Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ahmad Zubairi
Mount dan Kaihavertz. (Instagram.com/@chelseafc)

Chelsea, musim 2021 ini berada di tangga yang kurang menjanjikan. Bahkan, dikatakan hancur lebur, itu sah-sah saja. Pasalnya, Bosnya terkena sanksi, simpang siur kepemilikan klub sampai skuat yang dikatakan mentereng tapi tak mampu membawa Chelsea beranjak ke jalur kebangkitan. Ditambah lagi, kekalahan Chelsea di final FA Cup dan Carabao Cup musim ini, lengkap sudah derita terang The Blues

Skuat yang yang tak jarang cedera, faktor blunder dan finishing, kian memperkokoh Chelsea bahwa di musim depan, memang harus berbenah. 

Awalnya, Thomas Tuchel menaruh kepercayaan kepada skuat The Blues. Pun juga Thomas Tuchel yang optimis membawa Chelsea akan kembali superior. Hal itu, karena Chelsea berbekal sang juara Liga Champions. Dan benar saja, Kai Havertz dan rekan-rekannya memulai kompetisis dengan baik. Tapi, menurun di kemudian hari. Hingga pada akhirnya, merosot dan hancur lebur seperti yang kita lihat pada akhir musim 2021 ini. 

Memang, dikatakan terlalu buruk, Chelsea tidak demikian. Pasalnya meski Chelsea gagal di Liga Champions, dan gagal merengkuh trofi Premier League, anak asuh Thomas Tuchel itu masih mampu bersaing di kancah Liga Inggris, dan mampu menduduki peringkat empat di akhir musim. 

Taring tajam The Blues mulai tampak terlihat saat menelan kekalahan atas Manchester City dan Juventus pada September 2021. Kekalahan itu, tak mampu membuat Chelsea bangkit. Justru malah mengalami hal yang lebih tak diinginkan lagi. Yakni kekalahan 3:2 atas West Ham United saat melakoni laga tandang. Tak berhenti di situ, Chelsea kian mulai surut. Tiga kali menelan hasil imbang atas tim-tim yang di atas kertas, Chelsea harusnya bisa menang.

Masalah Abraham yang terkena sanksi yang diduga karena ikut campur invasi Rusia-Ukraina, kian membuat Chelsea menurun. Lalu banyak yang menduga, hal ini adalah penyebabnya kenapa Chelsea mengalami situasi yang amat sulit. 

Di lain sisi, keberadaan Lukaku sebagai sosok bomber atau penyerang, sangat tidak terlihat perannya. Kelihatan melempem. 

Menyalahkan pemain, sangat tidak adil. Taktik pelatih juga sangat berpengaruh. Lihat, bagaimana Lukaku yang begitu tajam dan haus gol di Inter Milan. Lha, kok di Chelsea malah tidak subur? 

Ahmad Zubairi