Raksasa sepak bola benua Asia sekaligus wakil dari Asia Timur, Jepang harus kembali menelan pil pahit dalam gelaran Piala Asia U-20. Jepang yang sukses menembus babak empat besar turnamen, harus rela mengakhiri langkahnya di babak semi final setelah kandas dari Iraq yang merupakan wakil dari Timur Tengah.
Disadur dari laman the-afc.com, Jepang yang sedikit lebih diunggulkan dalam pertandingan kontra Iraq, justru harus terjungkal melalui adu tendangan penalti. Dalam statistik di laman induk sepak bola Asia, Jepang yang berhasil menguasai 65,9 persen jalannya laga, harus pulang kampung dan mengakhiri petualangan mereka di turnamen kali ini.
Mengawali permainan dengan menekan, Jepang justru harus tertinggal dua kali dalam laga tersebut. Menit ke 12, Iraq berhasil unggul melalui Ali Jasim Elaibi sebelum disamakan oleh Takatora Einaga di menit ke 83. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu karena kedua kesebelasan bermain imbang 1-1 hingga babak normal usai.
Di babak perpanjangan waktu, Jepang kembali harus tertinggal ketika Mohammed Jameel kembali membawa Iraq unggul di menit ke 103. Jepang yang terus menekan, baru berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke 118 melalui gol Naoki Kumata dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu tendangan penalti.
Sayangnya, Jepang kembali harus gagal di babak ini. Iraq yang tampil lebih tenang, berhasil membungkus kemenangan di babak ini dengan skor 5-3, dan menyingkirkan Jepang untuk meraih gelar pada perhelatan kali ini.
BACA JUGA: Lagi-lagi! Nakes Berulah Bikin Konten Bedakan Pasien BPJS Vs Umum, Netizen: Sakit Hati Banget
Kegagalan Jepang melaju ke partai puncak gelaran semakin membuktikan bahwa perhelatan Piala Asia U-20 bukanlah sebuah turnamen yang ramah bagi mereka. Pasalnya, dengan berstatus sebagai raksasa sepak bola benua Asia, Jepang tercatat baru berhasil merasakan gelar juara sebanyak satu kali saja.
Dalam catatan AFC, Jepang berhasil menjadi kampiun gelaran ini pada tahun 2016 lalu di Bahrain. Jepang yang kala itu melawan Arab Saudi di partai final, berhasil memenangi laga dengan skor identik, 5-3 melalui adu tendangan penalti.
Ironisnya adalah, itu menjadi satu-satunya gelar juara yang dimiliki oleh Jepang, dari 38 kali penampilan mereka di putaran final. Capaian ini bahkan jauh lebih sedikit dari sang rival sekaligus tetangga Korea Selatan yang telah sukses merengkuh 12 trofi dari 39 kali turnamen yang mereka ikuti.
Wah, mungkin di edisi selanjutnya ya, Jepang bisa kembali menjadi juara!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bukan Hanya Ferarri, Asnawi Juga Bakal Ditemani 3 Pemain Familiar di ASEAN All Stars
-
Makin Dekati Laga vs MU, ASEAN All Stars Berpacu dengan Waktu Guna Upgrade Kualitas
-
Usung Misi Tuntaskan Balas Dendam, Semoga Timnas U-23 Satu Grup dengan 2 Negara Ini
-
Misi Sulit! Duo Diaspora Timnas Indonesia Usung Target Selamatkan Klub dari Degradasi
-
Bukan di Piala AFF, Thom Haye Bisa Wujudkan Impian Derby Nusantara di Event Bentukan PSSI
Artikel Terkait
-
Usung Misi Tuntaskan Balas Dendam, Semoga Timnas U-23 Satu Grup dengan 2 Negara Ini
-
Selamat Tinggal, Dean James Akan Diganti Kurang dari 30 Hari Lagi dari Timnas Indonesia
-
Review Film Drawing Closer: Menemukan Arti Hidup di Tengah Batas Waktu
-
Baek Jong-won Putuskan Mundur dari Program TV Imbas Skandal Bisnis Miliknya
-
Studio Film Parasite Akan Remake Film Agak Laen hingga Tinggal Meninggal
Hobi
-
Persib Bandung Raih Gelar Juara Liga 1 2024/2025, Catat 3 Fakta Bersejarah!
-
Bukan Hanya Ferarri, Asnawi Juga Bakal Ditemani 3 Pemain Familiar di ASEAN All Stars
-
Makin Dekati Laga vs MU, ASEAN All Stars Berpacu dengan Waktu Guna Upgrade Kualitas
-
Usung Misi Tuntaskan Balas Dendam, Semoga Timnas U-23 Satu Grup dengan 2 Negara Ini
-
4 Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Bulan September 2025
Terkini
-
Dapat Izin Remake, Produser Film Parasite Siap Garap Agak Laen Versi Korea
-
Day6 'Maybe Tomorrow' Lagu tentang Harapan Akan Hari Esok yang Lebih Baik
-
Review Vulcanizadora: Film Indie ala Meditasi Gelap tentang Hidup
-
Ketika Kepuasan Kerja Menjadi Bahan Bakar Loyalitas Organisasi
-
Ulasan Novel Madam Sri: Perbedaan Usia Tak Menghalangi Perasaan yang Tulus