Bermain di markasnya sendiri, Mestalla, Valencia dipaksa mengakui keunggulan sang tamu, Barcelona dalam lanjutan La Liga yang ke-25. Betapa tidak, Carlos Soler dan kolega itu harus tumbang dengan skor 4:1. Ada 4 hal atau pelajaran dari laga Barcelona vs Valencia yang berlangsung di Mestalla ini.
1. Valencia Yang Tak Bernasib Baik
Sejatinya, Carlos Soler dan kawan-kawannya mampu memberikan perlawanan dengan gaya atau cara serangan yang menyulitkan Blaugrana, bagi Eric Garcia dan kolega di lini pertahanan El Bara. Sebab beberapa kali, sayap-sayap Valencia mampu melakukan akselerasi apik yang membuat jantung pertahanan El Barca kerepotan dan ngos-ngosan.
Hanya saja, di kubu tuan rumah, ini belum mampu membuat hati Dewi Fortuna luluh. Bagaimana tidak, dua gol yang bersarang ke gawang Ter Stegen harus dianulir sang wasit. Namun jangan heran, sebab kedua gol itu memang offside, berawal dari bola yang sudah mati dan baiknya lemparan ke dalam bagi tim besutan Xavi.
2. Bomber yang Mulai Tunjukkan Taringnya
Bomber yang direkrut dari Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang mampu tunjukkan kualitasnya. Taringnya ia tunjukkan tatkala menjamu Valencia ini. Dua gol nya ke gawang Valencia ini membuatnya semakin dicintai Xavi. Xavi Hernandes tak menyesal merekrutnya pada Februari kemarin.
3. Permainan Barca yang Dominan
Dominan, rapi dalam bermain, keliatan tak buru-buru, tak seperti dikerjar massa adalah gaya permainan El Barca yang sesungguhnya. Penguasaan bola yang terus dipegang dan keunggulan penguasaan bola adalah hal yang urgen bagi skuad besutan Xavi Hernandez itu.
Menjamu Valencia dengan gaya permainan yang kerap melancarkan serangan balik, El Barca tetap enjoy mengatasinya. Lini tengahnya El Barca tetap baik-baik saja. Ditambah masuknya Pedri, lini tengah Barcelona kian nyaman. Barcelona tunjukkan umpan dan sodoran yang manja dengan gaya permainannya.
4. Membuat Napoli Deg-degan
Hasil ini, kemenangan 4:1 Barcelona kontra Valencia tentu membuat Napoli membatin. Menatap leg 2 nanti di babak 32 besar Liga Europa, Napoli harus lebih pintar menjegal dan menutup rapat-rapat lini tengah El Barca jika mereka tak mau terus-terusan digembur oleh Busquts dan Frenkie de Jong. Sebab jika Napoli bermain bertahan, dan hajar habis-habisan, kalah penguasaan bola secara terus menerus bukan tidak mungkin akan mengalami kelengahan lalu timbul mapaletaka.
Nah itulah pelajaran dari laga Barcelona vs Valencia.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
Hobi
-
Jalan Panjang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Usai Kalahkan Tim China
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Kejutan dari PBSI: Fajar Rekan Tandem Fikri, Langkah Penyegaran Positif
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka