Sebagian orang memiliki anggapan bahwa obat paten jauh lebih berkhasiat daripada obat generik. Namun faktanya tidak demikian, karena kandungan yang terdapat di dalam obat paten maupun obat generik pada dasarnya sama. Itu berarti, efektivitas penyembuhan dari kedua jenis obat ini juga terbilang sama.
Lantas, dimana letak perbedaan antara obat paten dan obat generik ini? Berikut tiga di antaranya.
BACA JUGA: 5 Menu Sarapan Sehat untuk Tubuh Kuat, Kamu Suka yang Mana?
1. Proses Produksi
Perbedaan pertama antara obat paten dan obat generik terletak pada proses produksinya. Dibanding obat generik, obat paten akan melalui proses produksi dan penelitian ilmiah yang panjang hingga bisa dikatakan aman dan efektif untuk digunakan oleh manusia.
Tak hanya itu, selama hak paten masih dipegang oleh suatu perusahaan obat, maka tidak boleh ada satu pun perusahaan obat lain yang membuat versi generik dari obat tersebut.
Ketika masa hak paten obat berakhir, barulah perusahaan obat lainnya bisa membuat tiruan atau salinan dengan dosis, tujuan penggunaan, efek samping, cara penggunaan, serta tingkat keamanan yang sama dengan obat paten. Nah, jenis obat salinan inilah yang disebut sebagai obat generik.
Pembuatan obat generik memang dilakukan tanpa pengujian dan proses panjang seperti halnya obat paten. Meski begitu, obat generik tetap diwajibkan untuk memenuhi standar kualitas yang sama dengan obat paten dengan persetujuan langsung dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2. Harga Jual
Harga jual suatu obat menjadi salah satu alasan seseorang menganggap bahwa obat paten lebih bagus daripada obat generik. Padahal, harga jual obat generik bisa menjadi lebih murah karena tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk melakukan penelitian dan pengembangan seperti halnya obat paten.
Disamping itu, produsen obat generik juga tidak perlu membeli hak paten untuk menjual jenis obat yang sama. Produsen biasanya hanya akan menunggu masa paten habis, sehingga obat generik dapat dijual dengan harga yang lebih murah dibanding obat paten.
BACA JUGA: 4 Manfaat Potensial Buah Parijoto bagi Kesehatan, Bantu Atasi Sariawan
3. Bentuk Obat
Perbedaan terakhir antara obat paten dan obat generik bisa terlihat dari bentuknya. Mulai dari warna, kemasan, label, dan bentuk dari kedua jenis obat tersebut.
Bahkan, obat generik juga bisa mengandung berbagai bahan aktif lain yang bisa mengubah rasa obat dengan tetap melewati pemeriksaan dan persetujuan dari BPOM.
Itulah tadi pembahasan tentang tiga perbedaan antara obat generik dan obat paten yang dilansir pada laman Healthline.com, medicinenet.com, dan Kemenkes RI, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Lulusannya Sama-Sama Jadi TNI, Apa Perbedaan Unhan vs Akmil?
-
Perusahaan Biofarmasi RI dan Korsel Tandatangani Kesepakatan Strategis untuk Obat Kanker
-
Dampak Tramadol terhadap Tubuh, Ketahui Penggunaan yang Benar, Awas Kecanduan!
-
Strategi PAFI Pulang Pisau dalam Pengelolaan Obat dan Edukasi Masyarakat
-
Obat Diabetes Tipe 2 Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke? Ini Faktanya
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam
-
G-Dragon Ekspresikan Ikatan Kuat dengan Fans di Lagu Baru 'Home Sweet Home'
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?