Obesitas pada anak-anak telah menjadi isu kesehatan yang serius dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi obesitas pada anak-anak mengalami peningkatan yang sungguh mengkhawatirkan.
Obesitas dapat menyebabkan anak mengalami masalah kesehatan dalam jangka panjang, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental. Berikut adalah enam tanda-tanda yang mengindikasikan anak mengalami obesitas.
Berat Badan Meningkat Drastis
Jika berat badan anak tiba-tiba naik secara drastis dan signifikan dalam waktu singkat, sebaiknya orang tua waspada. Karena, hal tersebut bisa menjadi pertanda gejala obesitas. Karena itu, memantau berat badan anak sangat dianjurkan.
Perubahan Pola Makan
Anak obesitas cenderung memiliki pola makan yang tidak sehat, seperti gemar menyantap makanan dengan kadar tinggi lemak, mengandung gula, dan kalori tinggi, serta relatif sedikit mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Panganan seperti kue basah, makanan berbahan tepung sebaiknya dihindari atau dikurangi.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Anak yang menghabiskan banyak waktu di depan layar gadget dan kurang bergerak cenderung berisiko mengalami obesitas. Memang, kurangnya aktivitas fisik bukanlah satu-satunya penyebab kegemukan. Namun, alangkah baiknya untuk membiasakan anak memiliki kegiatan yang bersifat fisik.
BACA JUGA: Inilah 8 Penyebab Amenore, Gangguan Menstruasi pada Wanita
Masalah Kesehatan Berulang
Anak dengan obesitas lebih rentan mengalami masalah kesehatan yang berulang, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan masalah pernapasan.
Perubahan Mood
Obesitas tentu dapat memengaruhi kondiai kesehatan emosional anak, menyebabkan perubahan mood dan rentan menimbulkan gangguan psikologis.
Faktor Genetik-Riwayat Keluarga
Jika ada riwayat obesitas dalam keluarga, sangat mungkin anak juga erisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa. Oleh karena itu, peran keluarga sangat diperlukan untuk memantau perkembangan kondisi fisik anak.
Mengingat dampak negatif obesitas pada kesehatan, orang tua atau pengasuh untuk memantau pertumbuhan anak secara berkala, serta membiasakan pola makan sehat. Melalui pendekatan ini, akan membantu mencegah atau mengatasi masalah obesitas pada anak-anak, serta mengurangi risiko komplikasi kesehatan seperti yang dilansir dari sumber tulisan Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Childhood Obesity Facts. https://www.cdc.gov/obesity/data/childhood.html.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
-
5000 Langkah dan Satu Liter Bensin, Refleksi Tentang Ketidakadilan
Artikel Terkait
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Dua Pembunuhan dan Tujuh Kebohongan dalam Novel Bertajuk Nine Liars
-
Resep Dokter Tak Cukup, Luka Mental Butuh Lebih dari Sekadar Obat
-
Film Legenda Kelam Malin Kundang Persembahan Joko Anwar, Apa yang Menarik?
-
5 Drama Korea Seru Jung Kyung Ho, Terbaru Bisa Lihat Hantu di Oh My Ghost Clients
-
Perpustakaan Cikini: Ruang Publik Modern Favorit di Jakarta