Menjadi seorang otaku memberikan sebuah kebanggaan tersendiri. Mengapa tidak? Karena menekuni hobi menonton anime dan membaca manga tidak hanya menjadi sebuah aktivitas yang sekadar membuang-buang waktu. Untuk kamu yang mengakui diri sebagai seorang otaku, tidak perlu minder dan dipandang oleh masyarakat sebagai seorang otaku.
Mengenal istilah otaku
Istilah otaku merujuk pada seseorang yang menekuni hobi menonton anime dan membaca manga dalam kesehariannya. Otaku dapat juga menjadi sebuah gaya hidup, karena kepribadian seorang otaku mencerminkan anime dan manga yang ia konsumsi. Hal tersebut terlihat secara jelas salah satunya adalah cara berpakaian mereka.
Stigma masyarakat tentang otaku yang salah kaprah
Masyarakat terlanjur memberikan stigma yang salah kaprah dan stereotip yang tidak akurat mengenai kultur otaku. Mereka menilai bahwa para otaku asosial, tidak pandai bergaul, dan memiliki hidup yang malas dan tidak produktif. Sehingga, banyak istilah peyoratif atau kasar seperti wibu.
Nyatanya, banyak sosok individu sukses yang juga mengakui dirinya sebagai seorang otaku. Sedangkan, komunitas otaku diisi oleh orang-orang hebat yang juga menggeluti berbagai bidang baik di dalam atau di luar dunia otaku. Mereka adalah para pelaku cosplay, gamer profesional, serta para content creator yang bergerak dalam kultur otaku.
Mengambil pelajaran hidup dari menonton anime dan membaca manga
Satu hal positif dari menonton anime dan membaca manga adalah pelajaran hidup yang dapat diambil darinya. Mulai dari yang sesederhana persahabatan, kekeluargaan, serta impian merupakan salah satu pelajaran yang dapat kita ambil dari anime dan manga. Bahkan, tidak jarang media anime dan manga mengangkat topik-topik berat seperti percaturan politik dan diisi oleh pengkhianatan dan pertentangan ideologis yang mencerminkan bagaimana dunia nyata bekerja.
Sehingga, salah kaprah jika menonton anime dan membaca manga menjauhkan diri dari realitas dunia. Justru, anime dan manga menjadi sebuah media yang kaya akan pesan kehidupan dan mencerminkan dunia nyata yang kompleks dan berwarna-warni.
Wawasan luas dari anime dan manga
Anime dan manga juga sering mengandung factoid atau unsur-unsur kecil mengenai fakta di kehidupan nyata mulai dari kebudayaan, sejarah, hingga pengetahuan lainnya. Banyak anime dan manga yang menyelipkan unsur-unsur budaya peradaban di dunia. Salah satu yang paling jelas adalah budaya dan sejarah Jepang sebagai sebuah peradaban bersejarah.
Melalui anime dan manga kita dapat mengenal berbagai kuliner di dunia, tempat-tempat di dunia, hingga keseharian masyarakat di luar masyarakat kita.
Komunitas otaku yang positif dan saling mendukung
Menjadi otaku bukan berarti menutup diri dari kehidupan sosial. Banyak komunitas otaku yang saling menjalin koneksi bermakna antar anggotanya. Selain dalam lingkup persahabatan personal, komunitas otaku juga memberi wadah untuk koneksi profesional, yakni menambah rekan kerja baru dan berbagai kegiatan besar yang dapat diselenggarakan dalam lingkup komunitas sebagai portfolio karier.
Tergabung dalam komunitas otaku memberikan kita wadah untuk saling berbagi minat yang sama. Bercengkerama dengan orang-orang yang memiliki minat dan passion yang sama tentu baik untuk kehidupan sosial kita.
Anime dan manga mengasah bakat dan menjadi pilihan karier
Hobi menonton anime dan manga bisa menjadi sebuah motivasi untuk mengejar impian karier. Seorang yang menyukai anime dan manga akan terdorong untuk berkarya seperti para mangaka yang telah membuat berbagai manga yang berhasil dikenal publik. Mereka akan terinspirasi untuk mengasah kemampuan mereka seperti menggambar dan mengeksplorasi kepenulisan cerita demi dapat berkarya layaknya para mangaka profesional.
Kecintaan terhadap anime dan manga juga membukakan pintu karier seperti pelaku cosplay profesional yang bekerja di bawah berbagai agensi modeling hingga kreator konten yang berkutat pada dunia otaku.
Dengan demikian, kamu sebagai otaku tidak perlu minder dan menutupi kesukaanmu. Kamu harus bangga memiliki hobi yang unik dan bermanfaat!
Baca Juga
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
-
Menekuni Kegiatan Content Creating: Berangkat dari Hobi Menuju Karier
Artikel Terkait
-
Ada Attack on Titan, Berikut 5 Deretan Anime yang Sempat Tuai Kontroversi
-
Nantikan! Anime I Have a Crush at Work Konfirmasi Jadwal Tayang pada Januari 2025
-
Membongkar Stigma: Etos Kerja Gen Z Tak Selamanya Buruk, Kenali Lebih Jauh!
-
Kreator Oshi no Ko, Aka Akasaka Bakal Rilis Manga Terbaru Bertema Fantasi
-
Seni Tato di Kalangan Mahasiswa Yogyakarta: Antara Ekspresi Diri dan Stigma
Hobi
-
Temui Dua Calon Pemain Naturalisasi Baru, Ini Harapan Erick Thohir
-
Panggil 3 Pemain Senior ke AFF Cup, STY Tak Murni Turunkan Skuad U-22?
-
Indonesia vs Jepang: Mustahil Skuad Garuda Raih 3 Poin di Kandang?
-
MotoGP Barcelona 2024: Michelin Sediakan Paket Ban 'Luar Biasa'
-
Punya Jejak Kontroversial, Ini Sosok Wasit yang Pimpin Laga Indonesia vs Jepang
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade