Sleep bruxism, juga dikenal sebagai kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur adalah gangguan tidur yang umum terjadi pada banyak orang di seluruh dunia. Dalam keadaan ini, seseorang secara tidak sadar menggeretakkan atau menggesekkan gigi mereka saat tidur. Meskipun terlihat sebagai masalah kecil, sleep bruxism dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan gigi dan kualitas hidup seseorang
Dilansir dari postingan instagram dokter Farhan Zubedi menyatakan bahwa sleep bruxism adalah kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur yang biasanya terjadi tanpa disadari. Seringkali, akibatnya orang-orang yang menderita sleep bruxism mengalami gigi yang aus atau rusak, sakit kepala, Temporomandibular Joint Disorder (TMJ) sebuah kondisi di mana rahang seperti terkunci susah digerakkan, atau bahkan mengalami nyeri pada otot rahang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kecemasan, ketegangan emosional, masalah tidur, dan penyimpangan pada struktur gigi atau rahang.
Dari sisi paru-paru sleep bruxism juga bisa dialami oleh orang yang memiliki gangguan tidur seperti apnea, sleep paralysis, atau orang yang mempunyai kepribadian yang kompetitif, hiperaktif misalnya attention deficit hiperaktif disorder (ADHD) atau hal ini bisa juga dikarenakan dari faktor keturunan Untuk langkah-langkah yang bisa dilakukan dari dokter Farhan Zubedi memberikan 2 saran, yaitu sebagai berikut:
Memberikan Perlindungan pada Gigi
Penggunaan pelindung gigi atau night guard dapat membantu melindungi gigi dari kerusakan akibat sleep bruxism. Pelindung gigi ini adalah alat yang dipasang di mulut saat tidur untuk mengurangi gesekan antar gigi dan melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Pelindung gigi ini biasanya dirancang khusus oleh dokter gigi untuk cocok dengan gigi setiap individu.
BACA JUGA: 4 Manfaat Kuning Telur untuk Kesehatan Rambut, Salah Satunya Mengatasi Ketombe
Konsultasi ke Psikolog atau Psikiater
Sebab salah satu penyebabnya karena stres, kecemasan maupun ketegangan emosional maka disarankan untuk berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater untuk mengatasinya dengan memberikan beberapa penanganan seperti psikoterapi atau mungkin obat anti depresan untuk mengurangi dampak buruk dari sleep bruxism
Penting untuk diingat bahwa sleep bruxism dapat memiliki dampak yang serius. Meskipun kelihatan sebagai kebiasaan unik tetapi akan banyak menyinggung aspek lain terutama pada kesehatan gigi dan kualitas hidup. Segera berkonsultasi meminta bantuan profesional untuk penanganan lebih lanjut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tim PPK Ath-thobib Universitas Jambi Ubah Rumah Terlantar Jadi Wadah Ekspansi Anti-Stunting
-
Resmi! Tim PPK Ormawa Opening Program STARLING Guna Turunkan Risiko Stunting
-
Kompak! Mahasiswa Universitas Jambi dan Warga Legok Beraksi Goro Toga Tangkul
-
Cegah Stunting: Penyuluhan Stunting dan PHBS Disambut Antusias Warga Legok Jambi
-
Begini Kata Mantan Direktur WHO tentang Pandemi di Seminar Internasional FKIK UNJA
Artikel Terkait
Health
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
Terkini
-
Nepal Membara: 5 Fakta Gokil Demo Gen Z yang Bikin PM Mundur Hingga Bakar Gedung Parlemen!
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary