Babak perempat leg pertama final Liga Europa yang mempertemukan tim kuat Jerman, Eintracht Frankfurt kontra tim Spanyol, Barcelona telah usai. Dan pemenangnya, tidak ada. Melainkan kedua tim hanya sanggup bermain imbang dengan skor 1:1.
Atas hasil ini, tentu nama Xavi Hernandez kian santer diperbincangkan. Atas hasil yang didapat oleh Barcelona misalkan, apakah itu murni Frankfurt lawan yang kuat atau, Xavi Hernandez yang gagal menjalankan taktik ampuhnya?
Ketika kita berbicara Eintracht Frankfurt, maka tentu saja tidak salah bila kita menganggap bahwa besutan Oliver Glanser ini memang lawan yang tidak mudah untuk ditumpaskan begitu saja. Pasalnya, polesan Oliver Glanser ini acap kali membuat pertahanan Barcelona kocar-kacir. Serangan balik Borre dan kolega terbukti membuat Araujo dan rekan-rekannya bekerja lebih ekstra.
Ancaman demi ancaman selalu menjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh Ter Stegen. Tapi apalah daya, dari sekian banyak percobaan yang dilancarkan oleh Borre dan kolega, akhirnya pecah pula kebuntuan mereka. Mereka berhasil membuat Ter Stegen tak berdaya.
Adalah Ansgar Knauff yang mampu membobol gawang Ter Stegen. Namun beruntunglah wajah Barcelona kembali terangkis dari keterpurukan. Ferran Torres menjadi penyelamat atau penyama kedudukan atas ketertinggalan Frankfurt. Ferran Torres berhasil membuat publik Deutsche Bank Park terdiam.
Lantas, dengan hasil ini apakah Xavi gagal menjalankan taktikal manisnya di Deutsche Bank Park tersebut? Masuknya Dembele dan Frenkie de Jong salah satunya. Berkat masuknya dua pahlawan ini, permainan Barcelona jauh lebih cair dan dinamis. Sehingga pertahanan Frankfurt pun kian rentan. Apakah Xavi lambat memasukkan dua pemain itu?
Sebab jika ditelaah lebih lanjut, Dembele memang lebih agresif ketimbang Adama Traore. Pergerakannya pun jauh lebih lihai. Adama Traore hanya mengandalkan kecepatan lari. Habis lari pasti melakukan crossing. Ia sama sekali saat menjamu Frankfurt tak mau masuk ke kotak 16 belas. Beda dengan Dembele. Adama Traore mudah kehilangan bola. Saat berduel dengan bek-bek Frankfurt pun, tak jarang ia jatuh.
Pertanyaannya, andai saja Xavi Hernandez menjadikan Dembele starter, buka Adama, apakah hasil akan berkata lain?
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
MotoGP Barcelona 2024: Michelin Sediakan Paket Ban 'Luar Biasa'
-
Jadwal MotoGP Barcelona 2024, Siapa yang Akan Jadi Juara Dunia Musim Ini?
-
Balapan Terakhir di MotoGP, Aleix Espargaro Ingin Maksimal di GP Barcelona
-
Setelah Andrea Iannone, VR46 Rekrut Michele Pirro untuk MotoGP Barcelona
-
Robek Bendera Palestina, Suporter Maccabi Tel Aviv Diserang di Amsterdam
Hobi
-
Fans Tak Perlu Banyak Menuntut, STY Pasti Miliki Alasan Tersendiri Tak Mainkan Eliano Reijnders
-
Kedatangan Ole Romeny ke Timnas Indonesia, Solusi Kebuntuan Lini Depan?
-
Genjot Fisik Pemain, Persib Bandung Pasang Target Tinggi Lawan Borneo FC
-
Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan Satu Poin Sakral yang Tak Kunjung Didapatkan
-
Diisukan Hijrah ke Man United, Victor Gyokeres Janji Setia pada Sporting CP
Terkini
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu
-
Taeyeon Tulis Pesan Hangat untuk Diri Sendiri di Lagu 'Letter To Myself'
-
Penuh Chemistry! 4 Film dan Serial yang Dibintangi Dion Wiyoko bersama Sheila Dara
-
Rating Melejit! Akhir Drama Korea Jeongnyeon Pecahkan Rekor, Happy Ending?