Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
Ilustrasi celana dalam (Freepik.com/freepik)

Penggunaan celana dalam bagi pria maupun wanita tentunya dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan reproduksi. Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa celana dalam berfungsi untuk memudahkan sirkulasi udara pada area kelamin, mencegah bau selangkangan, mencegah iritasi akibat gesekan secara langsung antara kulit dengan celana utama, mencegah paparan bakteri, membantu penyerapan keringat, serta memudahkan tubuh untuk bergerak secara bebas dan aktif.

Akan tetapi, manfaat baik ini baru bisa Anda dapatkan ketika menggunakan celana dalam yang sesuai dengan ukuran pingang serta terbuat dari bahan-bahan yang bisa menyerap kelebihan keringat. Jika Anda salah memilih celana dalam, justru akan menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.

Berikut lima kesalahan memilih celana dalam yang perlu Anda ketahui.

1. Memilih Celana dalam yang Berbahan Panas

Tidak semua celana dalam terbuat dari bahan yang sejuk dan bisa menyerap keringat dengan baik. Spandex dan nylon merupakan dua contoh bahan pembuat celana dalam yang kurang mampu menyerap keringat, serta memberikan efek gerah di kulit selangkangan. 

Bagi Anda yang memiliki aktivitas padat setiap harinya, tidak disarankan untuk menggunakan celana dengan bahan tersebut. Pasalnya, keringat akan menumpuk dan meningkatkan kelembapan. Kondisi ini lantas memicu pertumbuhan bakteri serta jamur yang bisa menginfeksi kulit.

Oleh sebab itu, pilihlah celana dalam berbahan dasar katun dan sutera yang bisa menyerap keringat dengan lebih baik. Bahkan, kedua bahan ini juga bisa memberikan efek sejuk karena memiliki pori-pori yang besar guna melancarkan sirkulasi udara di area selangkangan.

2. Memilih Celana dalam yang Terlalu Ketat

Penggunaan celana dalam yang terlalu ketat bisa meningkatakan kelembapan di area reproduksi. Disamping itu, gesekan secara langsung antara bahan kain dan kulit yang terjadi secara terus-menerus akan membuat selangkangan mudah lecet, perih, dan iritasi. Terutama pada wanita menopause yang turut mengalami penipisan kulit vagina, karena akan memberikan efek yang lebih menyakitkan.

3. Memilih Celana dalam yang Kebesaran

Selain terlalu ketat, celana dalam kebesaran juga tak baik untuk kesehatan reproduksi Anda. Sebab, celana dalam tersebut tidak mampu memberikan perlindungan yang baik saat Anda bergerak aktif.

BACA JUGA: Profil Lengkap Niken Salindri, Sinden Cilik Gemas Asal Kediri

4. Jarang Mengganti Celana dalam

Celana dalam yang jarang diganti bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur di kulit. Terlebih jika tubuh Anda memproduksi keringat dalam jumlah yang banyak. Maka dari itu, Anda diharuskan untuk mengganti celana dalam minimal 1 kali per hari. 

5. Terlalu Sering Menggunakan Shapewear

Banyak wanita yang memilih celana dalam jenis shapewear untuk memberikan tampilan perut rata. Padahal, Celana dalam ini bisa menghambat sirkulasi darah di area tubuh bawah Anda. 

Bahannya yang ketat juga bisa menekan panggul dan area vagina. Apalagi jika celana luar yang Anda pakai juga sama ketatnya. Hal ini bisa menyebabkan mati rasa atau kesemutan di sekitar pinggul ke bawah.

Cara penggunaan shapewear yang terbilang sulit juga membuat Anda akhirnya malas untuk bolak-balik ke kamar mandi sehingga cenderung menahan keinginan buang air yang tidak baik untuk kesehatan pencernaan maupun reproduksi.

Itulah tadi pembahasan tentang 5 kesalahan memilih celana dalam yang penting untuk Anda ketahui. Artikel ini melansir dari laman huffingtonpost.com dan Hellosehat.com. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz