Halo Ayah Bunda. Sudah sering mendengar read aloud? Apa read aloud itu sebenarnya? Jika diterjemahkan, read aloud artinya membaca nyaring. Membaca nyaring merupakan membaca dengan bersuara. Orang tua bisa membacakan nyaring kepada anak-anak mulai usia bayi.
Membaca nyaring adaah kegiatan yang sederhana, namun memiliki dampak yang luar biasa. Kunci dari keberhasilan read aloud sendiri dan konsistensi. Ketika orang tua melakukan read aloud secara rutin, anak akan suka mendengarkan ceritanya, kemudian ingin bisa membaca, sampai akhirnya dia gemar membaca. Mengenalkan buku sedini mungkin akan membantu anak mencintai buku dan membaca. Ada empat manfaat yang didapatkan melalui read aloud, yaitu:
1. Membantu perkembangan otak lebih optimal
Membacakan nyaring merupakan salah satu bentuk rangsangan atau stimulai pada perkembangan otak anak. Ketika masih bayi, jutaan neuron yang ada dikepalanya belum saling terhubung. Oleh karena itu, otak bayi perlu diberikan rangsangan untuk terus berkembang, salah satunya dengan melakukan membaca nyaring. Aktivitas neuron kiri yang mempengaruhi bahasa dan imajinasi, sangat bear perkembangannya sewaktu bayi, sehingga aktivitas ini sangat bermanfaat.
2. Melatih kemampuan mendengar
Selain, membantu perkembangan otak, membaca nyaring juga bisa memaksimalkan fungsi indra pendengaran bayi. Bayi akan memahami arti kata yang disebutkan dan berusaha melafalkannya. Ia juga akan belajar mengenai intonasi, jeda, dan volume suara.
3. Menambah kosa kata
Ketika membacakan nyaring, akan ada banyak kosa kata baru yang didengar oleh bayi. Selain kosa kata dari percakapan ayah dan bunda, bayi juga bisa memperkaya perbendaharaan kata melalui buku yang dibacakan. Ketika dia sudah bisa bertanya, dia akan menanyakan arti kata yang tidak dia pahami. Ayah dan bunda bisa menerangkannya, sehingga anak akan kaya akan kata-kata baru.
4. Melatih rentang perhatian dan mengingat
Membacakan nyaring bukan hanya sekedar membacakan buku. Dibutuhkan interaksi antara pembaca dan yang dibacakan. Di tengah membaca, ayah bunda bisa bertanya kepada anak-anak bagaimana kejadian sebelumnya. Hal ini akan membantu daya ingat pada anak. Ayah bunda juga bisa menanyakan jalan cerita atau isi cerita setelah membacakan buku dan anak akan mencoba mengigatnya.
5. Meningkatkan minat baca anak
Kebiasaan akan mudah dibentuk ketika dilakukan sejak dini. Ketika ayah bunda sudah rutin melakukan membaca, anak akan mengikutinya. Dia akan selalu tertarikdengan buku-buku baru dan membacanya.
6. Merpererat ikatan antara orang tua dan anak
Komunikasi yang dilakukan ketika membaca nyaring, bisa menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Orang tua dan anak bisa sling berpelukan dan juga bersendau gurau riang.
Nah, dengan mengetahui manfaat membaca nyaring untuk anak, ayah bunda bisa menerapkannya mulai dari sekarang. tidak ada kata terlambat kok. Jika sudah menerapkannya, semoga konsisten ya. Selamat membaca.
Baca Juga
-
4 Tips Jitu Puasa Anti Lemas, Tubuh Bugar Sampai Waktu Berbuka
-
Mengenal UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga: Setiap Korban Berhak Mendapatkan Perlindungan!
-
Peringati Hari Gizi, Jangan Lupa Konsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang
-
6 Tipe OCD: Gangguan Psikologis Obsesif Kompulsif yang Jarang Diketahui
-
Awas Alami Parental Burnout, Ini 3 Tips Mengatasinya
Artikel Terkait
Hobi
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
-
Indonesia Open 2025: Match Sengit, Jafar/Felisha Terhenti di Babak Kedua
-
Indonesia vs China: Marselino Absen, Waktu yang Tepat bagi Egy Maulana untuk Tunjukkan Pesonanya
-
Laga Krusial Lawan China, Kluivert Jangan Sampai Lakukan Eksperimen yang Tak Jelas!
Terkini
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Menembus Batas Budaya, Strategi Psikologis Mahasiswa Rantau