Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi Umbi Kentang (pexels/jeshoots)

Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup lumrah ditemui dalam dunia kuliner hampir di seluruh penjuru dunia. Umbi-umbian ini juga berperan sebagai makanan pokok di beberapa negara sekaligus makanan pengganti nasi yang tinggi serat. Selain itu, kentang juga memiliki berbagai kandungan yang tentunya memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.

Akan tetapi, di balik khasiat yang terkandung di dalamnya, ternyata kentang juga memiliki beberapa efek samping apabila dikonsumsi dengan cara yang salah dan dengan jumlah yang berlebihan. Berikut ini merupakan 3 efek samping mengonsumsi kentang secara berlebihan.

1. Menyebabkan Kenaikan Badan atau Obesitas

Meskipun cukup kaya serat, akan tetapi kentang tetap merupakan sumber pangan yang tinggi akan nilai karbohidrat. Melansir dari situs USDA Food Data Central Database, dalam 100 gram kentang terdapat sekitar 20 gram karbohidrat dan sekitar 0,9-1 gram gula. Apabila kamu mengonsumsi kentang dengan jumlah yang wajar dan diolah dengan cara yang benar kemungkinan besar resiko untuk menyebabkan obesitas cukup kecil.

Namun, lain hal apabila kamu memasaknya dengan cara digoreng. Melansir dari situs hellosehat.com, kalori dalam 100 gram kentang goreng berkisar antara 225-300 kkal. Hal ini bisa menyebabkan obesitas apabila kamu mengonsumsinya secara terus menerus dan tanpa diimbangi olahraga dan asupan makanan sehat lainnya. Tentunya tubuh yang obesitas dapat menyebabkan risiko penyakit.

2. Beresiko Menyebabkan Diare dan Keracunan

Salah satu efek samping mengonsumsi kentang yang mungkin jarang sekali diketahui adalah dapat menyebabkan risiko keracunan serta diare. Melansir dari artikel berjudul “Potato Glycoalkaloids: Chemistry, Analysis, Safety, and Plant Physiology”, kentang memiliki kandungan glycoalkaloid yang merupakan salah satu senyawa beracun bagi tubuh manusia. Senyawa ini dapat memungkinkan seseorang dapat terkena diare, sakit kepala, kram perut hingga keracunan apabila masuk ke dalam tubuh secara berlebihan.

Bahkan, dalam beberapa kasus, senyawa glycoalkaloid ini dapat menyebabkan koma dan berujung kematian. Melansir dari artikel dalam situs Food Science Australia, senyawa ini dapat ditemukan dengan jumlah tinggi di kentang-kentang liar yang tumbuh di alam. Namun, tidak menutup kemungkinan senyawa ini juga terdapat dalam varietas kentang hasil budidaya di perkebunan.

3. Meningkatkan Kadar Gula Darah

Kandungan gula dalam kentang sejatinya masih dalam batas normal dan toleransi tubuh. Melansir dari situs USDA Food Data Central Database, dalam 100 gram kentang terdapat sekitar 0,9-1 gram gula di dalamnya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah orang-orang cukup gemar memakan kentang dengan pengolahan yang salah seperti digoreng ataupun dimakan dengan berbagai pengolahan yang dapat meningkatkan kadar gulanya.

Hal ini tentunya dapat berisiko meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, kandungan karbohidrat pati dalam kentang yang tergolong tinggi juga dapat membuat kadar gula dalam darah meningkat secara signifikan apabila dikonsumsi berlebihan. Salah satu cara mengurangi efek tersebuta adalah dengan rajin berolahraga dan mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi.

Nah, itulah beberapa efek samping dari mengonsumsi kentang secara berlebihan bagi tubuh. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir