Wabah anthrax yang mewabah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta sempat membuat media sosial heboh beberapa waktu yang lalu. Melansir dari situs suara.com, diketahui ada sekitar 80 orang yang terkena anthrax dan 1 orang dikabarkan meninggal dunia setelah mengkonsumsi daging sapi yang telah terinfeksi bakteri Bacillus anthracis.
Anthrax memang menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh banyak peternak sapi karena mudah menular dari satu ternak sapi ke ternak lainnya. Selain itu, ada beberapa penyakit lain yang diketahui dapat menulari hewan ternak mamalia seperti sapi. Berikut 4 penyakit yang juga dapat menginfeksi ternak sapi.
1. Lumpy Skin Disease (LSD)
Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan salah satu penyakit yang kerap kali diderita oleh hewan ternak seperti sapi. Penyakit ini disebabkan oleh virus Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan mutasi genetik dari virus Capripoxvirus. Melansir dari situs ditjenpkh.pertanian.go.id, penularan wabah ini terjadi antara satu ternak ke ternak lainnya melalui gesekan kulit, cairan hidung atau melalui darah yang terkontaminasi.
Salah satu tanda yang paling mencolok dari penyakit ini adalah munculnya benjolan seperti bekas luka di sebagian besar kulit sapi dengan diameter sekitar 1-7 cm. Selain itu, dilaporkan pula dalam beberapa kasus sapi mengalami kurang nafsu makan. Meskipun sejauh ini belum ditemukan terjadi pada ternak sapi di Indonesia, akan tetapi virus ini diketahui telah menyebar di beberapa negara Asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
2. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Penyakit ini disebabkan oleh penularan virus yang dikenal dengan nama Rhinovirus. Penyakit ini sempat diketahui mewabah di beberapa daerah pada kurun waktu akhir tahun 2021 hingga tahun 2022 silam. Melansir dari situs peternakan.umm.ac.id, penyakit ini ditandai dengan munculnya luka seperti bekas melepuh pada bagian mulut, hingga sekitar tenggorokan pada sapi. Selain itu, pada bagian kaki dan kuku sapi juga ditemui beberapa bekas luka serupa.
Tanda lainnya yang dapat diketahui dari terinfeksinya ternak sapi adalah jalan sapi seperti pincang dan juga kurang nafsu makan. Sapi yang terserang penyakit ini hendaknya dipisahkan dari ternak lainnya untuk melakukan perawatan dan karantina. Virus ini juga dapat menyebabkan kematian terhadap sapi apabila sudah dalam kondisi kronis.
3. Penyakit Ngorok
Penyakit ini beberapa kali ditemui dalam kasus ternak sapi di Indonesia. melansir dari situs peternakan.umm.ac.id, penyakit ini juga dikenal dengan nama Septichaema Epizootica (SE). Sesuai namanya, penyakit yang disebabkan oleh bakteri pasturella multocida dan pasteurella haemoyiticia ini membuat sapi mengeluarkan suara seperti orang sedang ngorok atau mendengkur. Hal ini dikarenakan saluran pernapasan pada sapi terganggu sehingga tidak bisa bernafas normal.
Ciri-ciri lain sapi mengidap penyakit ini adalah sapi mengalami demam dan diikuti pembengkakan pada beberapa bagian dekat mulut dan kepala. Selain itu, pada bagian anus umumnya juga mengalami pembengkakan. Penyakit ini rentan menyerang sapi yang masih berusia sekitar 6 bulan hingga 1 tahun dan penularannya berasal dari makanan dan air minum sapi tersebut.
4. Scabies
Penyakit yang juga dikenal dengan nama kudisan ini juga dapat menyerang hewan ternak seperi sapi, kambing ataupun kerbau. Melansir dari situs disnakkeswan.ntbprov.go.id, penyakit ini juga rawan menular kepada manusia melalui kontak pada kulit atau cairan lendir sapi yang telah terinfeksi. Umumnya sapi yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami rasa gatal dan diikuti munculnya lepuh bernanah di beberapa bagian kulit. Pada beberapa kasus juga diikuti dengan kurangnya nafsu makan.
Apabila sapi terkena penyakit ini segera mungkin pisahkan dari kawanan dan melakukan pengobatan yang diikuti proses karantina. Selain itu, penyakit ini dapat menjaga kebersihan kandang dan memberi vitamin dan suplemen pada pakan sapi agar tidak mudah terserang oleh penyakit yang disebabkan oleh sejenis serangga tungau tersebut.
Nah, itulah beberapa jenis penyakit yang juga diketahui dapat menyerang ternak sapi selain anthrax. Semoga informasi ini memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Usai Imbang Lawan Australia, Arab Saudi Target 3 Poin Saat Jumpa Indonesia
-
Takluk 4-0 dari Jepang, Saatnya Shin Tae-yong Didepak dari Timnas?
-
Tak Perlu Disesali, Takluk dari Jepang Bukanlah Hal yang Memalukan!
-
Temui Dua Calon Pemain Naturalisasi Baru, Ini Harapan Erick Thohir
-
Panggil 3 Pemain Senior ke AFF Cup, STY Tak Murni Turunkan Skuad U-22?
Artikel Terkait
-
Menkop Budi Arie Sebut Koperasi Siap Serap Susu Produksi Lokal Untuk Makan Bergizi Gratis
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional
-
Studi Baru: Jalan Kaki 10 Menit Per Jam Bisa Turunkan Tekanan Darah!
-
Rumah Sakit Swasta Indonesia Mengalami Pertumbuhan Pesat, Fokus pada Transformasi Layanan Kesehatan
-
Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Anak Sering Berkedip, Orangtua Perlu Tahu
Health
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Viral di Tiktok Program Diet dengan Kopi Americano, Apakah Aman Bagi Tubuh?
-
Ini 4 Alasan Mengapa Minum Kopi sebelum Bekerja Sangat Dianjurkan
Terkini
-
Raih Tiket Final, Gregoria Mariska Tunjung Berpeluang Ulangi Memori 2023
-
Spoiler! Manga Hunter X Hunter Chapter 402: Surat Wasiat Pangeran Kacho
-
Spoiler! Manga Hunter X Hunter Chapter 401: Kemunculan Anak Beyond Netero
-
Ulasan Novel Komet Minor, Petualangan dalam Menemukan Pusaka Dunia Paralel
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional