Dalam banyak kisah cinta, pernikahan seringkali digambarkan sebagai akhir bahagia—dua insan bersatu dalam janji suci dan hidup bersama selamanya. Namun, bagaimana jika “selamanya” itu justru penuh dengan luka dan penderitaan? Inilah yang dialami Yura dalam ‘Film Samawa: Dosamu, Cintaku Selamanya’, drama rumah tangga garapan Sutradara Ganank Dera.
Sinopsis Film Samawa: Dosamu, Cintaku Selamanya
Diproduksi Travelstories Pictures, film ini mengisahkan perjalanan Yura, perempuan yang tumbuh dalam keluarga Jawa yang menjunjung tinggi nilai-nilai pernikahan. Namun, setelah menikah dengan Andy, dia harus menghadapi kenyataan pahit: Dosa-dosa suaminya terus menghantui kehidupan rumah tangganya. Dan yang jadi dilema terbesar Yura ialah, dia percaya bahwa istri harus selalu patuh pada suami, bahkan ketika luka (KDRT) yang dia terima semakin dalam.
Perempuan dan Beban Rumah Tangga
Yura, yang diperankan Badriyah Afiff, bukan sekadar karakter fiksi. Jelas dirinya mewakili banyak perempuan yang dihadapkan pada dilema serupa—bertahan dalam pernikahan demi norma sosial atau berjuang untuk kebahagiaannya sendiri. Dalam budaya patriarki, perempuan seringkali diajarkan bahwa pernikahan adalah tanggung jawab seumur hidup, dan kesabaran adalah kunci untuk menghadapi segala ujian. Namun, sampai sejauh mana?
Lewat karakter Yura, film ini mungkin akan mengeksplorasi kenyataan pahit yang dialami banyak istri di dunia nyata. Kepercayaan terkait “istri harus patuh” bisa jadi pedang bermata dua—di satu sisi, itu menciptakan hubungan harmonis, tapi di sisi lain, bisa membuat perempuan terjebak dalam hubungan yang merugikan dirinya.
Dan ya, daya tarik dari Film Samawa: Dosamu, Cintaku Selamanya ialah bagaimana film ini akan menggambarkan perjalanan batin Yura. Apakah dia akan tetap bertahan demi prinsip yang dipegang teguh, atau justru mulai mempertanyakan apakah kesetiaan pada suami harus selalu menjadi prioritas utama?
Para Bintang dan Haruskah Kita Tonton?
Selain Badriyah Afiff, film ini juga dibintangi Alexzander Wlan, Amel Alfi, Ence Bagus, Lulu Zakaria, Lucky L. Moniaga, Decy Decynta, dan banyak aktor lainnya. Dengan jajaran pemain yang solid, seharusnya film ini ngasih pengalaman yang intens dan penuh refleksi dong.
Lebih dari sekadar drama rumah tangga, ‘Samawa: Dosamu, Cintaku Selamanya’ tentunya sangat berpotensi mewakili kisah hidup para penonton.
Film ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Februari 2025. Jadi, bersiap-siaplah, karena mungkin saja kisah Yura akan membuatmu mempertanyakan kembali apa arti cinta dan pengorbanan dalam sebuah pernikahan. Dan tentunya, biar rasa penasaranmu terjawab.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
Kala Romansa Musikal Melenggang di Busan International Film Festival
-
Panji Tengkorak: Ambisi Besar yang Tenggelam di Tengah Keadaan
-
Saat Demokrasi Politik Jadi Teater Pencitraan
Artikel Terkait
-
Siap-Siap Merinding! Film Pernikahan Arwah, Tawarkan Horor Nuansa Tionghoa
-
Matt Damon Tampil sebagai Odysseus dalam First Look Film The Odyssey
-
Rekomendasi Film Horor Jepang, Dijamin Bikin Susah Tidur
-
21 Drama dan Film Korea Tayang di Netflix Sepanjang 2025, Bertabur Bintang!
-
Sinopsis Loveyapa, Film Komedi Romantis India yang Dibintangi Khushi Kapoor
Entertainment
-
Inside Out oleh Day6: Pengakuan Cinta yang Tak Bisa Lagi Ditunda
-
Shotty oleh Hyolyn: Melepaskan Diri dari Seseorang yang Tak Menghargaimu
-
Debut Solo Setelah 9 Tahun, 3 Alasan Wajib Menantikan Album Haechan 'Taste'
-
Sisipkan Nuansa Liburan, Preview Film People We Meet on Vacation Dirilis
-
Rich Man oleh aespa: Mandiri, Percaya Diri, dan Bangga Jadi Diri Sendiri
Terkini
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Momen Langka! Rhoma Irama Jadi Khatib Salat Jumat di Pestapora, Intip Lagi Yuk Rukun dan Sunnahnya
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Rahasia Demokrasi Sehat: Bukan Cuma Pemilu, tapi Literasi Politik!