Di dunia ini terdapat banyak sekali jenis fobia atau ketakutan terhadap sesuatu. Mulai dari yang umum ditemui hingga fobia yang cukup unik dan jarang terjadi. Kali ini kita akan membahas fobia atau ketakutan terhadap burung. Fobia ini dikenal di dunia medis dengan nama ornithophobia. Melansir dari situs yesdok.com, fobia ini merupakan ketakutan berlebihan terhadap burunga atau unggas.
Penderita ornithophobia umumnya akan merasa kurang nyaman apabila melihat atau berdekatan dengan segala macam unggas dan burung atau beberapa jenis burung tertentu. Bahkan, dalam beberapa kasus ornithophobia seringkali ditemui penderitanya mengalami kecemasan tinggi hingga menyebabkan mual. Adapula beberapa kasus kecemasan dari seseorang penderita ornithophobia muncul hanya ketika memikirkan unggas atau burung tertentu.
Penyebab Ornithophobia
Melansir dari situs my-clevelandclinic.org, para ahli masih belum menemukan penyebab pasti dari seseorang yang menderita ornithophobia. Beberapa hipotesis menyebutkan umumnya orang-orang penderita ornithophobia memiliki pengalaman buruk dengan unggas atau burung yang menyebabkan rasa ketakutan berlebihan terhadap burung atau unggas tertentu. Misalnya, pengalaman masa kecil dikejar oleh ayam, angsa atau unggas lainnya sehingga mengalami ketakutan apabila bertemu jenis unggas tersebut.
Dalam beberapa kasus lain, fobia seperti ini bisa pula dipengaruhi oleh orang terdekat yang mengidap fobia yang sama. Beberapa orang bisa saja terpengaruh dari orang lain yang menderita fobia ini dan memiliki anggapan bahwa burung atau unggas merupakan hewan yang menyeramkan. Selain itu, adapula peluang fobia ini diwariskan melalui faktor genetik dari orang tua ke anaknya, meskipun hal ini masih diperdebatkan secara ilmiah.
Penanganan Terhadap Penderita Ornithophobia
Ornithophobia diketahui dapat menyerang siapa saja, tua, muda laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, fobia semacam ini dapat berkembang lebih cepat kepada anak-anak dan remaja. Hal ini dikarenakan terkadang rasa ingin tahu anak-anak membuat mereka rentan terpapar ketakutan atau fobia semacam ini. Lantas, bagaimanakah cara menangani ornithophobia?
Sejatinya terapi atau penanganan terhadap penderita ornithophobia hampir sama dengan penderita fobia lain pada umumnya. Melansir dari situs verywellhealth.com, pengobatan terhadap penderita ornithophobia umumnya dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif atau CBT. Hal ini umum dilakukan untuk mengetahui alasan penderita mengalami ketakutan terhadap burung atau unggas dan menemukan cara yang cocok untuk mengatasinya.
Selain itu, adapula terapi dengan memaparkan penderita ornithophobia dengan sumber ketakutannya tersebut. Misalnya, seseorang yang mengalami ketakutan terhadap ayam atau burung akan dipaparkan secara bertahap dan melakukan pengenalan terhadap hewan-hewan tersebut. Pendamping atau ahli akan menjelaskan bahwa hewan yang selama ini ditakutkan sejatinya tidaklah semenyeramkan yang dikira penderita. Cara lain yang juga bisa digunakan untuk mengatasi fobia ini adalah dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang telah diresepkan.
Nah, itulah beberapa penjelasan singkat mengenai ornithophobia atau ketakutan terhadap burung atau unggas. Semoga informasi singkat ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mewah! Patrick Kluivert Panggil Bek-Bek Tangguh ke Skuad Timnas Indonesia
-
Operasional VAR Liga 1 Dikritik Banyak Pihak, PSSI Perlu Lakukan Evaluasi
-
Tak Hanya Gacor! 3 Alasan yang Bisa Buat Egy Maulana Vikri Dipanggil Timnas Indonesia
-
Heboh Munculnya Grup Fantasi Sedarah, Bukti Kemerosotan Moral Masyarakat?
-
Mees Hilgers Ukir Rekor, Patrick Kluivert Harus Jeli Manfaatkan Sang Pemain
Artikel Terkait
-
4 Manfaat Potensial Tanaman Jarak bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
3 Tips Memilih Sabun yang Efektif untuk Menghilangkan Bau Badan
-
Jangan Percaya! 4 Informasi Kesehatan Kulit Ini Hanya Mitos, Simak Faktanya
-
Empat Hal yang Tidak Dilakukan oleh Orang dengan Harga Diri yang Sehat
-
3 Efek Buruk Memakan Nanas Terlalu Banyak, Salah Satunya Masalah Lambung
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e