Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Athar Farha
Poster Film Jodoh 3 Bujang (IMDb)

Setelah selama ini kita disuguhkan kisah-kisah cinta yang berputar di sudut-sudut kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Jogja—kota-kota yang sudah akrab jadi latar romcom di layar lebar—kini giliran Makassar unjuk gigi sebagai latar utama dalam film romansa komedi terbaru. Kota yang dikenal dengan kulinernya yang menggoda dan pesona pesisirnya yang khas ini akhirnya mendapat panggung untuk bercerita tentang cinta, dengan nuansa lokal yang segar dan penuh warna.

Menghadirkan Makassar sebagai latar cerita, tentu saja film ini nggak cuma menawarkan pemandangan baru yang jarang diangkat di genre romcom, tapi juga membuka ruang gaya hidup masyarakat Sulawesi Selatan untuk lebih dikenal luas. 

Mulai dari dialog dengan logat khas, interaksi hangat antar karakter, sampai cara mereka mengekspresikan perasaan, semuanya bakal ngasih rasa yang berbeda dari kisah-kisah cinta urban yang biasa kita tonton.

Nah, ‘Jodoh 3 Bujang’ yang diproduksi Starvision, siap membawa warna baru di bioskop. Disutradarai Arfan Sabran, film ini tampaknya nggak akan jadi romcom biasa.

Film ini dibintangi bintang-bintang muda dan senior, di antaranya:

  • Jourdy Pranata sebagai Fadli 
  • Maizura sebagai Nisa
  • Rey Bong sebagai Ahmad
  • Christoffer Nelwan sebagai Kifli
  • Aisha Nurra Datau sebagai Rifa 
  • Barbie Arzetta sebagai Karin 
  • Cut Mini sebagai Fatimah (ibu)
  • Arswendy Bening Swara sebagai Mustafa (ayah)
  • Serta komedian Makassar, Musdalifah Basri sebagai Bibi Surti dan Zakaribo sebagai Pirre

Jajaran pemainnya mantap semua, tapi kisahnya? Yuk, kepoin bareng!

Sekilas tentang Film Jodoh 3 Bujang 

Ceritanya mengikuti tiga bujang bersaudara yang diminta sang ayah untuk segera menikah. Namun, seperti yang sering terjadi dalam hidup nyata, urusan jodoh nggak semudah membalik telapak tangan. 

Dalam proses mencari pasangan hidup, mereka justru dihadapkan pada benturan antara keinginan pribadi, tuntutan keluarga, dan nilai-nilai budaya yang mereka jalani sebagai anak muda Makassar masa kini.

Apa sih yang Membuat Film Jodoh 3 Bujang Semenarik Itu?

Jadi, Film Jodoh 3 Bujang nggak cuma bermain di ranah komedi romantis yang ringan, tapi juga menyentuh realita yang dialami banyak generasi muda saat ini, yakni generasi sandwich. 

Melalui ketiga tokohnya, film ini tampaknya, mencoba memotret bagaimana generasi muda Makassar—dan secara lebih luas, Indonesia—seringkali terjepit di antara dua dunia. Di satu sisi, ada tradisi keluarga yang masih kuat, seperti desakan orangtua untuk menikah atau memegang teguh nilai adat. Di sisi lain, ada semangat modernisasi yang membuat mereka ingin meredefinisi arti cinta, pernikahan, dan keluarga dengan cara yang lebih bebas dan personal.

Latar Makassar sendiri jadi daya tariknya. Kota yang kaya budaya, Ini sekaligus menambah panjang daftar film Indonesia yang belakangan makin sering mengangkat latar daerah—mulai dari Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi—dan membuktikan kalau kisah cinta pun punya banyak wajah di setiap sudut negeri.

Dalam Jodoh 3 Bujang, Arfan Sabran tampaknya ingin menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Dia bak menyisipkan pertanyaan yang relevan: Di era sekarang, apakah cinta dan jodoh masih sepenuhnya urusan hati, atau tetap jadi urusan keluarga besar? Dan bagaimana generasi muda bisa menjembatani antara harapan orangtua dan cita-cita pribadi mereka sendiri?

Seharusnya, dengan memadukan humor segar, romansa hangat, nuansa budaya lokal Makassar yang kental, serta isu-isu yang terasa personal dan aktual, Film Jodoh 3 Bujang punya potensi besar untuk menyentuh hati banyak orang. Bukan nggak mungkin film ini jadi salah satu tontonan yang bukan hanya sukses secara jumlah penonton, tapi juga punya tempat khusus di ingatan para penikmatnya.

Kapan tayang? Film ini bisa Sobat Yoursay tonton pada 26 Juni 2025. Yuk, kita tunggu kabar selanjutnya!

Athar Farha