Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Regina Indah Nuraini
Ilustrasi fishing cat (Unsplash/Frida Lannerstrom)

Hutan mangrove Sri Lanka yang berlokasi di India sebelah tenggara merupakan perbatasan alami yang menjadi tempat hidup berbagai macam binatang. Kehidupan di hutan mangrove dipenuhi oleh tantangan seperti perubahan iklim dan pasang surut air yang tentunya akan berdampak pada kehidupan makhluk hidup di dalamnya.

Di hutan mangrove tersebut, hidup satu spesies kucing yang tak diketahui oleh banyak orang. Kucing ini tidak seperti jenis kucing pada umumnya yang hidup di rumah dan memiliki sifat manja, kucing ini merupakan salah satu penguasa di hutan mangrove tersebut. Kucing ini merupakan Fishing Cat atau dalam bahasa Indonesia disebut Kucing Bakau.

Air merupakan tempat terakhir yang ada dibenak kita ketika membicarakan kucing. Namun, Fishing Cat merupakan penguasa di air karena ia mencari sumber makanannya dari air, yaitu ikan. 

Berikut adalah fakta mengenai Fishing Cat dilansir dari YouTube Animalogic.

1. Ukuran Tubuh yang Lebih Besar dari Rata-Rata Kucing Biasa

Ilustrasi kucing (Unsplash/Timothy Meinberg)

Untuk ukuran seekor kucing, bisa dikatakan Fishing Cat berukuran cukup besar dan panjang, yaitu antara 57-58 cm. Dengan ukuran badan yang panjang seperti itu membuat kucing ini bisa dengan mudah menangkap ikan baik yang kecil maupun berukuran lebih besar dari badan mereka.

Kucing Bakau memiliki kaki yang pendek, dada yang besar, dan ekor yang pendek. Kaki depan mereka memiliki jaring-jaring terpisah yang membantu mereka untuk berenang dengan baik. Selain itu, leher mereka sangat panjang dan lentur yang memang diciptakan untuk menyelam.

2. Cara Mereka Memangsa

Ilustrasi kucing (Unsplash/Kevin Knezic)

Fishing Cat merupakan jenis kucing yang banyak menghabiskan hidup mereka untuk mencari makanan di dalam air, dan badan mereka pun diciptakan memang untuk melakukan pemangsaan di dalam air.

Kucing Bakau akan menunggu di tepi air, duduk menunggu sampai mereka menemukan seekor ikan untuk dimangsa. Ketika mereka menemukan seekor ikan yang dapat dimangsa, mereka akan mendekat secara perlahan tanpa bisa diketahui oleh ikan tersebut. Ketika mereka merasa ikan tersebut tidak menyadari kehadirannya, ia akan menangkap ikan itu secepat kilat.

Tetapi, menangkap ikan tidak akan semudah itu. Terkadang, Fishing Cat harus menjelajah lebih jauh untuk bisa mendapatkan ikan.

Tidak hanya mengincar yang berada di dalam air saja, Kucing Bakau juga mengincar yang berada di permukaan air seperti bebek.

3. Kehidupan Fishing Cat

Ilustrasi kucing (Unsplash/Dietmar Ludmann)

Kucing Bakau hidup mendominasi kawasan hutan mangrove di Asia. Mereka hidup berdampingan satu sama lain, membentuk hubungan yang solid sebagai teman.

Sama seperti jenis kucing pada umumnya, Fishing Cat sangat senang bermain dengan sesamanya.

Indukan dan Kucing Bakau biasanya akan melahirkan 3 ekor anak kucing yang akan tumbuh sangat cepat. Ketika anak kucing itu membesar, sang induk akan mulai mengajari mereka cara untuk memangsa di air. 

Semakin tahun, sekitar 35 persen wilayah air di hutan mangrove menghilang. Hal ini disebabkan oleh alam, yaitu adanya perubahan iklim serta oleh manusia itu sendiri yang membuang sampah di sekitaran hutan mangrove sehingga wilayah perairan akan dipenuhi oleh tumpukan sampah. Hal ini tentu akan mengancam keberadaan ikan-ikan yang menjadi mangsa bagi Fishing Cat.

Beruntungnya, Fishing Cat bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal dan dengan kondisi apa pun itu.

Regina Indah Nuraini