Produk-produk skincare dan kosmetik memang tidak bisa lepas dari gaya hidup seorang wanita saat ini. Produk-produk skincare dan kosmetik kini mulai bermunculan untuk menyesuaikan permintaan dari customer. Berbagai jenis produk ditargetkan di pasarnya masing-masing, seperti produk kosmetik remaja yang memiliki warna lebih natural dan matte untuk menyesuaikan keseharian di sekolah, produk ibu-ibu untuk acara resmi dalam pertemuan kantor, hingga produk skincare dan kosmetik yang ramah bagi ibu hamil.
Produk-produk tersebut diformulasikan dengan bahan khusus untuk menyesuaikan kecocokan kulit dan kebutuhan customer. Berbeda dengan remaja atau wanita pada umumnya, ibu hamil memiliki resiko khusus terhadap penggunaan skincare dan kosmetik karena pertumbuhan bayi dalam kandungan. Sebelum membeli skincare atau kosmetik kenali penandaan label pada produk (BPOM dan Halal MUI) dan komposisi bahan untuk mengetahui keamanan dari penggunaan produk tersebut. Menyadur Hellosehat, berikut ini bahan-bahan dalam produk skincare dan kosmetik yang harus dihindari penggunaanya oleh ibu hamil.
Maskara
Pilihlah maskara yang tidak mengandung formaldehid atau yang biasa dikenal dengan formalin. Kandungan bahan ini juga ada dalam produk cat kuku. Senyawa golongan formaldehid ini bersifat karsinogen yang dapat mengganggu hormon kesuburan dan menyebabkan komplikasi kehamilan hingga keguguran.
Bedak
Phthalates atau ftalat merupakan salah satu daftar bahan kimia dalam produk bedak yang harus dihindari bagi ibu hami. Bahan ini juga ada pada pelembab, cat kuki hingga parfum, sehingga penting bagi ibu hamil untuk mengecek komposisi bahan dalam produk. Baha ini beresiko menyebabkan bayi terlahir cacat dan mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau di bawah normal sehingga mengganggu tumbuh kembang bayi.
Scrub Wajah
Paraben termasuk salah satu bahan kimia dalam produk kosmetik scrub wajah dan masker yang tidak boleh digunakan ibu hamil. Paraben merupakan jenis pengawet yang kerap digunakan untuk menambah daya simpan produk dan mencegah pertumbuhan bakteri pada kosmetik. Paraben dinilai berbahaya karena bisa mengacaukan kadar hormon ibu hamil dan berisiko menyebabkan kanker dalam penggunaan yang berlebihan. Bahkan, zat-zat kimia tertentu, seperti paraben, dapat berisiko menyebabkan cacat lahir pada bayi, bayi lahir prematur, hingga keguguran.
Serum Jerawat
Asam salisilat salah satu bahan kimia dalam serum jerawat yang harus dihindari karena senyawa tersebut dapat menyebabkan resiko keguguran dan menganggu hormone pertumbuhan janin.
Tabir Surya dan Lipstik
Retinol merupakan turunan vitamin A yang dapat ditemukan dalam segala hal, mulai dari tabir surya hingga lipstik, digunakan terutama sebagai bahan anti-penuaan dan obat jerawat karena mendorong pergantian sel. Bahan ini berbahaya bagi ibu hami karena sebagian besar dari yang diterapkan pada kulit akan diserap ke dalam aliran darah, yang berpotensi berbahaya bagi janin.
Krim Pemutih
Hydroquinone dan merkuri adalah kandungan bahan kimia yang biasanya dipakai untuk memutihkan kulit. Penggunaan bahan-bahan ini di dalam produk kosmetik atau makeup sudah dibatasi dan dilarang. Kandungan hydroquinone dan merkuri yang terdapat pada kosmetik atau makeup untuk ibu hamil tergolong tidak aman dan dilarang karena memberikan resiko kesehatan pada janin.
Dikutip dalam International Journal of Hygiene and Environmental Health, disebutkan bahwa perempuan terutama ibu hamil dan menyusui yang menggunakan produk merkuri, akan berisiko keracunan merkuri. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa paparan merkuri prenatal dan postnatal dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen pada anak-anak. Selain itu, merkuri dapat menyebabkan infertilitas wanita dan cacat lahir.
Kortikosteroid (steroid topikal) seperti fluocinonide, betametason valerat, dan clobetasol propionate digunakan dalam beberapa krim pemutih kulit juga berbahaya bagi ibu hamil. Studi pada Transactions of The Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene menemukan bahwa perempuan hamil yang menggunakan krim pencerah kulit yang mengandung steroid kuat, lebih mungkin untuk memiliki plasenta yang lebih kecil dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Meskipun beberapa krim mungkin tidak mencantumkan steroid topikal, produk pemutih kulit yang tidak diatur ternyata mengandung bahan-bahan ini.
Walau demikian, terlepas dari penggunaan produk-produk tersebut hindari dan lebih selektif dalam membeli produk dengan harga yang murah namun mereknya sama di e-commerce, karena besar kemungkinan produk tersebut tidak asli buatan dari perusahaan yang memproduksi dan tidak terdaftar BPOM.
Baca Juga
-
Kenali HVP pada Kaldu Jamur, Penyedap Rasa Pengganti MSG
-
Biji Kopi Buatan, Hasil Menumbuhkan Biji Kopi dari Bioreaktor Laboratorium
-
Teknologi Pangan 3D Food Printing, Cara Baru Hadirkan Makanan di Masa Depan
-
My Lil Metaverse, Catatan Kecil dan Surat Cinta untuk 8th Suara
-
Clear Coffee, Kopi Bening Alternatif Tanpa Meninggalkan Plak Kuning pada Gigi
Artikel Terkait
-
Ketahui Pentingnya Peran Keluarga dalam Ciptakan Pola Hidup Sehat
-
7 Cara Mengelola Emosi untuk Hidup Lebih Tenang
-
Tips Aman Minum Kopi bagi Pengidap Asam Lambung
-
Berkaca dari Video Viral Ibu Hamil Ingin Ditilang, Apa Sih Sebenarnya Penyebab Ngidam?
-
4 Hydrating Primer dengan Skincare Benefit, Makeup Makin Flawless!
Health
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
-
Seni Meronce Manik-Manik: Jalan Menuju Pemahaman Emosi dan Kesehatan Mental
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!