Perhelatan Sea Games cabang sepak bola putera telah melakukan drawing pembagian grup. Dalam pembagian tersebut, Timnas Indonesia U-22 yang akan diterjunkan di ajang tersebut dipastikan menempati grup A. Disadur dari laman suara.com (5/4/2023), anak asuh coach Indra Sjafrie tersebut akan berada satu grup dengan tuan rumah Kamboja, tim kuda hitam Myanmar, The Azkals Filipina dan sang tetangga Timor Leste.
Jika melihat peta kekuatan negara-negara yang tergabung di grup A, mungkin yang tersemat di benak kita adalah Indonesia akan mudah untuk lolos dari fase penyisihan grup. Bahkan mungkin banyak di antara kita yang mengira bahwa Indonesia adalah negara dengan capaian terbaik di grup ini.
Pendapat tersebut tentunya tak bisa disalahkan seratus persen. Pasalnya, dalam sejarah keikutsertaan timnas Indonesia di cabang Sea Games, mereka berkali-kali masuk ke fase empat besar alias babak semi-final. Capaian tersebut bahkan disempurnakan pada gelaran Sea Games edisi tahun 1987 dan 1991, di mana skuat Merah Putih berhasil finish menjadi yang terbaik dan mampu menggondol medali emas di akhir perhelatan.
Disadur dari laman aseanfootball.org, sepanjang perhelatan, Indonesia telah berhasil mengoleksi dua medali emas, lima medali perak dan lima medali perunggu di cabang ini. Sebuah pencapaian yang memang tak bisa disandingkan dengan Kamboja, Filipina, apalagi Timor Leste.
Namun, capaian dua emas tersebut masih kalah jauh dari catatan manis yang dimiliki oleh Myanmar. Meski selama ini kita lebih mengenal Myanmar sebagai tim Kuda Hitam dalam setiap gelaran sepak bola di kawasan Asia Tenggara, namun sejatinya negara ini memiliki prestasi terbaik di grup A.
Laman aseanfootball mencatat, di ajang Sea Games cabang sepak bola putera, Myanmar telah berhasil memenangkan lima kali medali emas, empat kali medali perak dan lima kali medali perunggu. Lima emas yang dikoleksi, didapatkan oleh Myanmar ketika berpartisipasi dengan nama Burma di Sea Games. Uniknya lagi, lima emas tersebut disabet secara beruntun dalam lima kali edisi Sea Games yakni pada tahun 1965, 1967, 1969, 1971 dan 1973.
Kita tentu berharap tahun ini Timnas Indonesia berhasil menyabet medali emas di ajang Sea Games 2023 cabang sepak bola putera. Karena bagaimanapun, hal tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, sekaligus sebagai pengobat luka atas batalnya gelaran Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia pada Mei mendatang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bukan Jordi Amat dan Rizky Ridho, Ternyata Pemain Ini yang Jadi Pemain Termahal Liga Indonesia
-
Berbeda dengan Jajaran Pelatih, Kapten Klub Kontestan Liga Indonesia Didominasi Pemain Lokal
-
Siapakah Fali Cande? Pemain yang Disebut dalam Klausul Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo?
-
Tuah STY Mulai Bekerja! Ulsan HD Langsung Akhiri 3 Bulan Paceklik Kemenangan
-
Daftar 18 Pelatih Klub Indonesia Super League, Hanya Satu dari Dalam Negeri!
Artikel Terkait
-
Jadwal Laga Uji Coba Timnas Ibdobesia U-22 Sebelum SEA Games 2023
-
MANTAP! Marselino Ferdinan, Elkan Baggott, dan Pratama Arhan Kemungkinan Gabung dengan Timnas Indonesia U-22
-
Beruntung! Timnas Indonesia Terbebas dari Grup Neraka pada SEA Games 2023
-
Ronaldo Kwateh Belum Jawab Ajakan Indra Sjafri Masuk Skuad Timnas Indonesia U-22
-
Skuad Timnas Indonesia U-22 Keluyuran Tak Jelas Selama TC? Konsekuensinya Tak Main-main
Hobi
-
BRI Super League: Ong Kim Swee Puji Performa Persik Kediri di Laga Perdana
-
BRI Super League: Victor Luiz Tegakkan Kepala, Ajak PSM Makassar Bangkit!
-
Deretan Pemain Termahal Timnas Indonesia Usai Jay Idzes Gabung Sassuolo, Siapa Saja?
-
Tendang Stigma, Futsal Putri Jadi Wajah Baru Sang Juara
-
Intimasi dan Mental Toughness, Bagaimana Pelatih Futsal SMAN 2 Ngaglik Merawatnya?
Terkini
-
Gebrak Panggung Tokyo Dome, SMTOWN Live 2025 Sukses Tarik 1,1 Juta Penonton
-
Uncle D Backyard: Destinasi Baru Piknik Estetik di Sudut Kota Bandung
-
Ulasan Novel The Red Letter: Surat Merah dan Rangkaian Pembunuhan Berantai
-
Merah Putih: One For All Animasi yang Bikin Netizen Geleng-Geleng
-
Serasa ke Bangkok Tanpa Naik Pesawat: Cerita dari Thai Festival 2025 di Jakarta