Chelsea, musim 2021 ini berada di tangga yang kurang menjanjikan. Bahkan, dikatakan hancur lebur, itu sah-sah saja. Pasalnya, Bosnya terkena sanksi, simpang siur kepemilikan klub sampai skuat yang dikatakan mentereng tapi tak mampu membawa Chelsea beranjak ke jalur kebangkitan. Ditambah lagi, kekalahan Chelsea di final FA Cup dan Carabao Cup musim ini, lengkap sudah derita terang The Blues.
Skuat yang yang tak jarang cedera, faktor blunder dan finishing, kian memperkokoh Chelsea bahwa di musim depan, memang harus berbenah.
Awalnya, Thomas Tuchel menaruh kepercayaan kepada skuat The Blues. Pun juga Thomas Tuchel yang optimis membawa Chelsea akan kembali superior. Hal itu, karena Chelsea berbekal sang juara Liga Champions. Dan benar saja, Kai Havertz dan rekan-rekannya memulai kompetisis dengan baik. Tapi, menurun di kemudian hari. Hingga pada akhirnya, merosot dan hancur lebur seperti yang kita lihat pada akhir musim 2021 ini.
Memang, dikatakan terlalu buruk, Chelsea tidak demikian. Pasalnya meski Chelsea gagal di Liga Champions, dan gagal merengkuh trofi Premier League, anak asuh Thomas Tuchel itu masih mampu bersaing di kancah Liga Inggris, dan mampu menduduki peringkat empat di akhir musim.
Taring tajam The Blues mulai tampak terlihat saat menelan kekalahan atas Manchester City dan Juventus pada September 2021. Kekalahan itu, tak mampu membuat Chelsea bangkit. Justru malah mengalami hal yang lebih tak diinginkan lagi. Yakni kekalahan 3:2 atas West Ham United saat melakoni laga tandang. Tak berhenti di situ, Chelsea kian mulai surut. Tiga kali menelan hasil imbang atas tim-tim yang di atas kertas, Chelsea harusnya bisa menang.
Masalah Abraham yang terkena sanksi yang diduga karena ikut campur invasi Rusia-Ukraina, kian membuat Chelsea menurun. Lalu banyak yang menduga, hal ini adalah penyebabnya kenapa Chelsea mengalami situasi yang amat sulit.
Di lain sisi, keberadaan Lukaku sebagai sosok bomber atau penyerang, sangat tidak terlihat perannya. Kelihatan melempem.
Menyalahkan pemain, sangat tidak adil. Taktik pelatih juga sangat berpengaruh. Lihat, bagaimana Lukaku yang begitu tajam dan haus gol di Inter Milan. Lha, kok di Chelsea malah tidak subur?
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Semakin Dekat Tinggalkan Barcelona, Tiga Klub Besar Eropa Ini Minati Dembele
-
Benahi Lini Belakang, Chelsea Ingin Boyong Matthijs de Ligt dari Juventus
-
Selangkah Lagi, Romelu Lukaku Resmi Balik ke Inter Milan
-
Kepingan Emas Inter Milan Musim Depan: Akan Scudetto?
-
Film When You Wish Upon a Sakura: Cinta yang Melintasi Jarak 5.272 km
Hobi
-
Sebut Indonesia Bakal Kalah dari Malaysia, Tak Ada yang Salah dengan Komentar Pundit Vietnam
-
Indonesia Sudah Pasti, Bagaimana Perhitungan Peluang Lolos Tim-Tim ASEAN ke Piala Asia 2027?
-
Demi Lolos Piala Dunia, Pengamat Sarankan Timnas Indonesia Tambah Pemain Grade A
-
Toprak Razgatlioglu ke MotoGP, Apa Saja Culture Shock yang Bakal Ditemui?
-
Hadiah Juara Piala Presiden 2025 Rp5,5 Miliar, Besar Mana dengan Kampiun Liga 1 dan Liga 2?
Terkini
-
Switch Genre Buku: Tantangan Seru Menjadi Pembaca yang Lebih Kaya
-
Apa Artinya Hemat Bila Nggak Bahagia?
-
Ulasan Novel The Gatsby Gambit: Misteri Pembunuhan di Kapal Pesiar Mewah
-
Cara Paling Gampang Buat Tau Siapa yang Numpang WiFi Tanpa Izin
-
Lama Dinanti, Foundation Season 3 Akhirnya Siap Rilis 11 Juli Mendatang