Efek kopi pada tubuh ternyata sudah menjadi perdebatan hangat di kalangan para peneliti bidang medis, apalagi mengenai dampak kopi terhadap tekanan darah dan kesehatan jantung, seperti penyakit hipertensi.
Hipertensi biasa disebut juga penyakit darah tinggi, yakni kondisi di mana seseorang selalu memiliki tekanan darah yang tinggi. Hipertensi menyebabkan jantung harus bekerja lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.
Seperti yang sudah kita ketahui, kopi mengandung suatu zat yang bernama kafein. Ternyata, kafein banyak ditemukan tidak hanya pada kopi saja. Kafein juga dapat kita temukan pada teh, cokelat, dan minuman energi. Kafein ini memiliki efek meningkatkan aktivitas otak dan sistem saraf tubuh kita.
Namun, tahukah kamu bahwa kafein diserap dengan sangat baik oleh tubuh kita? Efeknya dapat dirasakan dengan cepat, sekitar 15-30 menit setelah meminumnya dan dapat bertahan hingga 12 jam.
Tentu saja, efek kopi ini dapat dirasakan berbeda bagi setiap orang, tergantung dari toleransi dan metabolisme tubuh masing-masing. Memang, kopi sudah dikenal menyebabkan berdebar dan sulit tidur, cocok sekali untuk menemani kita begadang.
Selain itu, kafein yang terkandung dalam kopi dapat merangsang tubuh dan mengakibatkan peningkatan detak jantung, pernapasan, dan sistem saraf yang membuat kita menjadi lebih waspada. Jika seperti itu, benarkah kopi berbahaya bagi penderita hipertensi?
Kopi Meningkatkan Tekanan Darah Sementara
Kopi terbukti dapat meningkatkan tekanan darah sementara sebanyak rata-rata 6-8 mmHg sampai tiga jam setelah dikonsumsi, baik bagi orang normal maupun penderita hipertensi. Mengejutkannya, ternyata efek hipertensi sementara ini tidak ditemukan pada orang-orang yang sudah terbiasa meminum kopi.
Hal tersebut bisa saja terjadi karena sudah terbentuk toleransi terhadap kafein dalam tubuh sehingga efek kafein menjadi tidak terlalu kuat. Jadi, kopi memang bisa menyebabkan hipertensi sementara yang akan menghilang sendirinya seiring waktu, khususnya pada orang-orang yang tidak biasa meminum kopi.
Efek Jangka Panjang Kopi pada Tekanan Darah
Kita tidak perlu takut akan efek jangka pendek kopi. Meskipun kopi terbukti menyebabkan peningkatan tekanan darah atau hipertensi sementara, efek ini tidak akan bertahan lama, paling lama hingga tiga jam saja. Penelitian juga menunjukkan konsumsi kopi setiap hari tidak mungkin berdampak signifikan pada tekanan darah atau risiko penyakit jantung secara keseluruhan.
Dengan begitu, kopi masih aman untuk dikonsumsi bahkan untuk penderita hipertensi karena tidak memiliki hubungan dengan risiko penyakit jantung. Kopi juga tidak memengaruhi tekanan darah dalam jangka waktu lama.
Haruskah Penderita Hipertensi Berhenti Meminum Kopi?
Nyatanya, penderita hipertensi tidak perlu berhenti meminum kopi. Satu sampai tiga gelas kopi setiap harinya memiliki efek netral atau justru bermanfaat bagi kita. Tidak banyak dibicarakan, tapi ternyata kopi memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Tentunya, meminum kopi setiap hari juga perlu kita imbangi dengan gaya hidup yang sehat dan seimbang, seperti konsumsi makanan bergizi dan olahraga ringan. Hal penting lainnya yang harus diingat, yakni tidak mengonsumsi kopi berlebihan. Sebab, mengonsumsi kopi berlebihan juga memilki efek buruk untuk kesehatan, maka konsumsilah secukupnya.
Referensi
- Mesas AE, Leon-Muñoz LM, Rodriguez-Artalejo F, Lopez-Garcia E. The effect of coffee on blood pressure and cardiovascular disease in hypertensive individuals: a systematic review and meta-analysis. Am J Clin Nutr. 2011 Oct;94(4):1113-26. doi: 10.3945/ajcn.111.016667. Epub 2011 Aug 31. PMID: 21880846.
- Zhang Z, Hu G, Caballero B, Appel L, Chen L. Habitual coffee consumption and risk of hypertension: a systematic review and meta-analysis of prospective observational studies. Am J Clin Nutr. 2011 Jun;93(6):1212-9. doi: 10.3945/ajcn.110.004044. Epub 2011 Mar 30. PMID: 21450934.
- Healthline. 2020. How Does Coffee Affect Your Blood Pressure?
- Medical News Today. 2020. Does coffee raise blood pressure?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Mengenal Prosedur Radio Frequency Ablation: Solusi Minim Invasif untuk Pembesaran Kelenjar Tiroid
-
Mengenal Digital Detox, Menjauh dari Media Sosial
-
Psikolog UGM Bagikan Cara Mengurangi Dampak Negatif Stres
-
5 Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar pada Kesehatan, Jangan Sepelekan Ya!
-
Bantu Hilangkan Stres, Ini 5 Alasan Pantai Baik untuk Kesehatan Mental
Health
-
5 Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar pada Kesehatan, Jangan Sepelekan Ya!
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik