Saat dunia terjerembab ke dalam “zaman kegelapan” ada gadis kecil bernama Vesper yang menyalakan cahaya harapan. Film Vesper (2022), yang disutradarai Kristina Buozyte dan Bruno Samper, membawa kita ke dunia distopia yang berbahaya, tapi dengan visual begitu indah.
Dengan Raffiella Chapman sebagai Vesper, ditemani Eddie Marsan, Rosy McEwen, dan Richard Brake, film ini nggak hanya memanjakan mata tapi juga merangsang pikiran. Diproduksi Natrix Natrix dan Rumble Fish Productions, Film Vesper menghadirkan petualangan yang menggali hubungan manusia dengan lingkungan sekaligus mimpi-mimpi kecil yang terus diperjuangkan.
Sinopsis Film Vesper
Vesper, gadis 13 tahun hidup di dunia yang hancur karena krisis ekologis. Di tengah lingkungan yang nyaris nggak ramah, dia mencari cara untuk bertahan hidup—mencari benih yang dapat ditanam, energi untuk menjaga ayahnya tetap hidup, dan harapan untuk masa depan lebih baik. Dalam prosesnya, dia harus menghadapi hierarki sosial, tokoh-tokoh manipulatif seperti Jonas (Eddie Marsan), dan kenyataan bahwa dunia ini lebih keras dari perkiraannya.
Krisis Ekologi dan Kehidupan di Dunia Baru
Film ini menggambarkan dunia yang porak poranda akibat bencana lingkungan, menciptakan suasana yang mengingatkan kita pada kemungkinan masa depan jika krisis iklim nggak ditangani dengan serius. Sutradara Buozyte dan Samper nggak sekadar menciptakan visual memukau—seperti flora yang aneh dan berbahaya, atau atmosfer yang dingin dan suram—tapi juga menyisipkan pesan tentang hubungan manusia dengan alam.
Di dunia Vesper, manusia nggak hanya beradaptasi dengan lingkungan rusak, tapi juga jadi pelaku yang terus merusaknya. Kelompok seperti Jonas dan Citadel jadi lambang ketimpangan sosial yang lahir dari eksploitasi sumber daya. Vesper, di sisi lain, merepresentasikan harapan: dia percaya ada cara menciptakan kehidupan baru, meskipun dunia terus-menerus menghancurkan mimpinya.
Relevansi dengan Dunia Nyata
Dalam kehidupan kita saat ini, film Vesper seperti cermin yang memantulkan wajah kita sendiri. Krisis ekologis, ketimpangan sosial, dan eksploitasi sumber daya adalah masalah yang kita hadapi sekarang. Melalui perjuangan Vesper, penonton diajak merenungkan apa yang bisa dilakukan sebelum dunia kita berubah jadi versi distopia seperti di film ini.
Pesan moralnya jelas, meskipun tampaknya nggak ada harapan, tindakan kecil—seperti menanam benih atau membangun hubungan dengan sesama—bisa jadi awal perubahan.
Film ini nggak hanya menghibur, tapi juga ngasih kita waktu untuk berhenti sejenak buat bertanya: Apa yang sedang kita lakukan pada dunia kita? Film ini layak kamu tonton meski di beberapa bagian cukup lambat. Bersabarlah dan nikmati kisahnya.
Skor: 3,5/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Review Film Pengepungan di Bukit Duri: Tamparan Emosional dan Jerit Sosial
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
Artikel Terkait
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Dibintangi Marlon Wayans, Film Horor Bertajuk Him Bagikan Teaser Perdana
-
Ulasan Film Secret Untold Melody: Rahasia Cinta di Balik Denting Indah Piano
-
Pendidikan Mentereng Joko Anwar, Berani Sentil Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Jumbo Urutan Berapa?
Entertainment
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'
-
Dibintangi Marlon Wayans, Film Horor Bertajuk Him Bagikan Teaser Perdana
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way
Terkini
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
-
Ulasan Film Secret Untold Melody: Rahasia Cinta di Balik Denting Indah Piano