Mendidik anak merupakan tanggung jawab utama orang tua. Salah satu aspek penting dalam pengasuhan anak adalah memahami bahaya membentak anak, karena tidak hanya merugikan anak secara emosional, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan anak.
Tulisan ini akan menguraikan enam alasan mengapa membentak anak berbahaya, dengan mengacu berbagai sumber referensi.
1. Meningkatkan risiko masalah emosional dan perilaku
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pittsburgh, membentak anak dapat meningkatkan risiko masalah emosional dan perilaku pada masa remaja.
Anak-anak yang sering diberi perlakuan kasar verbal oleh orang tua cenderung lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, dan perilaku agresif.
2. Menghambat perkembangan otak
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Development and Psychopathology menunjukkan bahwa membentak anak dapat mempengaruhi perkembangan otak mereka.
Kekerasan verbal yang sering terjadi dapat merusak struktur otak yang berkaitan dengan kemampuan pengendalian emosi dan fungsi kognitif.
3. Merusak hubungan orang tua dan anak
Membentak anak dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Child Development menunjukkan bahwa bentakan dan kekerasan verbal secara negatif mempengaruhi ikatan emosional antara orang tua dan anak.
Hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak aman, tidak dicintai, dan menyebabkan ketidakharmonisan dalam keluarga.
4. Mengajarkan perilaku agresif
Ketika orang tua membentak anak, mereka secara tidak langsung mengajarkan anak untuk menggunakan kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, anak-anak yang sering mengalami bentakan lebih cenderung menjadi agresif dan menggunakan kekerasan dalam interaksi sosial mereka.
5. Merusak kepercayaan diri
Membentak anak dapat merusak kepercayaan diri mereka. Ketika anak sering mendengar kata-kata kasar dan kritikan dari orang tua, mereka cenderung merasa tidak berharga dan tidak mampu.
Ini dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial dan akademik mereka.
6. Tidak efektif untuk mengajarkan disiplin
Membentak anak bukanlah cara yang efektif untuk mengajarkan disiplin.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology menunjukkan bahwa pendekatan disiplin yang lebih positif, seperti memberikan penghargaan dan memberikan penjelasan yang jelas tentang konsekuensi dari tindakan mereka, lebih efektif dalam mengajarkan anak tentang perilaku yang diharapkan.
Jadi, kesimpulannya, membentak anak memiliki dampak negatif bagi perkembangannya. Selain meningkatkan risiko masalah emosional dan perilaku, membentak anak juga rentan merusak hubungan orang tua dan anak, mengajarkan perilaku agresif hingga merusak kepercayaan diri.
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
-
Orangtua Harus Tahu! 5 Tips Sehat Memilih Jajanan untuk Anak di Sekolah
-
6 Tips untuk Mengajari Anak Cara Menetapkan Tujuan dan Mencapainya
-
Inge Anugrah Pasrah Anak Pilih Tinggal dengan Ari Wibowo: Apartemen Aku Kecil
-
Lucinta Luna Nangis Orang Tuanya yang Sudah Meninggal Ikut Dihina: Maafkan Anakmu Ini
-
Lucinta Luna Sedih Mendiang Orang Tuanya Ikutan Dihujat: Semoga Orang Tua Kalian...
Health
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
Terkini
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
Dipimpin Dohoon, Semua Member TWS Masuk Top 30 Rookie Individual Juni 2025
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
-
Playful dan Cozy, Intip 4 Gaya Harian Yunah ILLIT yang Catchy Abis!
-
Indonesia Open 2025: Semifinal, Fajar/Rian Bersiap Lawan Juara All England!