Tempe adalah makanan asal Indonesia, dibuat dari bahan dasar kedelai yang difermentasi dengan ragi. Waktu fermentasi tempe kurang lebih sehari semalam, sebelum akhirnya tumbuh jamur yang dinamakan Rhizopus oligosporusdan R. oryzae. Jamur tersebut membuat tekstur tempe menjadi padat.
Di Indonesia sendiri, tempe mudah dicari di mana-mana. Hampir setiap warung makan dan penjual bahan makanan menyediakan tempe. Sementara itu, tempe juga terkenal hingga ke mancanegara karena dijadikan makanan pengganti daging oleh para vegetarian.
Diketahui bahwa telah banyak orang asing yang memproduksi tempe, meskipun produknya tidak sama persis dengan Indonesia.
Selain harganya yang murah, tempe juga memiliki rasa yang lezat. Hanya dengan bumbu garam kemudian digoreng, makanan ini sudah bisa dinikmati dengan cita rasa yang gurih/ Tempe cocok dimakan dengan nasi hangat serta sambal.
Pembuatan tempe membutuhkan beberapa tahap. Untuk mengubah biji kedelai menjadi tempe, dimulai dengan perebusan biji kedelai agar lunak. Kemudian dikupas kulitnya dan direndam, agar terjadi fermentasi asam laktat yang dibutuhkan jamur untuk tumbuh.
Setelah itu, kedelai dicuci untuk menghilangkan kotoran dan agar biji tidak terlalu asam. Selanjutnya, beralih ke tahap pemberian ragi, lalu dibungkus untuk proses fermentasi selama kurang lebih 18-36 jam dan menjadi tempe.
Tempe mengandung serat, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Selain itu, tempe juga memiliki banyak manfaat di antaranya melawan radikal bebas, mencegah penyakit diare, jantung kolesterol, dan darah tinggi.
Bagi anda yang tetap ingin memperoleh protein tanpa mengkonsumsi daging, tempe juga dapat dijadikan alternatif lauk sehari-hari yang sehat dan lezat. Itu tadi manfaat tempe yang bisa kamu pertimbangkan.
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
Health
-
Bukan Cuma buat Saus, Ini 7 'Kekuatan Super' Tomat yang Bikin Kamu Makin Sehat
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Usia 20-an Kena Diabetes? Cek Kebiasaanmu Sekarang Juga!
-
Bukan Cuma Penyakit Orang Tua, Ini 5 'Jurus Sakti' Biar Gak Kena Pneumonia
-
Dikira 'Lebih Aman', Dokter Paru Ungkap Vape Punya Bahaya yang Sama Ngerinya dengan Rokok
Terkini
-
Krisis Empati: Mengapa Anak-Anak Tidak Lagi Tahu Caranya Berbelas Kasih?
-
Tak Mau Indonesia Gagal, Presiden Prabowo Soroti Peran Penting Pendidikan!
-
Allday Project Ajak Kita Nikmati dan Rayakan Hidup Lewat Lagu One More Time
-
Kuasai Oxford United, Semoga Erick Thohir Tak Blunder Seperti di Inter Milan dan Timnas Indonesia
-
Saat Hidup Tidak Sesuai Ekspektasi, Kenapa Kita Selalu Menyalahkan Diri?