OCD (obsessive compulsive disorder) atau dalam bahasa Indonesia bermakna gangguan obsesif kompulsif adalah gangguan psikologis yang membuat penderitanya memiliki pikiran atau ketakutan yang tak masuk akal (obsesi) yang dapat menimbulkan perilaku yang berulang (kompulsif).
Seperti salah satu penanya di situs alodokter, di mana penanya merasa mengalami OCD semenjak tiga tahun terakhir. Menurutnya, dia akan selalu mengecek kompor atau barang-barang lain. Walaupun dia sedang tidur, dia akan terbangun untuk mengeceknya, padahal sudah dipastikan aman. Namun, dia merasa selalu ingin mengeceknya. Ketika hal itu tidak dilakukan, maka dirinya akan merasa cemas dan gelisah.
OCD juga pernah dirasakan oleh aktor tanah air, Aliando Syarief. Dilansir dari liputan6.com, Aliando melakukan beberapa hal aneh, seperti menyusun kulit kuaci, menghitung jumlah helai rambut sebelum mandi dan juga menata sampah yang sehausnya dibuang.
Berdasarkan dua kasus di atas, dapat diketahui bahwa gejala OCD berbeda-beda setiap orangnya. Menurut halodocter.com, ada empat tahap kondisi OCD, yaitu obsesi, kecemasan, kompulsi, dan kelegaan sementara. Obsesi muncul saat pikiran dikuasai ketakutan atau kecemasan, kemudian penderita melakukan tindakan kompulsi untuk megurangi ketegangan. Setelah itu, penderita akan mengalami kelegaan sementara. Lalu, kecemasan muncul kembali dan tindakan tersebut terulang lagi. Begitu seterusnya, penderita akan merasa cemas, melakukan obsesinya, lega, dan kembali cemas lagi.
Berikut ini, Gooddoctor.com melansir 6 tipe penyakit OCD. Perlu diingat, setiap orang memiliki kecemasan yang berbeda-beda, seperti yang sudah tergambar dalam dua kasus OCD di atas.
1. Tipe pemeriksa
Tipe OCD ini biasanya harus berulang kali mengonfirmasi ingatan yang dimiliki. Seperti berulang ai memeriksa keadaan pintu mobil, lampu rumah, keran air atau hal lainnya yang tiba-tiba muncul dalam pikiran. Pemeriksaan yang dilakukan penderita OCD bisa ratusan kali. Seperti pada kasus salah satu penanya situs alodokter di atas, walaupun sudah dipastikan bahwa kompornya aman, tetapi dia selalu merasa cemas dan ingin selalu memeriksa kompor dan barang-barang di rumahnya.
2. Tipe anti-kontiminasi
Biasanya, tipe OCD ini adalah orang yang sangat menyukai kebersihan. Mereka sangat takut dirinya terkontaminasi kuman atau bakteri, sehingga selalu membersihkan sesuatu secara berulang dan berlebihan. Misalnya, mencuci tangan terus menerus, menggosok gigi terus-menerus, atau pun membersihkan rumah secara terus menerus. Hal ini juga pernah dialami oleh artis Steve Emmanuel. Dia sangat ekstrem dalam menjaga kebersihan.
3. Tipe penimbun barang
Penderita OCD tipe ini, akan sangat suka menimbun barang di rumahnya. Dia memiliki ketidakmampuan untuk membuang barang-barang bekas. Bahkan sampah yang seharusnya dibuang, tidak bisa mereka lakukan. Hal ini seperti yang dialami Aliando. Alih-alih membuang sampah, dia bahkan menata sampah yang seharusnya dibuang.
4. Tipe perenung
Penderita OCD tipe ini memiliki pemikiran obsesif yang luas dan tidak terfkus. Dia sering memikirkan sesuat hal yang filosofis, seperti kehidupan setelah kematian, awal dari alam semesta atau bagaimana sebuah pohon bisa tumbuh di bumi.
5. Tipe pemikir intrusif
Tipe ini menimbulkan pemikiran obsesif yang mengerikan pada penderita OCD. Mereka bisa saja melakukan hal-hal kasar kepada orang-orang yang dicintainya. Mereka memiliki pikiran berisi obsesi pada sebuah hubungan, membunuh orang lain, takut menjadi pedofil, bahkan bisa sampai bunuh diri.
6. Tipe penjaga kerapian
Penderita tipe ini akan merasa cemas dan tidak nyaman apabila melihat suatu hal yang berantakan. Mereka bisa menata buku di dalam rak buku berulang kali sampai semuanya terlihat lurus dan berbaris sempurna.
Setelah mengetahui beberapa macam tipe OCD, kita dapat mengetahui bahwa kecemasan yang dirasakan setiap penderita OCD berbeda. Gejala yang ditimbulkan juga berbeda. Walaupun beberapa kasus OCD tidak membahayakan nyawa, tapi sangat mengganggu aktivitas keseharian. Apabila dibiarkan, dalam jangka panjang akan mengalami depresi. Jika dirasa kamu memiliki gejalan OCD, segera lakukan pemeriksaan kepada psikiater, untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Tetap semangat.
Tag
Baca Juga
-
4 Tips Jitu Puasa Anti Lemas, Tubuh Bugar Sampai Waktu Berbuka
-
Mengenal UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga: Setiap Korban Berhak Mendapatkan Perlindungan!
-
Peringati Hari Gizi, Jangan Lupa Konsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang
-
Memperingati World Read Aloud Day, Inilah 6 Manfaatnya untuk Anak
-
Awas Alami Parental Burnout, Ini 3 Tips Mengatasinya
Artikel Terkait
-
Bantu Hilangkan Stres, Ini 5 Alasan Pantai Baik untuk Kesehatan Mental
-
6 Cara Pakai Media Sosial yang Aman untuk Kesehatan Mental
-
Tips Menghindari Kesalahan karena Tidak Memperhatikan Detail Penting
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Ulasan Novel Logika Asa, Perjuangan Diri di Tengah Tuntutan Keluarga
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik