Beberapa waktu lalu sempat viral bayi berusia 16 bulan yang punya berat badan 27 kilogram. Dalam keterangannya, sang ibu mengungkapkan bahwa anaknya sejak lahir tidak diberi ASI karena dia pernah menjalani perawatan batu empedu. Sebagai gantinya, bayi tersebut diberi susu kental manis atau SKM.
Bicara soal pemberian SKM pada anak, terutama yang usianya masih dibawah dua tahun, bolehkah hal tersebut dilakukan?
Dilansir dari laman Alodokter, anak-anak usianya masih dibawah 2 tahun tidak dianjurkan mendapat tambahan gula sama sekali di makanan atau minumannya. Sementara anak-anak berusia 2–18 tahun dianjurkan mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh gula per hari.
Dalam SKM terdapat kandungan gula yang jauh lebih tinggi daripada kandungan nutrisi, mengonsumsi gula memang dapat meningkatkan berat badan anak, tetapi juga meningkatkan risiko terkena obesitas yang dapat memicu datangnya penyakit berbahaya.
BACA JUGA: Rahasia di Balik Susu Kental Manis, Orang Tua Perlu Waspada!
Namun, dalam kasus bayi tadi, dokter belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab obesitasnya dan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah memberi susu kental manis pada anak terutama yang usianya masih dibawah 2 tahun itu tidak dianjurkan.
Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi jika memberi SKM pada anak:
1. Gigi Berlubang
Seperti yang kita tahu bahwa mengonsumsi banyak gula akan membuat masalah pada gigi seperti gigi berlubang dan sakit gigi, kondisi ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak. Jadi, lebih baik kurangi mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula termasuk SKM agar gigi tetap sehat.
2. Obesitas
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa mengonsumsi gula dengan jumlah yang tinggi dapat menaikkan berat badan sekaligus meningkatkan risiko terkena obesitas.
BACA JUGA: 3 Bahaya Mengonsumsi Susu Kental Manis yang Diseduh secara Berlebihan
3. Resistensi Insulin
Resistensi insulin adalah saat sel-sel tubuh tidak lagi dapat menggunakan gula darah dengan baik. Akibatnya jika anak mengalami kondisi ini adalah terjadinya peningkatan kolesterol, diabetes tipe 2, jantung koroner, dan perlemakan hati.
Dari ulasan di atas, kita tahu bagaimana tingginya risiko jika memberi SKM pada anak. Meskipun berlabel susu, produk ini tidak bisa dijadikan pengganti susu cair atau bubuk yang khusus untuk anak.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sudah Dewasa, Jos Verstappen Lebih Lega Lepas Max Verstappen di Formula 1
-
Rem Bermasalah, Ducati Sudah Siap Sejak Tahun Lalu Jika Harus Pakai GP24
-
Sempat Alami Cedera, Jorge Martin Siap Bertempur di GP Thailand 2025
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
-
Tak Mau Kalah, Oscar Piastri Juga PD Bisa Jadi Juara Dunia F1 2025
Artikel Terkait
-
Inspirasi Nama Bayi Perempuan Islami Awalan A, Indah dan Bermakna
-
Mahalini Melahirkan, Nama Panjang Bayi Perempuannya Jadi Sorotan
-
Dua Terpidana di AS Segera Dieksekusi Suntik Mati, Salah Satunya Pernah Siksa Bayi
-
Pilu! Bayi Perempuan Ditinggalkan di Depan Masjid Sukabumi, Kondisinya Memprihatinkan
-
Laser untuk Hapus Tanda Lahir pada Bayi, Boleh Tidak Sih?
Health
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?