Makan merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling dasar. Dengan makan kebutuhan nutrisi tubuh untuk menjalankan fungsinya dapat terpenuhi. Untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita harus selektif dalam memilih menu makanan serta penting juga untuk memperhatikan porsinya.
Sering saat kita menunggu waktu makan, baik itu makan siang ataupun makan malam, kita sudah mulai merasa lapar. Biasanya kita akan mengonsumsi camilan untuk menunda rasa lapar. Selain untuk menunda rasa lapar, camilan juga sering dijadikan teman saat kita beraktifitas, seperti menonton TV, membaca, dan aktivitas lainnya.
Bagi penderita diabetes, pastinya tidak boleh sembarangan dalam mengonsumsi camilan jika tidak ingin gula darah melonjak naik. Namun jangan khawatir, ternyata banyak alternatif menu untuk camilan yang baik dan aman bagi penderita diabetes. Menyadur laman Healthline, berikut adalah delapan makanan yang aman dijadikan camilan bagi penderita diabetes.
1. Popcorn
Jika kalian pernah nonton film di bioskop, maka kalian akan kenal dengan camilan popcorn. Yup, tidak lengkap rasanya jika nonton film di bioskop jika tidak ditemani dengan camilan popcorn. Popcorn telah menjadi camilan yang populer dan identik dengan bioskop.
Selain menjadi camilan saat nonton film di bioskop, popcorn juga sangat baik dijadikan camilan bagi penderita diabetes. Diketahui kandungan kalori pada popcorn sangat rendah, sehingga popcorn baik dijadikan camilan bagi penderita diabetes. Mengonsumsi makanan rendah kalori akan membantu mengendalikan berat badan dan berdampak pada penurunan kadar gula darah.
Perlu dicatat, popcorn yang aman bagi penderita diabetes adalah popcorn original, yaitu tanpa tambahan bahan yang tidak baik bagi penderita diabetes, seperti gula dan bahan lainnya.
2. Edamame
Edamame adalah kacang kedelai yang dipanen saat usianya masih muda dan masih hijau. Dengan mengonsumsi edamame kita akan mendapatkan manfaat protein dan serat yang baik bagi penderita diabetes. Telah dilakukan penelitian pada hewan yang dapat diambil kesimpulan dengan mengonsumsi edamame, hewan pada penelitian mengalami penurunan kadar gula darah. Namun, untuk memastikan tingkat efektifitas manfaat edamame pada manusia diperlukan penelitian lebih lanjut.
Cara menikmati edamame sebagai camilan bisa dengan mengonsumsi langsung dengan cara direbus terlebih dahulu.
3. Kacang hitam
Diketahui kacang hitam memiliki kandungan protein dan serat yang sangat baik untuk mencegah naiknya kadar gula darah serta menurunkan kadar insulin dalam tubuh setelah makan. Selain itu, kacang hitam juga mampu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Dari sebuah penelitian disimpulkan dengan menjadikan kacang hitam sebagai menu makanan akan mampu menurunkan kadar insulin 33% lebih rendah lima jam setelah makan.
Kacang hitam bisa dinikmati sebagai camilan dengan cara mencampurkan sayur-sayuran seperti paprika, bawang bombay, dan sayuran lainnya, serta dengan menambahkan saus cuka.
4. Salad tuna
Salah satu cara untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kontrol gula darah adalah dengan mengonsumsi asam lemak omega-3. Ikan tuna diketahui mengandung asam lemak omega-3 dan juga protein tanpa karbohidrat. Jadi, dengan menjadikan ikan tuna sebagai camilan, maka akan berdampak baik bagi kesehatan khususnya bagi penderita diabetes.
Tuna bisa dinikmati dengan cara mengolahnya menjadi salad tuna. Sebagai campurannya, bisa tambahkan mayonaise, bawang, tomat, dan seledri. Kalian bisa mengganti mayonaise dengan yogurt jika ingin mendapatkan protein yang lebih banyak.
5. Kacang almond
Alasan kacang almond sangat baik dijadikan camilan adalah kombinasi nutrisi yang dikandungnya, yaitu protein, lemak sehat, dan serat. Dari kombinasi nutrisi ini, kacang almond sangat baik jika dijadikan camilan oleh penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Ada sebuah hasil penelitian yang menjelaskan dengan mengonsumsi 60 gram kacang almond setiap hari selama empat minggu mampu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh sebanyak 9% dan menekan kadar insulin, yaitu hormon yang jika kadarnya tinggi secara konsisten akan memperburuk diabetes.
6. Alpukat
Serat dan asam lemak tak jenuh tunggal dalam tubuh memiliki peranan dalam mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Serat dan asam lemak tak jenuh tunggal dapat ditemukan dalam buah alpukat. Berdasarkan studi yang pernah dilakukan, menambahkan makanan yang mengandung serat dan asam lemak tak jenuh tunggal ke dalam menu makanan kita akan dapat memperbaiki kadar gula darah dalam tubuh secara signifikan.
Tidak kalah dengan kacang almond, alpukat juga kaya akan kalori. Jadi, kita harus memperhatikan porsinya jika ingin menjadikan alpukat sebagai camilan.
Sama halnya dengan kacang almond, buah alpukat juga mengandung kalori yang cukup tinggi, sehingga perlu dibatasi porsinya jika ingin menjadikan buah ini sebagai camilan. Alpukat bisa dinikmati dengan cara dikonsumsi secara langsung atau bisa dengan dicampurkan dengan bahan lainnya yang juga aman untuk diabetes.
7. Telur
Mengonsumsi telur mampu meningkatkan rasa kenyang. Hal ini dapat mencegah kita untuk makan berlebihan yang berdampak pada meningkatnya kadar gula darah. Telur merupakan sumber protein yang baik. Dengan mengonsumsi satu butir telur, kita akan mendapat 6 gram protein. Protein dalam tubuh memiliki peran dalam mengontrol gula darah, sehingga baik dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Pada suatu penelitian yang melibatkan 65 orang dengan diabetes tipe 2, selama dua belas minggu mereka mengonsumsi dua butir telur per hari. Setelah dua minggu, kadar gula darah dari 65 orang tadi dicek dan menunjukkan penurunan yang signifikan.
8. Buah berry dengan yogurt
Kadar gula darah dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh hormon yang diproduksi oleh pankreas. Jika terjadi kerusakan sel pada pankreas, maka produksi hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam tubuh juga akan terganggu. Dengan kata lain, fungsi pankreas akan mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh kita.
Buah berry memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Kaitannya dengan fungsi pankreas, antioksidan berfungsi mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sel pada pankreas. Secara tidak langsung, dengan menjadikan buah berry sebagai camilan, maka akan membantu kita untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh kita, karena fungsi pankreas dapat terjaga. Selain itu, dengan mengonsumsi yogurt, akan meningkatkan fungsi metabolisme tubuh dalam mencerna makanan yang mengandung gula. Yogurt juga mengandung protein yang berfungsi menjaga kadar gula darah.
Ternyata tidak sulit untuk menemukan makanan untuk dijadikan camilan bagi penderita diabetes. Hanya saja kita tetap perlu memperhatikan jumlah porsinya agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
Rekomendasi Makanan agar Kuat dan Tahan Lama di Ranjang
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
3 Lip Liner Terbaik Warna Pink untuk Tampil Fresh dan Natural, Wajib Coba!
-
4 Mitos dan Fakta Diabetes, Termasuk Larangan Konsumsi Gula hingga Obesitas
Health
-
Pro dan Kontra: Kebijakan Cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Benarkah Efektif?
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
Terkini
-
Ulasan Novel Hamka, Sebuah Biografi Inspiratif Karya Haidar Musyafa
-
Bertemu Thailand di Babak Semifinal, Ibarat Final Kepagian bagi Indonesia
-
3 Drama dan Film Korea Dibintangi Lee Min Ki Tayang 2024, Terbaru Ada Devils Stay
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?