Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi obsessive love disorder. (freepik.com)

Obsessive Love Disorder atau gangguan cinta obsesif merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang memiliki suatu obsesi yang berlebihan dengan terhadap orang yang dicintainya.

Tanda dan gejala yang dialami oleh penderita obsessive love disorder ini meliputi; overprotektif yang terkesan ingin mengendalikan orang yang disukainya, memiliki pikiran dan tindakan yang posesif, rasa cemburu yang ekstrim, hobi spam chat dan telepon kepada orang yang mereka sukai, serta rendahnya rasa percaya diri.

Berbagai tanda dan gejala ini akan semakin memburuk saat si pengidap mendapat penolakan dari orang yang disukainya tersebut.

Lantas, apakah penyebab dari obsessive love disorder ini? Melansir dari laman healthline.com, bahwa obsessive love disorder ini dikaitkan dengan berbagai penyakit mental lain, berikut empat diantaranya.

1. Gangguan Keterikatan

Gangguan ini mengacu pada orang-orang yang memiliki masalah keterikatan secara emosional, seperti rendahnya rasa empati atau obsesi dengan orang lain. Jenis gangguan keterikatan ini meliputi Disinhibited Social Engagement Disorder (DSED) dan Reactive Attachment Disorder (RAD), dimana keduanya berkembang selama masa kanak-kanak dari pengalaman negatif dengan orang tua atau pengasuhnya.

Pada Gangguan DSED, Anda akan bersikap terlalu ramah dan tidak mengambil sikap waspada saat berada di sekitar orang asing. Sedangkan untuk RAD, Anda akan mudah merasa stres serta memiliki masalah saat ingin bergaul dengan orang lain.

2. Gangguan Kepribadian Borderline

Gangguan mental ini berkaitan dengan masalah citra diri yang diiringi dengan mood swing ekstrim. Hal ini akan membuat pengidapnya menjadi mudah marah ataupun mudah merasa bahagia hanya dalam hitungan menit saja. Sehingga pada kasus obsessive love disorder, saat si pengidap ditolak cintanya, maka rasa cinta yang begitu ekstrim ini akan berubah menjadi penghinaan yang ekstrim pula.

3. Kecemburuan Delusi 

gangguan mental ini ditunjukkan oleh desakan untuk membenarkan hal-hal yang telah terbukti salah. Jika dikaitkan dengan obsessive love disorder, kecemburuan delusi ini menyebabkan Anda percaya bahwa orang yang Anda sukai telah membalas perasaan tersbut. Meskipun hal itu tidak benar adanya, bahkan jika orang itu telah menjelaskan kebenarannya, Anda hanya akan tetap mempercayai delusi yang ada didalam pikiran tersebut .

Berdasarkan studi dari National Institutes of Health menjelaskan bahwa, kecemburuan delusi disebabkan oleh pengaruh alkohol terutama pada pria.

4. Erotomania

Pada gangguan mental erotomania, Anda berfikir bahwa seseorang yang memiliki status sosial tinggi memiliki perasaan cinta kepada Anda, misalnya seorang artis ataupun orang terkenal lainnya. Kondisi ini membuat Anda selalu mencoba untuk menemui dan berkomunikasi dengan idola Anda tersebut.

Pada kasus Erotomania yang parah akan membawa seseorang pada hal - hal negatif, seperti menguntit, melakukan pelecehan seksual, hingga tindakan kekerasan lainnya. Gangguan ini diperparah dengan adanya media sosial yang memudahkan seseorang bisa melakukan apa pun dalam dunia maya.

Itulah tadi empat penyebab obsessive love disorder yang perlu Anda ketahui. Jika dirasa memiliki salah satu dari keempat penyebab tersebut, ada baiknya untuk segera berkonsultasi kepada para Ahli.

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz