Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Dian Achmadi
Ilustrasi hasil tes HIV (Pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Pengertian tentang Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan konsekuensinya telah menjadi perhatian global selama beberapa dekade. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, melemahkannya, dan mengakibatkan terjadinya Sindrom Defisiensi Imun (AIDS).

Penularan HIV dapat terjadi melalui berbagai faktor utama yang perlu dipahami dengan baik agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut enam faktor utama yang berperan dalam penularan HIV yang dirangkum dari laman halodoc:

1. Transfusi Darah

Selain melalui cairan vagina dan air mani, HIV juga dapat menular melalui transfusi darah. Untuk mencegah penularan ini, petugas medis selalu melakukan pemeriksaan HIV secara ketat terhadap pendonor darah.

Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendonor dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit menular, termasuk AIDS, hepatitis B, dan C.

2. Kehamilan dan ASI 

Ibu hamil atau menyusui yang mengidap HIV perlu berhati-hati ekstra. Virus HIV dapat ditularkan dari ibu ke janin melalui plasenta selama kehamilan, serta melalui ASI saat menyusui.

Oleh karena itu, sebelum merencanakan kehamilan, disarankan bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan HIV terlebih dahulu. Jika seorang wanita pengidap AIDS ingin merencanakan kehamilan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan langkah-langkah yang tepat.

3. Penularan HIV melalui Jarum Suntik 

Penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV merupakan salah satu cara penularan HIV yang umum terjadi selain melalui kontak seksual. Contohnya adalah penggunaan jarum suntik pada orang yang menyalahgunakan narkoba.

Selain itu, penggunaan jarum suntik secara bergantian dalam menyuntik obat, steroid, atau hormon juga dapat menyebabkan penularan HIV. Hal ini disebabkan oleh darah yang masih menempel pada jarum suntik dari pengguna sebelumnya yang terinfeksi HIV.

4. Penularan HIV melalui Alat Pembuat Tato 

Seni tato, meskipun menyenangkan bagi sebagian orang, juga dapat menjadi sumber penularan HIV. Hal ini terjadi melalui jarum yang digunakan pada alat pembuat tato.

Oleh karena itu, jika seseorang ingin membuat tato, disarankan untuk memilih tempat pembuatan tato yang berkualitas dan memastikan bahwa pegiat tato menggunakan alat yang steril. Penggunaan alat tato secara bergantian dapat menjadi media penyebaran virus HIV.

5. Penularan HIV melalui Transplantasi Organ 

Meskipun transplantasi organ bertujuan untuk menyelamatkan nyawa seseorang, terdapat risiko penularan HIV melalui prosedur ini. Jika penerima donor mendapatkan organ dari seseorang yang sudah terinfeksi HIV, virus tersebut dapat ditularkan melalui pertukaran cairan pada organ yang ditransplantasikan.

6. Risiko HIV bagi Petugas Kesehatan 

Petugas kesehatan juga memiliki risiko tertentu terhadap penularan HIV. Mereka sering berurusan dengan darah pasien dan jarum suntik yang dapat menjadi sumber penularan. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.

Penting bagi setiap individu untuk memahami faktor-faktor utama penularan HIV ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, penyebaran HIV dapat dicegah, dan kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari infeksi tersebut.

Dian Achmadi