Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Karima Achmad
Ilustrasi Depresi (Pexels/MART PRODUCTION)

Apakah kamu mengalami suasana hati yang terus-menerus merasa sedih? atau merasa tertekan serta kehilangan minat dalam beraktivitas? Apakah kamu yakin apa yang kamu rasakan adalah sedih? atau mungkin kamu sedang kecewa? atau bahkan sebenarnya kamu sedang bingung?

Apakah dengan merasakan gejala-gejala tersebut kamu sudah termasuk mengalami depresi? Apa mungkin kamu mengalami anxiety disorder? Atau gejala yang kamu rasakan ini termasuk mood swing

Apabila kamu mencari keyword tersebut di internet, pasti semua hal itu akan terasa benar dan kamu akan semakin panik. Self Diagnose hanya akan membuat kondisi kamu semakin parah bahkan malah bisa jadi kamu menyangkal masalah kesehatan mental yang sedang kamu alami.

Apakah kamu harus segera melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater? Kemudian kamu akan mulai mencari biaya konsultasi dengan psikolog di internet yang berujung membuatmu semakin kesal karena harus mengeluarkan uang untuk itu. 

Meskipun saat ini konsultasi dengan pakar kesehatan mental dan psikolog sudah banyak di-cover asuransi kesehatan, namun tidak semua orang merasa siap untuk melakukan konsultasi mengenai kesehatan mental. Penting bagi kamu untuk melakukan hal-hal berikut ini sebelum memutuskan untuk melakukan konsultasi mengenai kesehatan mental.

1. Melakukan penerimaan diri

Saat kamu merasakan simtom atau tanda-tanda emosi yang berlebihan seperti sedih, marah, cepat lelah dan tidak bersemangat atau menginginkan sesuatu secara berlebihan, hal yang pertama kamu lakukan adalah menerima perasaan tersebut. Dengan menyadari perasaan yang sedang kamu alami, maka kamu akan mengenali jenis perasaaan apa yang sedang kamu rasakan sehingga kamu akan lebih mudah mengontrol perasaan tersebut.

2. Memberi nama pada perasaan yang sedang dialami

Orang yang paling mengenal kamu adalah diri kamu sendiri. Saat kamu kehilangan sesuatu yang sangat kamu suka bisa saja kamu merasakan sedih, namun bagi orang lain bisa jadi merasakan kecewa. Dalam hal ini penting sekali bagi kamu untuk memberi nama pada perasaan yang sedang kamu rasakan, sehingga saat perasaan tersebut muncul kembali kamu sudah menyadari bahwa kamu sedang merasakan perasaan apa.

3. Menuliskan nama perasaan dan penyebab perasaan tersebut muncul

Ini adalah sebuah terapi sederhana yang biasa disarankan oleh psikolog untuk mengidentifikasi kondisi mental. Biasanya terapi ini menggunakan metode journaling. Secara sederhana journaling sama seperti saat kamu menuliskan diary. Menulis jurnal bisa dilakukan minimal satu hari sekali di akhir kegiatan atau sebelum tidur. Secara garis besar jurnal berguna untuk menuangkan seluruh pikiran dan perasaan yang sedang kamu rasakan. Dalam hal ini, pastikan kamu menuliskan nama perasaan yang sedang kamu rasakan beserta dengan alasan atau pemicu munculnya perasaan tersebut.

Cobalah lakukan tiga hal tersebut secara berkelanjutan selama dua minggu sampai satu bulan. Apabila kamu merasa kondisi kamu tidak mengalami perubahan atau semakin memburuk maka segera lakukan konsultasi dengan psikolog. Perlu diingat, saat ini sudah banyak asuransi yang meng-cover kesehatan mental yang bisa kamu manfaatkan dengan baik. Apabila tidak menggunakan asuransi, biaya konsultasi dengan psikolog biasanya berkisar antara 200-500 ribu Rupiah per sesi.

Nah, itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan sebelum memutuskan untuk menemui psikolog. Semoga artikel ini dapat membantu kamu sebagai pertolongan pertama kesehatan mental. Apabila kamu merasa artikel ini bermanfaat, silahkan kunjungi laman artikel penulis untuk menemukan informasi penting lainnya. (kar)

Karima Achmad