Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | raysa zahra
Detective Conan 30 YEAR PROJECT (X/conan_anime1000)

Sebuah logo terbaru lengkap dengan video spesial resmi menandai dimulainya rangkaian anniversary ke-30 tahun penayangan anime Detective Conan.

Proyek bertajuk Detective Conan 30 YEAR PROJECT ini dijadwalkan dimulai pada Januari 2026, bertepatan dengan perayaan ke-30 sejak anime besutan Gsh Aoyama tersebut pertama kali tayang pada Januari 1996.

Detail lengkap mengenai rangkaian perayaan ini akan diumumkan lebih lanjut melalui situs resmi dalam waktu dekat. Angka 30 sendiri tampaknya punya makna khusus bagi Aoyama-sensei belakangan ini.

Pasalnya, anime YAIBA: Samurai Legend garapan WIT Studio yang saat ini tengah tayang juga merupakan proyek reboot yang hadir lebih dari 30 tahun setelah anime pertama dari manga YAIBA rilisan tahun 1988.

Logo baru yang dirancang khusus untuk memperingati 30 tahun anime Detective Conan (Case Closed) menampilkan Shinichi Kud atau lebih dikenal sebagai Conan Edogawa berlutut dan memegang kaca pembesar berbentuk angka 30.

Tak hanya logo, sebuah video spesial berdurasi lebih dari tiga menit juga dirilis untuk merayakan momen ini. Video tersebut menampilkan berbagai cuplikan berkesan dari serialnya.

Manga Detective Conan karya Gsh Aoyama pertama kali hadir di majalah Weekly Shnen Sunday milik Shogakukan sejak Januari 1994.

Sejak saat itu, kisahnya terus berlanjut hingga kini, dan sudah dibukukan dalam 106 volume. Untuk pasar global, manga ini dirilis dalam bahasa Inggris dengan judul Case Closed oleh VIZ Media.

Sementara versi anime-nya mulai tayang pada Januari 1996 dan sejak itu telah melahirkan banyak film layar lebar, dengan film pertama dirilis pada tahun 1997.

Ceritanya berfokus pada Shinichi Kud, seorang detektif remaja berusia 17 tahun yang dikenal jenius dan sering membantu kepolisian menyelesaikan berbagai kasus rumit.

Namun suatu hari, ia tanpa sengaja menyaksikan transaksi mencurigakan yang melibatkan organisasi misterius bernama Black Organization.

Mereka pun memaksanya menelan obat eksperimental yang seharusnya membunuhnya. Alih-alih tewas, obat tersebut justru membuat tubuh Shinichi kembali ke bentuk fisik anak usia 8 tahun.

Untuk menyembunyikan identitas aslinya, ia lalu menggunakan nama samaran Conan Edogawa dan tinggal bersama Ran Mori dan Kogoro Mori.

Dalam wujud Conan, Shinichi ikut terlibat dalam berbagai kasus yang ditangani Kogoro dan diam-diam menyelesaikannya dengan bantuan Dr. Agasa.

Kabar gembiranya, film ke-28 berjudul Detective Conan: One-Eyed Flashback (Sekigan no Flashback) akan segera dirilis pada 18 April mendatang.

Kali ini, filmnya bakal menyoroti kisah Detektif Kansuke Yamato, seorang detektif dari Kepolisian Prefektur Nagano yang terlibat dalam misteri besar di tengah latar pegunungan bersalju.

Saat Kansuke memburu seorang pria misterius hingga ke pegunungan bersalju, sosok siluet seseorang tiba-tiba melintas di pandangannya.

Sekejap saja, momen itu dimanfaatkan si buronan untuk menembakkan peluru senapan yang menggores mata kiri Kansuke.

Sepuluh bulan berselang. Seorang staf di fasilitas riset milik Observatorium Nasional Nobeyama diserang oleh sosok tak dikenal.

Mendengar kabar tersebut,  Kansuke Yamato—yang berhasil selamat dari maut—bersama Uehara Yui segera turun ke lokasi.

Namun di tengah proses penyelidikan, antena parabola raksasa di fasilitas itu tiba-tiba menyala dan mata kiri Kansuke yang sudah lama tak berfungsi mendadak terasa nyeri luar biasa.

Malam harinya, Kogor menerima telepon dari mantan rekannya semasa di Kepolisian Metropolitan Tokyo. Ia tengah menyelidiki kembali insiden longsoran yang nyaris merenggut nyawa Kansuke dan nama Kogor disebut dalam laporan penyelidikan.

Janji pertemuan pun dibuat. Kogor datang ditemani Conan, tapi saat mereka tiba di tempat yang dijanjikan, suara tembakan mendadak memecah keheningan malam.

Di tengah badai salju yang menggulung pegunungan, sebuah misteri baru mulai terkuak dan membawa kembali masa lalu yang belum sepenuhnya usai.

raysa zahra