Hipotensi merupakan kondisi tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Pada kondisi normal, tekanan darah biasanya 120/80 mmHg. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tekanan darah seseorang, di antaranya adalah keturunan, usia, kondisi kesehatan tertentu sampai dengan konsumsi obat-obatan.
Mengutip dari Alodokter, ada 5 cara untuk mengatasi tekanan darah rendah atau hipotensi.
1. Posisi tubuh
Hal dasar yang harus diperhatikan apabila sedang mengalami tekanan darah rendah adalah memperhatikan posisi tubuh. Saat bangun tidur, pastikan bangun secara perlahan. Kamu juga bisa menyilangkan paha atau mengangkat kaki secara perlahan untuk membantu mendorong aliran darah dari kaki ke jantung.
2. Menggunakan stocking kompresi
Menggunakan stocking kompresi dapat membantu mencegah darah untuk tidak terkumpul pada pembuluh darah vena yang ada di kaki.
3. Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula
Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula baik untuk meningkatkan tekanan darah. Namun, tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, ya.
4. Mengonsumsi tanaman herbal
Ada beberapa tanaman herbal yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah seperti jahe, kayu manis, dan juga lada. Selain itu, bisa juga dengan mengonsumsi suplemen herbal.
5. Mengonsumsi obat
Ada berbagai obat yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan tekanan darah, salah satunya adalah fludrocortisone dan midodrine (orvaten). Obat ini akan membantu mempersempit Pembuluh darah sehingga tekanan darah akan meningkat. Namun, dalam mengonsumsi obat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu.
Disadur dari Hellosehat, ada beberapa gejala yang bisa mengindikasikan bahwa tubuh mengalami darah rendah, di antaranya:
- Sering merasa pusing
- Merasa mual
- Lemas
- Pandangan mata terasa kabur
- Hilang konsentrasi
- Hilang kesadaran diri
Nah, hal-hal di atas merupakan ciri-ciri apabila seseorang mengalami hipotensi. Memeriksakan diri secara rutin menjadi salah satu pencegahan terbaik, jika kamu sering merasa mengalami gejala di atas.
Apabila dihiraukan, kondisi tersebut bisa saja menjadi parah, berdampak terhadap kegiatan sehari-hari, pada kesehatan di masa mendatang. Oleh karena itu, baik untuk menyadari gejala hipotensi sejak dini. Hal paling penting adalah menjaga kesehatan dengan olahraga dan mengonsumsi makanansehat, serta hindari stres agar terhindar dari resiko hipotensi.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Yogyakarta Kota Ketiga Tur SAMA SAMA: Kolaborasi Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, Tulus 2025
-
Blak-blakan! Dimas Drajad Akui Ingin Comeback ke Timnas Indonesia
-
Review Film Mission Impossible - The Final Reckoning: Misi Akhir Termegah?
-
Fenomena Unpopular Opinion: Ajang Ujaran Kebencian di Balik Akun Anonim
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka