Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Christina Natalia Setyawati
Anggota polisi [Antara]

Belakangan, ada beberapa postingan di media sosial yang menyoroti postur tubuh polisi di luar negeri yang lebih ideal dan kekar dibandingkan dengan polisi di Indonesia yang memiliki kelebihan berat badan dan berperut buncit, terutama polisi yang berusia lebih tua.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya antara lain gaya hidup yang kurang sehat, kurangnya fasilitas olahraga yang memadai di lingkungan kerja, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebugaran tubuh.

Perbandingan ini juga menjadi pemicu munculnya berbagai inisiatif positif, seperti program penurunan berat badan yang digagas oleh Polres Trenggalek yang juga disorot media baru-baru ini.

Diketahui bahwa ada banyak anggota polisi yang memiliki berat badan lebih dari 100 kg, bahkan mencapai 140 kg. Dalam program ini, mereka mulai menjalani olahraga bertahap, mulai dari jalan kaki, berlari, sampai pengaturan pola makan yang lebih baik.

Program penurunan berat badan yang digagas Polres Trenggalek menjadi bukti nyata bahwa menjaga bentuk tubuh ideal bukan hanya sekadar tren gaya hidup, melainkan juga kebutuhan fungsional bagi para penegak hukum.

Beberapa faktor utama dari masalah ini adalah gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat. Dengan jam kerja yang panjang dan tak terduga, banyak anggota kepolisian sering kali mengabaikan pola makan teratur.

Makanan cepat saji dan camilan tinggi kalori sering menjadi pilihan yang lebih praktis, yang tentu saja berkontribusi pada masalah ini.

Selain itu, tugas yang penuh risiko dan tantangan sehari-hari dapat menyebabkan stres kronis, yang sering kali berdampak pada kesehatan fisik. Penumpukan lemak di area perut, misalnya, adalah salah satu akibat dari kondisi ini.

Ditambah lagi, kurangnya fasilitas olahraga di beberapa daerah membuat mereka sulit untuk menjaga kebugaran sehingga fisik yang ideal menjadi semakin sulit dicapai.

Budaya kerja di institusi kepolisian juga sering kali kurang mendukung pola hidup sehat. Banyak lembaga yang belum menerapkan program kebugaran yang sistematis, sehingga anggota tidak memiliki dorongan untuk berolahraga secara rutin.

Di negara-negara lain, polisi biasanya mengikuti pelatihan fisik yang lebih ketat, kebugaran fisik menjadi bagian penting dari tugas mereka.

Untuk menurunkan berat badan, disarankan mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula sederhana. Tingkatkan konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian. Batasi porsi makan dan perbanyak aktivitas fisik.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet rendah kalori dengan komposisi makronutrien 55-60% karbohidrat kompleks, 15-20% protein, dan 20-25% lemak sehat dapat membantu menurunkan berat badan secara efektif dan berkelanjutan.

Untuk orang yang kelebihan berat badan, disarankan mengonsumsi 3-5 porsi buah dan sayur setiap hari. Pilihlah buah-buahan yang kaya serat seperti apel, pir, dan beri.

Untuk protein, pilihlah sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan. Batasi konsumsi nasi putih dan ganti dengan nasi merah atau quinoa.

Berikut adalah rekomendasi takaran makanan untuk menurunkan berat badan:

1. Buah: 2-3 porsi per hari (1 porsi sekitar 1 buah apel sedang atau segenggam anggur)

2. Sayur: 3-5 porsi per hari (1 porsi sekitar 1 mangkuk sayur tumis)

3. Protein: 2-3 porsi per hari (1 porsi sekitar 100 gram dada ayam tanpa kulit, 150 gram ikan, atau segenggam kacang-kacangan)

4. Karbohidrat kompleks: 3-5 porsi per hari (1 porsi sekitar 1 mangkuk nasi merah atau 1 potong roti gandum utuh)

5. Lemak sehat: 2-3 porsi per hari (1 porsi sekitar 1 buah alpukat atau 1 sendok makan minyak zaitun)

Hindari makanan seperti gorengan, makanan tinggi lemak jenuh, makanan ringan kemasan, makanan cepat saji, minuman manis, bersoda, minuman berenergi tinggi gula, makanan olahan, seperti sosis, nugget, makanan beku, dan makanan kalengan.

Gantilah dengan makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak (ayam tanpa kulit, ikan), biji-bijian, dan kacang-kacangan. Perbanyak minum air putih, istirahat, dan relaksi untuk menunjang pola hidup yang sehat.

Selain itu, baca label nutrisi pada setiap produk makanan sebelum membeli untuk mengetahui kandungan gizinya. Dengan memilih makanan yang tepat dan menghindari makanan yang tidak sehat, kita dapat mencapai berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Selain membantu menurunkan berat badan, kombinasi olahraga teratur dan pola makan sehat juga memberikan banyak manfaat jangka panjang bagi kesehatan.

Olahraga dapat meningkatkan stamina, kekuatan, dan fleksibilitas. Melalui penerapan gaya hidup sehat, anggota kepolisian dapat meningkatkan kualitas hidup dan kinerja mereka dalam menjalankan tugas.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Christina Natalia Setyawati