Kista menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami oleh wanita. Salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami oleh wanita adalah kista. Kista merupakan seuah benjolan yang didalamnya terdapat cairan, gas, ataupun semipadat dengan ukuran yang bermacam-macam.
Kista sendiri terbagi menjadi dua jenis yang dimana tergantung pada letaknya. Pertama yaitu kista ovarium atau pada area permukaan ovarium terdapat benjolan. Lalu, kedua adalah kista otak yang jelas terdapat pada otak. Kista otak dan tumor otak merupakan hal yang berbeda. Hal yang membedakan kista otak dengan tumor otak adalah benjolan Ini bukan berasal dari jaringan otak. Kista sendiri memiliki perbedaan dengan miom. Kista dikategorikan sebagai tumor jinak yang tidak berbahaya, tetapi jika benjolan kista tersebut membesar ukurannya biasanya akan terjadi komplikasi.
Disadur dari Halodoc, kista ovarium sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kista Ovarium Fungsional : Kista ini merupakan jenis kista yang paling umum. Kista ini berkembang karena bagian dari siklus menstruasi. Jenis kista ini juga tidak berbahaya dan mudah hilang dengan sendirinya.
2. Kista Ovarium Patologis : Kista ini merupakan jenis kista yang isa jinak atau ganas sehingga menyebabkan kanker. Untuk jenis kista ini biasanya menimbulkan gejala dan perlu penanganan khusus. Kista ini berkembang karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal.
Kista ovarium dapat terjadi kepada semua wanita, termasuk remaja. Pada dasarnya kista ovarium dapat menghilang dengan sendirinya. Lalu apa saja faktor yang menyebabkan kista dapat terjadi pada remaja?
Faktor yang menyebabkan terjadinya kista pada remaja
Pada dasarnya, semua wanita memiliki risiko mengidap kista ovarium. Beberapa faktor bisa memicu kista ovarium. Menurut sebuah studi yang telah dilakukan, siklus menstruasi yang tidak teratur disinyalir menjadi faktor paling utama dalam terjadinya kista. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya kista, sebagai berikut :
1. Siklus menstruasi yang tidak teratur
Siklus menstruasi yang tidak lancar bisa disebabkan oleh beragai hal, contohnya seperti stres, pola hidup yang tidak sehat, kurang olahraga, dan berat badan. Siklus haid normalnya terjadi setiap 28 hari sekali. Tetapi, jika mengalami siklus hingga di atas 45 hari, sebaiknya dikonsultasikan segera ke dokter. Hal ini disebabkan karena siklus menstruasi tidak teratur turut memicu terjadinya kista.
2. Kurang melakukan olah raga
Memiliki aktivitas padat membuat kita terkadang tidak memiliki waktu ekstra untuk berolahraga. Padahal, penting sekali untuk olahraga dalam menjaga kesehatan dan stamina tubuh, serta membuat tubuh selalu bugar. Olahraga adalah hal yang wajib bukan hanya untuk pria, namun pada wanita juga. Hal ini dikarena penimbunan lemak pada tubuh bagian atas dapat menjadi penyebab kista yang tidak disadari. Oleh sebab itu, usahakanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
3. Pola makan tidak sehat
Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan risiko kista ovarium. Contoh makanannya sendiri, seperti makanan junkfood, daging merah, minuman soda ataupun beralkohol, minuman yang mengandung kafein tinggi, dan makanan seafood. Maka dari itu, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat agar kista ovarium tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih parah.
4. Gangguan hormon
Penyebab kista ovarium pada remaja lainnya bisa disebabkan karena gangguan hormon. Obat-obatan pemicu ovulasi dapat menjadi masalah hormon itu sendiri.
4. Faktor genetik
Penyebab kista ovarium yang bisa dialami oleh remaja adalah faktor genetik atau faktor keturunan. Jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat penyakit kista ovarium, maka peluang terjadinya kista pada keturunannya juga tinggi. Ditambah pola hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko kista ovarium tersebut.
5. Ketidakmampuan folikel dalam berevolusi
Pada saat wanita mendapatkan siklus menstruasinya, maka terdapat satu kantong telur atau folikel yang akan berovulasi. Kemudian, folikel tersebut akan mengalami ovulasi ini akan melakukan degenerasi dan hilang oleh karena diserap oleh tubuh. Namun, jika folikel tersebut gagal berovulasi, maka peluang terbentuknya kista akan sangat besar.
Nah, itulah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kista pada anak remaja. Apabila kamu mengalami tanda - tanda seperti siklus haid yang tidak lancar, tidak ada salahnya untuk mendatangi dokter atau pusat kesehatan yang ahli dalam hal tersebut. Lebih baik mencegah, daripada mengobati bukan?
Sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-penyebab-kista-pada-remaja-putri
https://bocahindonesia.com/penyebab-kista-ovarium-pada-remaja/
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Cak Imin Akui BPJS Kesehatan Belum Bisa Diklaim untuk Pengobatan Judol di Beberapa RS
-
Hari Guru Nasional: Momentum Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Cek Kesehatan Bagi Para Guru
-
SPP Cuma Rp3.500, Murid PAUD Yuni Shara di Kota Batu Tetap Dapat Fasilitas Kesehatan Selengkap Ini
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
-
Mengenal Prosedur Radio Frequency Ablation: Solusi Minim Invasif untuk Pembesaran Kelenjar Tiroid
Health
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
-
5 Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar pada Kesehatan, Jangan Sepelekan Ya!
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
Terkini
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan