Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Wahyu Astungkara
Ilustrasi mie instan (Freepik/jcomp)

Mie instan telah menjadi salah satu makanan paling populer di seluruh dunia, tetapi juga menyimpan banyak kontroversi terkait dengan dampak kesehatannya. Berikut ini adalah enam mitos dan fakta konsumsi mie instan yang beredar di tengah masyarakat.

1. Mitos: Mie instan menyebabkan kanker.

Fakta: Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan langsung bahwa mie instan menyebabkan kanker. Namun, tingginya kandungan natrium, lemak jenuh, dan bahan pengawet dalam beberapa merek mie instan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jika dikonsumsi secara berlebihan.

BACA JUGA: 7 Alasan Kenapa Minum Kopi Malah Kadang Membuatmu Mengantuk

2. Mitos: Mie instan mengandung bahan kimia berbahaya.

Fakta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengawasi keamanan semua jenis makanan di Indonesia, termasuk mie instan. Sebelum produk ini beredar di pasaran, BPOM telah memastikan bahwa semua bahan yang digunakan mie instan aman untuk dikonsumsi.

3. Mitos: Mie instan menyebabkan obesitas.

Fakta: Obesitas lebih dipengaruhi oleh pola makan tidak terkendali dan gaya hidup tidak aktif, daripada oleh satu jenis makanan tertentu. Mengonsumsi mie instan dengan bijaksana, tidak berlebih-lebihan atau sebagai bagian dari diet, tidak secara langsung menyebabkan obesitas.

4. Mitos: Mie instan mengandung gluten tinggi.

Fakta: Sebagian besar mie instan yang dijual di pasaran terbuat dari tepung gandum, yang mengandung gluten. Bagi orang dengan intoleransi gluten atau penyakit celiac, ada alternatif mie instan yang terbuat dari bahan lain, seperti kacang-kacangan, tepung cassava atau sorgum.

BACA JUGA: Jangan Langsung Dibuang, Ini 5 Manfaat Kulit Kentang yang Jarang Diketahui

5. Mitos: Mie instan tidak memiliki nilai gizi.

Fakta: Meskipun mie instan mengandung kalori tinggi dan tinggi gula, beberapa merek telah diperkaya dengan berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral. Meskipun demikian tidak boleh diandalkan sebagai satu-satunya sumber nutrisi, dan sebaiknya digunakan sesekali sebagai camilan daripada makanan pokok.

6. Mitos: Mie instan bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Fakta: Meskipun mie instan mengandung natrium tinggi, tidak ada bukti langsung yang bisa memastikan mengonsumsi mie instan merusak ginjal. Namun, bagi orang dengan masalah ginjal atau tekanan darah tinggi, mengurangi konsumsi mie instan adalah langkah yang mesti dilakukan.

Berdasarkan beberapa fakta di atas, setiap orang harus tetap bijak dalam mengonsumsi mie instan. Jika ingin mengurangi risiko bagi kesehatan, perbanyaklah konsumsi makanan segar, alami, dan seimbang serta jangan mengandalkan mie instan sebagai makanan utama. 

Ingatlah untuk selalu membaca informasi nutrisi dan takaran sajian pada kemasan, serta batas kadaluarsa seperti yang dijelaskan oleh sumber tulisan Mitos dan Fakta Mie Instan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Wahyu Astungkara