Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Ilustrasi penulis (Pixabay/lukasbieri)

Ceritamu punya banyak tokoh tapi yang muncul cuma itu-itu saja? Atau sering kena komplain dari pembaca gara-gara bosan sama konflik yang kamu sajikan?

Itulah pentingnya menghidupkan tokoh lain dalam novel. Menyisipi cerita utama dengan cerita tokoh lain akan membuat cerita lebih hidup dan pembaca pun juga tidak akan merasa bosan.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menghidupan karakter tokoh lain dalam novel.  

1. Membuat Cerita dari POV Tokoh Lain

Bosan menulis dengan satu POV? Kamu bisa mencoba menulis cerita dengan menggunakan POV lain. POV atau point of view atau sudut pandang bisa diganti asal tidak terlalu sering, agar tidak membuat pembaca bingung. Buat cerita versi tokoh lain agar tokoh tersebut terlihat  lebih hidup.

2. Libatkan dalam Konflik Utama

Selain tokoh utama dan tokoh pembantu, kamu juga bisa menyisipkan tokoh lain pada konflik utamamu. Tokoh lain yang tidak sering muncul tapi memegang peran utama dalam penyelesaikan konflik malah akan membuat pembaca merasa terkejut dan tertarik untuk tetap membaca ceritamu.

3. Buat Konflik Sendiri

Kamu pasti pernah membaca novel yang ceritanya selain kisah cinta tokoh utama, juga ada kisah cinta tokoh lainnya. Dengan begini, kamu bisa menghidupkan tokoh lain.

Tapi ingat, jangan sampai konflik tokoh lain ini sama atau bahkan lebih banyak porsinya daripada konflik tokoh utama. Kalau kamu merasa kebingungan, cara ini juga bisa diganti.

4. Buat Ciri Khas

Ingat Professor Sprout dalam novel Harry Potter? Dia jarang sekali muncul dalam cerita tapi memiliki ciri khas yakni sebagai guru mata pelajaran herbologi di sekolah sihir Hogwarts.

Nah, kamu juga bisa memperlakukan tokohmu seperti itu. Meskipun jarang muncul dalam cerita dan tidak terlalu memegang peran penting dalam konflik utama, beri dia ciri khas agar pembaca tetap mengingatnya.

Itulah 4 cara menghidupkan karakter tokoh lain dalam cerita novel, sayang banget kan kalau tokoh yang kamu buat hanya semata-mata untuk pelengkap cerita saja. Dengan membuatnya hidup, maka ceritamu juga akan semakin menarik.

Desyta Rina Marta Guritno