Pada tanggal 6 Maret 2023 kali ini diperingati sebagai Hari Tenis Sedunia atau World Tennis Day. Melansir dari situs National Today, peringatan hari tenis sedunia sejatinya tidak memiliki tanggal yang pasti dalam peringatannya. Hari tenis sedunia selalu diperingati setiap tahunnya pada hari senin di pertama di bulan Maret. Hal inilah yang menyebabkan pada tahun 2023 ini hari tenis sedunia jatuh pada tanggal 6 maret.
Peringatan hari tenis sedunia tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap salah satu olahraga yang cukup populer dan tertua di dunia tersebut. Olahraga tenis memang bukanlah menjadi olahraga paling populer di dunia. Akan tetapi, olahraga ini selalu mendapatkan popularitasnya sendiri di berbagai kalangan di penjuru dunia. Berikut ini beberapa hal menarik mengenai olahraga tenis.
1. Muncul Sejak Abad ke-12 Masehi
Olahraga tenis dianggap sebagai salah satu olahraga tertua di dunia. Melansir dari karya literasi yang berjudul “Tennis: A Cultural History”, cikal bakal olahraga tenis telah diketahui sejak abad ke-12 masehi. Saat itu olahraga ini dikenal dengan nama Jeu de Paume yang memiliki makna harfiah “Permainan telapak tangan” yang cukup populer di Prancis pada abad ke-12 dan 13. Meskipun demikian ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa cikal bakal olahraga ini sudah ada sejak masa Mesir atau Romawi kuno.
Seiring berkembangnya waktu, olahraga ini mulai digemari oleh kalangan bangsawan di Eropa, khususnya para bangsawan Inggris pada abad ke-18 dan abad ke-19. Kemudian olahraga ini juga mulai populer di berbagai kalangan di Eropa dan juga mulai dilakukan di daratan Amerika. Hal tersebut juga mulai memunculkan berbagai perlombaan dan kejuaraan tenis di berbagai belahan dunia dan beberapa diantaranya masih eksis hingga hari ini, salah satunya adalah kejuaraan Wimbeldon yang merupakan kejuaraan tenis dunia tertua saat ini.
2. Melahirkan Beberapa Rekor Dunia
Olahraga tenis lapangan juga menjadi satu dari sekian banyak olahraga di dunia yang menyumbangkan beragam rekor dunia. Bahkan, beberapa rekor tersebut tercatat dalam buku “Guiness Book of The World Record”. Salah satu rekor unik yang tercatat adalah serve atau servis tercepat dalam rekor tenis dilakukan oleh Taylor Phillip Dent di tahun 2010. Saat itu rekor kecepatan yang diraih yakni 238 km/jam.
BACA JUGA: Terkuak Alasan Aldila Jelita Layangkan Gugatan Cerai, Indra Bekti Buka-bukaan: Dia Lelah
Selain itu, adapula rekor juara Wimbeldon tertua yang pernah tercatat sepanjang sejarah, yakni Arthur Gore yang melakukannya pada usia 41 tahun 182 hari pada kompetisi Wimbeldon di tahun 1909. Beragam rekor tersebut tentunya masih memungkinkan untuk dipecahkan mengingat olahraga ini memiliki beragam kompetisi yang seringkali melahirkan beragam rekor dunia baru dan menghasilkan talenta-talenta tenis kelas dunia.
3. Stigma Tenis sebagai olahraga Elit
Olahraga tenis seringkali dianggap sebagai olahraga kelas atau hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki strata sosial tinggi atau kaum bangsawan. Hal ini memang cukup wajar karena olahraga ini pada awal masa kemunculannya seringkali dilakukan oleh kaum bangsawan atau para kaum elit. Bahkan, hingga hari ini stigma olahraga tenis masih melekat sebagai olahraga para orang-orang kaya atau kaum pejabat di dunia seperti layaknya olahraga golf yang lekat dengan olahraga kaum elit.
Di Indonesia sendiri juga masih menganut stigma olahraga tenis merupakan olahraga yang populer dilakukan oleh orang-orang kaya atau para pejabat. Sejak populer di dekade 70-an hingga 90-an, olahraga ini memang seringkali digambarkan cukup lekat dengan orang-orang kelas atas. Bahkan, tidak jarang pula beberapa acara televisi, film atau iklan di berbagai media massa di Indonesia yang menggambarkan bahwa tenis merupakan olahraga kelas atas.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Sukses di Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Diisukan Latih Skuad untuk Sea Games 2025?
-
Pengamat Senior Sarankan Timnas U-17 Tambah Pemain Diaspora, Mengapa?
-
3 Hal Ini Perlu Dibenahi oleh Timnas U-17 Usai Tersingkir di Piala Asia
-
Dibantai Korea Utara, Timnas Indonesia U-17 Memang Kalah dari Banyak Aspek
-
Timnas Indonesia U-17 Terhenti di Babak 8 Besar, Bagaimana Nasib Nova Arianto?
Artikel Terkait
-
Bahasa Indonesia Kini Tersedia di Aplikasi Strava
-
"Energizing Tourism": Menyalakan Semangat Baru Wisata Indonesia Melalui Energi dan Gerak
-
Tak Sekadar Olahraga, Sekolah Ini Gelar Fun Run Untuk Angkat Nilai Kebersamaan dan Solidaritas
-
Titan Run 2025 Kembali Digelar, Kali Ini Ada Mobil Sebagai Hadiah!
-
Bibit Ajak Investor Sehat Fisik dan Finansial Lewat Coup De Run
Hobi
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
Romantisme Fans Indonesia dan Uzbekistan: Dulu Menjatuhkan, Kini Saling Menguatkan
-
Gara-Gara Korea Utara, Timnas Indonesia U-17 Urung untuk Lakukan Balas Dendam
-
Nova Arianto, Indra Sjafri, dan Torehan Prestasi Keduanya yang Saling Berkebalikan
-
BRI Liga 1: Kans Persib Bandung Samai Rekor Back to Back Juara Bali United
Terkini
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
-
Review Film A Working Man: Jason Statham Ngegas Lagi, tapi Tetap Seru Gak Sih?
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Pertama Lagu 1999 di Program 'Show Champion'