Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Dwi Putra
Ilustrasi Post-holiday blues (Freepik/KamranAydinov)

Post-holiday blues atau perasaan sedih setelah liburan berakhir bisa mempengaruhi seseorang secara psikologis. Dikutip dari Alodokter, orang yang mengalami post-holiday blues bisa mengalami perasaan depresi, stres, cemas, dan kehilangan semangat ketika harus kembali menjalani aktivitas sehari-hari setelah liburan.

Liburan seharusnya dapat membantu memulihkan energi dan membangkitkan semangat seseorang, namun tidak selalu demikian. Beberapa orang malah merasa sedih dan kehilangan semangat saat harus kembali menjalani rutinitas setelah liburan. Hal ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan memengaruhi konsentrasi dan produktivitas seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Perasaan sedih dan depresi setelah liburan bukanlah sesuatu yang abnormal atau tidak wajar. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami post-holiday blues, seperti tekanan psikologis sebelum atau selama liburan, kurang tidur, dan perasaan kesepian atau kekosongan setelah liburan selesai.

Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi post-holiday blues. Beberapa cara tersebut antara lain adalah merencanakan aktivitas menyenangkan setelah liburan, seperti berkumpul dengan teman atau keluarga, berolahraga, atau menjalankan hobi yang disukai. Selain itu, melakukan meditasi atau yoga, serta mengelola waktu dengan bijak juga dapat membantu mengatasi perasaan sedih dan depresi setelah liburan.

Ada juga beberapa tanda-tanda post-holiday blues yang perlu diwaspadai:

  1. Merasa stres dan cemas saat kembali ke aktivitas sehari-hari
  2. Kehilangan motivasi dan fokus
  3. Mengalami insomnia
  4. Suasana hati yang buruk
  5. Sering melamun
  6. Merasa kosong dan lelah
  7. Mudah marah dan frustasi
  8. Penurunan rasa percaya diri.

Bagi kamu yang mengalami post-holiday blues, jangan khawatir. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini. Beberapa cara tersebut antara lain dengan mengembalikan kebiasaan sehari-hari secepat mungkin, memilih untuk berfokus pada hal-hal positif, mengatur jadwal dan membuat rencana yang jelas, serta melakukan kegiatan yang membuatmu merasa bahagia dan nyaman. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kamu dapat mengurangi risiko post-holiday blues dan menjaga semangat serta energi yang positif setelah masa liburan.

Namun, jika perasaan sedih atau depresi setelah liburan terus berlanjut dan memengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang, sebaiknya segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Dukungan dari keluarga atau teman juga dapat membantu mengatasi perasaan sedih dan depresi setelah liburan.

Dwi Putra