diukur secara fisik. Misalnya, bentuk tubuh, warna kulit, atau bahkan penampilan wajah. Melalui film ini, Robert Ronny tampaknya ingin mengajak penonton untuk memikirkan ulang konsep ini, meski dengan balutan humor yang ringan.
Obsesi si tokoh utama pada kecantikan fisik mencerminkan bagaimana banyak orang terjebak dalam pemikiran serupa. Namun, perjalanan menemukan “wanita tercantik”, kemungkinan besar bukan hanya soal siapa paling memesona secara visual, melainkan siapa yang benar-benar mampu menyentuh hatinya. Hal ini tuh ngasih ruang untuk pengembangan karakter dan konflik yang bisa membuat cerita lebih kompleks, berwarna, dan bermakna.
Selain jadi kritik halus pada standar kecantikan yang kaku bin kolot, film ini juga menyentil industri hiburan, khususnya reality show, yang sering menjual mimpi akan kesempurnaan cinta. Dalam acara perjodohan yang dirancang oleh si tokoh utama, penonton mungkin akan menemukan berbagai momen absurd yang menghibur sekaligus menyentuh realitas.
Siap tergelitik dengan film ini? Yuk kita tunggu bareng Film The Most Beautiful Girl in the World, yang akan tayang pada 14 Februari 2025 di Netflix, tepat di hari Valentine. Yeay!
Baca Juga
-
Petualangan Hangat John Malkovich dalam Film Mr. Blake at Your Service
-
Squid Game 3 dan Bayi yang Menang, Metafora Paling Manusiawi?
-
Spoiler Alert! Kematian Para Peserta, Pemenang, dan Ending Squid Game 3
-
Review Film Jurassic World - Rebirth: Sedangkal Ini Kisahnya?
-
Pixar Resmi Garap Incredibles 3, Sutradara Baru Gantikan Brad Bird?
Artikel Terkait
-
Review Film Wolf Man, Kisah Monster Klasik Balik Lagi!
-
Segera Tayang 2025, Film 'Jumbo' Tonggak Baru Animasi Indonesia
-
Ulasan 'Dirty Laundry', Aksi Komedi Nanon dan Film yang Bikin Sakit Perut
-
Poster Perdana Film Borderline, Dibintangi Samara Weaving dan Ray Nicholson
-
Sinopsis Film 1 Imam 2 Makmum yang Tayang Hari Ini, Bukan Tentang Poligami Fedi Nuril
Entertainment
-
Ungkap Peran Cho Yeo Jeong, My Daughter Is A Zombie Siap Tayang Bulan Juli
-
Bintang Kill Bill, Michael Madsen, Meninggal Dunia di Usia 67 Tahun
-
10 Hari Debut, Allday Project Raih TRofi Pertama Lagu Famous di M Countdown
-
Deja Vu oleh Rescene: Menelusuri Kenangan Demi Mencari Momen Tak Terlupakan
-
Banda Neira Kembali 'Menghidupkan' Lewat Lagu 'Mimpilah Seliar-liarnya'
Terkini
-
Media Vietnam Tanggapi Sembilan Pemain Keturunan Milik Timnas U-17, Tiga Pemain Disebut Istimewa
-
Review Film Havoc: Suguhkan Aksi Super Brutal tapi Naskah Terlalu Datar
-
Sambut Piala Presiden 2025, Reza Arya Ikut Soroti Nasib Pemain Lokal
-
Jadwal F1 GP Inggris 2025, Bisakah Lando Norris Taklukkan Silverstone?
-
Book-Bosomed: Membawa Buku ke Mana-Mana Bukan soal Pamer