Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Pada dasarnya setiap orang memiliki frekuensi buang air besar (BAB) yang berbeda-beda, tergantung usia dan pola makan harian. Umumnya, seseorang akan BAB setiap satu kali sehari, namun ada pula yang BAB setiap 2 hari sekali atau 3 kali per minggu.

Tujuan utama dari BAB adalah membuang zat sisa atau kotoran yang menumpuk di rektum. Sesekali menahan BAB karena kondisi yang mendesak, mungkin tidak menimbulkan dampak yang serius bagi tubuh.

Akan tetapi jika hal ini dilakukan secara terus menerus, tentu akan menimbulkan berbagai efek yang negatif bagi kesehatan, karena kotoran mengandung banyak bakteri yang bisa menginfeksi usus dan menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya. 

Nah di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa dampak buruk akibat terlalu sering menahan BAB, berikut lima diantaranya.

1. Sembelit atau Konstipasi

Sembelit atau konstipasi merupakan gejala umum yang terjadi akibat kebiasaan menahan BAB. Hal ini disebabkan karena feses terlalu lama tertahan di usus besar sehingga terjadinya penyerapan air yang berlebihan dan membuat feses menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan, seperti dilansir pada laman Hello Sehat.

2. Ambeien atau Wasir

Usus besar memiliki peranan penting dalam menyerap kelebihan air pada feses. Akan tetapi, jika kamu menahan BAB dalam jangka waktu yang lama, feses justru akan menjadi sangat kering karena terus menerus kehilangan air.

Kondisi ini akan membuatmu mengejan lebih keras saat BAB sehingga menyebabkan pembuluh darah di anus atau rektum membengkak dan memunculkan ambeien atau wasir, seperti dilansir pada laman Siloam Hospital.

3. Fisura Ani

Fisura ani merupakan penyakit yang terjadi akibat robekan pada jaringan kulit dan juga mukosa yang melapisi saluran maupun lubang anus. Robekan ini terjadi karena feses yang mengeras akibat terlalu lama menahan BAB. Gejala yang timbul akibat fisura ani berupa rasa nyeri saat BAB hingga munculnya bercak darah pada feses, seperti dilansir pada laman Alodokter.

4. Infeksi Bakteri

Berdasarkan penelitian dari Danish medical journal menjelaskan bahwa penumpukan feses dalam usus berisiko menyebabkan infeksi bakteri. Hal itu dapat terjadi ketika ada feses yang bocor keluar melewati luka atau robekan pada usus dan rektum. Usus yang terluka memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat.

Alhasil, usus akan mengalami peradangan. Infeksi ini juga dapat menekan usus, sehingga menghambat aliran darah pada dinding usus. Akibatnya, jaringan usus kekurangan darah dan mati secara perlahan.

5. Kanker Usus Besar

Penumpukan feses dalam usus besar merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker kolorektal atau usus besar. Sebab, feses yang menumpuk bisa mengandung zat karsinogen pemicu kanker. Kontak usus dengan feses yang terlalu lama akan meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker, seperti dilansir pada jurnal jurnal Clinical gastroenterology and hepatology.

Itulah tadi pembahasan tentang lima dampak buruk akibat terlalu sering menahan BAB, semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz